Sensasi Naik Mobil Kendaraan Hemat Energi di Sirkuit Mandalika

Di sela-sela Shell Eco-marathon 2023, Liputan6.com mendapat kesempatan menumpang salah satu kendaraan hemat energi hasil pengembangan Shell, Jumat (7/7/2023).

oleh Harley Ikhsan diperbarui 18 Jul 2023, 23:07 WIB
Kendaraan hemat energi pengembangan Shell. (Liputan6.com/Harley Ikhsan)

Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi mobil hemat energi paling prestisius di dunia, Shell Eco-marathon, berlangsung di Sirkuit Mandalika, 4-9 Juli 2023. Pada ajang ini pelajar dari 13 negara beradu inovasi untuk menghasilkan kendaraan bahan bakar paling efisien.

Di sela-sela Shell Eco-marathon 2023, Liputan6.com mendapat kesempatan menumpang salah satu kendaraan hemat energi hasil pengembangan Shell, Jumat (7/7/2023).

Tercipta dalam proses selama delapan tahun, dan baru empat yang mendapat izin, kendaraan ini memakai mesin Yamaha 125cc forced air-cooled 4-tak satu silinder dengan tenaga 7500 rpm.

Kecepatan mobil tersebut mencapai 55 km/jam. Namun, jangan remehkan efisiensinya yang bisa melahap sekitar 75 km hanya dengan satu liter bahan bakar.

Bertindak sebagai pengemudi Ian Moore, salah satu kru Shell. Dalam kondisi cuaca kurang baik karena hujan mengguyur kawasan Kuta Mandalika sejak pagi, dia membawa menjelaskan teknik mengemudi yang dilakukan para pelajar dalam usaha memenangkan lomba.

Berawal dengan menekan gas untuk menjalankan mobil. Setelah itu dia mematikan mesin dan membiarkan kendaaraan berakselerasi menggunakan sisa tenaga yang ada.

Ketika kecepatan mencapai 8 km/jam, Moore kembali menyalakan mesin untuk mengakselerasikan mobil maksimal 28 km/jam. Metode ini berulang untuk melahap 4.313 km jarak Sirkuit Mandalika. Waktu yang dihabiskan berkisar 10 menit.

"Peserta mayoritas menggunakan metode ini untuk menghemat energi mobil mereka," kata Moore.

Mobil pengembangan Shell mirip kendaraan kota, tapi hanya bisa menampung dua orang. Setir dilengkapi tombol kendali untuk menjalankan berbagai fungsi. Mesin terletak di tengah dengan menggunakan transmisi otomatis. Kapasitas bensin untuk mobil itu 350 mililiter dengan tingkat efisiensi 75 kilometer per liter.

 

 

3 Tim Indonesia Lolos Kejuaraan Dunia Shell Eco-marathon 2023

Tim Bumi Siliwangi 2 mengikuti Shell Eco-marathon 2023. (Istimewa)

Peserta Shell Eco-marathon 2023 harus membuat kendaraan yang mampu melahap tiga putaran Sirkuit Mandalika dalam waktu maksimal 30 menit. Setiap tim punya empat percobaan untuk meraih hasil terbaik. Sebelum itu mobil mereka mesti lolos inspeksi teknis yang mencakup 12-13 poin pengujian.

Muncul podium sembilan nomor yang diperlombakan dari dua kategori, yakni prototype dan urban concept. Wakil Indonesia mendominasi dengan menempati 13 podium.

Sementara tiga posisi teratas dari tiga nomor urban concept diadu lagi pada lomba balapan sesungguhnya. Mereka berebut empat tiket menuju Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Bangalore, India, 10-12 Oktober mendatang.

Indonesia meraih tiga tempat meski posisi pertama dikuasai tim TP ECO FLASH (Politeknik Temasek) asal Singapura. Mereka adalah Garuda UNY Eco Team I (Universitas Negeri Yogyakarta), ITS Team Sapuangin (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dan Arjuna UI Team (Universitas Indonesia).


Tentang Shell Eco-marathon 2023

Peserta Shell Eco-marathon 2023 berfoto bersama di Sirkuit Mandalika. (Istimewa)

Shell Eco-marathon 2023 berlangsung di tiga kawasan regional. Setelah seri Amerika dan Eropa bergulir, Sirkuit Mandalika mendapat kehormatan menggelar kompetisi Asia Pasifik dan Timur Tengah pada 4-9 Juli. Ajang kali ini diikuti 70 tim lebih dari 13 negara.

Pada Shell Eco-marathon 2023, para pelajar akan berkompetisi dengan kendaraan ultra-efisien yang mereka rancang dan bangun sendiri dalam dua kategori: prototype dan urban concept, untuk menempuh jarak terjauh dengan penggunaan bahan bakar yang paling efisien.

Kategori prototype ditujukan untuk kendaraan ultra-efisien, ringan, yang umumnya memiliki tiga roda dan dirancang untuk mengurangi resistensi dan memaksimalkan efisiensi. Sedangkan kategori urban concept difokuskan pada efisiensi energi dalam desain kendaraan roda empat layaknya mobil penumpang konvensional yang dirancang untuk penggunaan di jalan raya.

Peserta kemudian harus memilih salah satu dari tiga jenis bahan bakar, yakni baterai listrik, bahan bakar sel hidrogen, dan mesin pembakaran internal/internal combustion engine (bensin, etanol, atau diesel).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya