6 Pernyataan Lucky Hakim Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang

Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim diperiksa polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan penistaan agama agama yang menyeret pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 15 Jul 2023, 15:42 WIB
Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus pimpinan ponpes Al Zaytun. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim diperiksa polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan penistaan agama atau penodaan agama yang menyeret pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang.

Pemeriksaan Lucky Hakim tersebut berlangsung di Bareskrim Polri pada Jumat 14 Juli 2023. Usai diperiksa, Lucky pun menyampaikan sejumlah pernyataan.

Salah satunya dalam pemeriksaan, Lucky Hakim mengaku sudah dua kali bertemu dengan pimpinan Pondok Pesantren atau Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang. Lucky menemukan ada perbedaan, khususnya pada saat pengucapan salam.

Lucky menceritakan, awalnya diundang untuk ikut merayakan hari ulang tahun Panji Gumilang pada 30 Juli 2022. Lucky datang dan melihat tamunya hampir ribuan orang dan pada pakai jas rapih-rapih. Lalu Panji Gumilang memberikan sambutan. Peserta undangan pun diminta berdiri, termasuk dirinya.

"Di situ pas sudah terakhirnya pak Panji memberikan sambutan terakhir kan dan di sini saya mulai merasa ada hal yng berbeda setelah Assalamualaikum, Pak Panji bilang 'saya akan mengajarkan salam yang bukan Assalamualaikum saja, dalam bentuk bernyanyi'," ujar Lucky di Bareskrim Polri, Jumat 14 Juli 2023.

Dia pun mengaku bingung karena selama mengikuti pengajian, baru pertama kali mendengar ucapan salam demikian. Bahkan, ia sempat mengira itu adalah bahasa Belanda.

"Sekarang pada nanya 'emang gak tahu itu bahasa Yahudi?' saya tidak pernah belajar bahasa Yahudi beneran, cari bukti saya pernah belajar bahasa Yahudi," kata Lucky.

Selain itu, Lucky Hakim pun menyebut sempat dibisiki agar tak lagi mendatangi Ponpes Al Zaytun usai menghadiri acara ulang tahun Panji Gumilang pada 30 Juli 2022 lalu.

"Tim internal lah pada ngomong 'Pak jangan ke Al Zaytun' kenapa? Al Zaytun itu begini begini begini, ini begini nya seperti apa? Nyeleneh ada hal-hal yang ngawur, ada kasus-kasus saya bilang kalau nyeleneh, nyelenehnya seperti apa," kata Lucky.

Berikut sederet pernyataan Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim usai diperiksa polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan penistaan agama atau penodaan agama yang menyeret pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dihimpun Liputan6.com:

 


1. Mengaku Sempat Bingung Ucapan Salam Panji Gumilang, Dikira Pakai Bahasa Belanda

Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim usai bersaksi dalam kasus dugaan penistaan agama di Pondok Pesantren Al Zaytun oleh Panji Gumilang. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakimmengaku sudah dua kali bertemu dengan pimpinan Pondok Pesantren atau Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang. Lucky menemukan ada perbedaan, khususnya pada saat pengucapan salam.

Hal tersebut disampaikan Lucky Hakim saat menghadiri pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang. Pemeriksaan berlangsung di Gedung Bareskrim pada Jumat 14 Juli 2023.

Lucky menceritakan, awalnya diundang untuk ikut merayakan hari ulang tahun Panji Gumilang pada 30 Juli 2022. Lucky datang dan melihat tamunya hampir ribuan orang dan pada pakai jas rapih-rapih. Lalu Panji Gumilang memberikan sambutan. Peserta undangan pun diminta berdiri, termasuk dirinya.

"Di situ pas sudah terakhirnya pak Panji memberikan sambutan terakhir kan dan di sini saya mulai merasa ada hal yng berbeda setelah Assalamualaikum, Pak Panji bilang 'saya akan mengajarkan salam yang bukan Assalamualaikum saja, dalam bentuk bernyanyi'," ujar Lucky di Bareskrim Polri, Jumat 14 Juli 2023.

Dia pun mengaku bingung karena selama mengikuti pengajian, baru pertama kali mendengar ucapan salam demikian. Bahkan, ia sempat mengira itu adalah bahasa Belanda.

"Sekarang pada nanya 'emang gak tahu itu bahasa Yahudi?' saya tidak pernah belajar bahasa Yahudi beneran, cari bukti saya pernah belajar bahasa Yahudi," kata Lucky.

"Saya enggak tahu kalau itu bahasa Yahudi. Malah saya pikir sempet pikir itu bahasa Belanda, apa bahasa depannya, 'Shaloom' oh Shalom kan kalau orang Nasrani kan shaloom bukan Assalamualaikum," sambung dia.

 


2. Sempat Dibisiki Agar Tak Lagi ke Ponpes Al Zaytun Usai Hadiri Ultah Panji Gumilang

Lucky Hakim. (Foto: Dok. Instagram @luckyhakimofficial)

Kemudian, Lucky Hakim sempat dibisiki agar tak lagi mendatangi Ponpes Al Zaytun usai menghadiri acara ulang tahun Panji Gumilang pada 30 Juli 2022 lalu.

"Tim internal lah pada ngomong 'Pak jangan ke Al Zaytun' kenapa? Al Zaytun itu begini begini begini, ini begini nya seperti apa? Nyeleneh ada hal-hal yang ngawur, ada kasus-kasus saya bilang kalau nyeleneh, nyelenehnya seperti apa," kata Lucky.

Bahkan, ada pula rumor ajaran di Ponpes Al Zaytun bahwa dosa orang berzinah bisa dibayar. Namun ketika pemberi informasi ditanya, sayangnya ia tidak mendapat validasi kebenaran atas rumor tersebut.

"Kalau kamu (si pemberi informasi) serius saya pertama akan tanyakan ke Pak Panji setelah itu saya akan menanyakan ke MUI setelah itu saya akan ke kanwil nih Kanwil Depag," ujarnya.

Lucky pun ingin memvalidasi kebenaran gosip tersebut kepada Panji Gumilang.

"Mumpung saya masih bisa komunikasi sama Pak Panji, saya akan menanyakan kenyelenehannya seperti apa," tambah dia.

Pasalnya, Lucky merasa bertanggung jawab apabila rumor itu benar dan ingin meluruskan informasi kepada masyarakat. Karena, ia sempat mempromosikan Ponpes Al Zaytun yang memiliki kemajuan dari segi pengelolaanya.

"Kenapa ini urusannya menjadi penting buat saya, karena saya di podium ngomong, betapa beruntungnya ibu bapak yang menyekolahkan anaknya di Al Zaytun," ujarnya.

Bahkan, dia mengaku sempat ingin marah kepada Panji jika informasi miring soal ajaran menyimpang yang diajarkan Al Zaytun benar. Namun sampai dirinya mengundurkan diri sebagai Wakil Bupati Indramayu rumor tersebut tidak pernah terkonfirmasi.

"Tapi kalau ternyata ini terbukti kan saya harus marah dong sama pak panji, pak panji membuat saya menjadi mempromote tapi ini ada hal buruk. Tapi ternyata orang orang yang bilang kayak gitu nggak ada yang mau bersaksi malah cuma tataran katanya katanya katanya," ujarnya.

"Sehingga itu membuat saya itu ahh ini mah gosip, tapi kalau memang ada nanti saya bisa mengadvokasi lah minimal saya bertabayyun ke Pak Panji. Setelah itu saya akan tanya ke MUI, Ketua MUI di Indramayu saya juga kenal abis itu saya ke kantor kanwil. Tapi tidak ada yasudah abis itu," tambah Lucky.

 


3. Megahnya Ponpes Al Zaytun Jadi Pembayar PBB Terbesar di Indramayu, Buat Penasaran Lucky Hakim

Aktor Lucky Hakim diperiksa Bareskrim Polri terkait dugaan penistaan agama di Pondok Pesantren Al Zaytun. Ia membawa surat tertanggal 29 Juli 2022. (Foto: Dok. Instagram @luckyhakimofficial)

Lucky Hakim mengaku penasaran dengan pendapatan Pondok Pesantren Al Zaytun. Bukan tanpa alasan, dia mengungkapkan, Panji Gumilang sebagai pimpinan ponpes harus menanggung biaya yang bernilai ratusan juta rupiah, belum lagi pelbagai sarana dan prasarana di sana.

"Cuma di benak saya, ini di benak saya, ini uangnya banyak banget bisa beli ribuan, bisa triliun lah gitu, tapi kan saya tidak sopan, azas kesopanan tidak mungkin saya nanya uangnya dari mana, saya cuma ko kaya banget, hebat amat. Dibilang itu dari usaha agribisnis dan lain lain," kata Lucky Hakim.

Lucky mengatakan, sempat bertanya kepada Panji Gumilang perihal kemegahan Ponpes Al Zaytun. Lucky menyebut, masjid besar dan bagus.

"Berapa ini bangunnya? Belum lagi tanah tanahnya ribuan hektar. Saya tau dari mana? Karena Al Zaytun pembayar PBB terbesar kan bayarnya ke Pemda Indramayu. Bayar listriknya seratus berapa juta, 170 jutaan, kan gitu. Uangnya darimana," ujar dia

Lucky ungkap ketertarikan meniru kesuksesan Panji Gumilang menjadi pengusaha di bidang agribisnis supaya bisa ditularkan kepada petani dan nelayan di Indramayu.

"Saya pengen dong jadi kaya tapi yang halalan toyiban gitu, kalau pejabat kalau pengen kaya kan bahaya kalau tidak halal, kan gitu. Ya jadi pengusaha nanti, pengusaha agribisnis," ujar dia.

Lucky Hakim mengatakan, ia ingin belajar bagaimana caranya memajukan pertanian orang Indramayu. Menurut dia, banyak petani di Indramayu yang sekarang masih di bawah garis kemiskinan karena mereka bertani secara tradisional.

Selain itu, nelayan pun banyak yang meninggal ketika naik kapal pergi melaut.

"Nah di Al Zaytun saya tahu pada saat itu adalah bisa memproduksi padi dengan lebih efektif dan efisien secara modern. Maka saya minta 'syekh saya minta tolong syekh, pokonya saya akan kirim banyak petani untuk datang ke sini untuk belajar," ujar dia.

"Bahkan para pembuat kapal, di Karangsong Indramayu bisa mencontoh prototype atau kapal yang dibuat oleh Al Zaytun. Nah di Al Zaytun itu bikin kapalnya itu bagus, ga begitu. Jadi saya fokusnya ke situ," sambung dia.

 


4. Klaim Tak Pernah Beri Sumbangan Dana ke Ponpes Al Zaytun

Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim penuhi panggilan sebagai saksi kasus dugaan penistaan agama Panji Gumilang pada Jumat, (14/7/2023).

Selain itu, Lucky Hakim mengklaim dirinya tidak pernah memberikan sokongan dana untuk Pondok Pesantren (ponpes) Al-Zaytun. Karena selama dia menjabat tidak pernah ada kerjasama formal dengan Ponpes Pimpinan Panji Gumilang itu.

"Kalau secara personal tidak tahu (ada kerjasama atau sumbangan dana). Lalu pernah gak saya menerima sesuatu dari Al Zaytun, pernah yaitu jas dan peci yang saya datang waktu itu," kata Lucky.

Terlebih, Lucky mengatakan persoalan isu dana di rekeningnya itu bisa dicek secara rinci oleh Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). Sebab, Pemerintah Daerah (Pemda) Indramayu tidak pernah membuat kerja sama dengan Al-Zaytun.

"Tapi misalnya kaya uang atau apa itu nanti PPATK kan bisa membuktikan, uang-uang yang saya itu dari mana. Tapi kalau dari Pemda seingat saya tidak ada dan mungkin hanya perizinan kan kalau perizinan ada biaya-biayanya," ujarnya.

Sementara untuk pemasukan secara resmi ke Pemda Indramayu dari Ponpes Al-Zaytun bersumber dari pendapat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Sedangkan untuk Ponpes Al-Zaytun mendapat dari dana Dana Bantuan Sekolah (BOS).

"Setahu saya tidak ada, jadi pemda mendapatkan retribusi itu paling dari PBB, setahu saya cuman dari PBB. Karena setahu saya kalau ponpes itu kan dibawa Kemenag (Kementerian Agama)," kata dia.

"Jadi perizinannya untuk ponpes itu kan dari kementerian agama. Jadi kalau ada anggaran dari pemerintah kepada Ponpes mungkin dana BOS ya, dana BOS kan kepada siswanya. Tapi kalau dari pemda seingat saya tidak ada," tambahnya.

 


5. Ditunjukkan Video Aktivitas di Ponpes Al Zaytun Saat Jadi Saksi, Akui Bingung Menafsirkannya

Mundur Jadi Wakil Bupati, Ini 6 Potret Aktor Lucky Hakim saat Pakai Seragam Dinas (Sumber: Kapanlagi.com)

Lucky Hakim diperlihatkan sejumlah rekaman video yang berhubungan dengan aktivitas di Pondok Pesantren atau Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang.

Lucky diminta pendapat oleh penyidik saat diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan penistaan agama atau penodaan agama yang menyeret pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang, pada Jumat 14 Juli 2023.

"Ada beberapa video yang saya saksikan lalu ditanyalah pendapat saya," kata Lucky di Bareskrim Polri, Jumat malam.

Dia menerangkan, video yang ditunjukkan di antaranya berisi pernyataan Panji Gumilang tentang Al Quran bukan kalam Allah, Allah yang tidak berbahasa Arab dan sebagainya.

Ketika itu, Lucky pun memberikan pendapat sesuai pengetahuan dan keilmuan. Menurut dia, itu suatu hal yang berbeda atau tidak seperti azas kelaziman yang selama ini dipahami.

"Ada beberapa video yang menurut saya itu tadi, membuat menurut saya pribadi kebingungan dalam menafsirkan ini seperti apa," ujar dia.

"Tapi apakah saya menerapkan hal-hal seperti itu? Tidak, saya tidak melakukan hal-hal seperti itu. Dan saya tidak pernah melakukannya kecuali ketika diajarkan salam yang selain Assalamualaikum, karena memang itu spontan," sambung Lucky Hakim.

Lucky menerangkan, ia tak tahu-menahu korelasi dengan kehadirannya di Pondok Pesantren Al Zaytun. Tetapi, penyidik punya pertimbangan lain.

"Mungkin ingin tahu ada hubungan apa saya dengan Al Zaytun sehingga saya katakan ya hubungan saya sama Al Zaytun adalah karena saya meminta untuk silaturahmi ini saya buktikan," terang dia.

 


6. Selesai Diperiksa, Akui Dicecar 10 Pertanyaan Terkait Al Zaytun dan Jelaskan Hubungan Sebatas Silaturahmi

Lucky Hakim di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (14/7/2023). (Dok. via M. Altaf Jauhar)

Lucky Hakim telah rampung menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus dugaan penistaan agama atau penodaan agama yang menjerat pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang, pada Jumat 14 Juli 2023.

Lucky mengaku dicecar 10 butir pertanyaan di antaranya perihal hubungan dengan Panji Gumilang dan aktivitas selama berada di Pondok Pesantren Al Zaytun.

"Ada lebih dari 10 (pertanyaan). Jadi saya ditanya awal perkenalannya maka saya jawab awal perkenalannya," kata dia.

Lucky mengaku pernah bersilaturahmi dengan pengurus Ponpes Al Zaytun pada Jumat 29 Juli 2022. Pertemuan terjadi pada siang hari. Sepulang dari pertemuan, Lucky pun kembali diundang untuk menghadiri ulang tahun Panji Gumilang. Video itu pun beredar, di mana Lucky mengenakan jas dan peci.

"Itu tanggal 30 Juli 2023," ujar Lucky.

Lucky mengatakan, jas dan peci yang dikenakan dirinya saat itu adalah pemberian dari pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang. Lucky mengaku tak keberatan bila peci dan jas disita sebagai barang bukti.

"Mungkin bisa akan ada pemanggilan kembali untuk menjelaskan jas dan peci Dan bukti lain yang dibutuhkan, jadi kalau misalkan nanti memang penyidik menginginkan, menghendaki untuk ada bukti-bukti lain yang perlu saya serahkan, akan saya serahkan," ujar dia.

Lucky menegaskan, ia bukan brand ambassador maupun tidak di-endorse Pondok Pesantren Al Zaytun. Hubungan sebatas silahturahmi dengan bukti surat permohonan yang dikirimkan oleh Lucky Hakim Center.

"Jadi atas dasar ini lah membuat saya punya relasi, punya hubungan sama Al-Zaytun pada saat itu," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Lucky menjelaskan tak tahu-menahu perihal video tentang solat berjamaat idul fitri yang safnya tercampur.

"Saya tidak ada di situ. Yang penting saya sudah sampaikan, ketika salat berjamaah di situ saya tidak salat jumat di situ baik salat idul fitri, idul adha, maupun salat yang lainnya," jelas Lucky Hakim.

Infografis Penodaan Agama (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya