Liputan6.com, Jakarta - Seorang warga mengamuk di depan SMAN 2 Bekasi, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Rupanya, pria bernama Budi Ariyanto itu emosi lantaran sang anak tak lolos jalur zonasi, meski rumahnya berdekatan dengan sekolah.
Budi yang datang seorang diri, meluapkan amarahnya atas hasil PPDB SMAN 2 Bekasi yang dinilai banyak kecurangan. Warga Kampung Kayuringin RT 05 RW 16 itu tak terima anaknya gugur jalur zonasi, sementara sejumlah anak yang rumahnya lebih jauh, dinyatakan lolos.
Advertisement
Budi menuturkan, telah terjadi dugaan kecurangan atas pendaftaran anaknya yang dilakukan pihak sekolah. Sang anak yang sudah jauh-jauh mendaftar online, baru diklarifikasi pihak sekolah pada H-1 pengumuman seleksi.
Sementara itu, seorang tahanan kasus pemerkosaan anak berinisial ABRN (50) tewas dianiaya sesama tahanan di rutan Polres Metro Depok.
Pelaku penganiayaan berinisial PAN (28) mengaku kesal karena korban ABRN (50) ditahan karena memperkosa anak kandungnya. PAN mengelak saat disinggung menganiaya korban karena tidak memberikan uang saat diminta.
PAN menjelaskan, dia mengetahui ABRN mencabuli anaknya dari istri ABRN yang datang membesuk. Istri ABRN menceritakan kasus korban saat PAN bertanya.
Berita lain yang terpopuler dalam sepekan terakhir dalam sub kanal Megapolitan, News Liputan6.com adalah terkait penyebab kematian puluhan kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara yang akhirnya terkuak.
Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, rupanya puluhan kucing mati lantaran kekurangan nutrisi atau malnutrisi. Kesimpulan ini berdasarkan pemeriksaan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta dari sampel para kucing yang mati beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas KPKP Suharini Eliawati menjelaskan, dari hasil mikroskopik tidak menunjukkan kerusakan dalam tubuh kucing. Kucing-kucing tersebut dalam kondisi normal tanpa adanya racun di dalam tubuhnya.
Berikut deretan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com dalam sepekan terakhir:
1. Siswa Tak Lolos Zonasi Padahal Jarak Dekat, Orangtua Ngamuk di Depan SMAN 2 Bekasi
Seorang warga mengamuk di depan SMAN 2 Bekasi, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pria bernama Budi Ariyanto itu emosi lantaran sang anak tak lolos jalur zonasi, meski rumahnya berdekatan dengan sekolah.
Budi yang datang seorang diri, meluapkan amarahnya atas hasil PPDB SMAN 2 Bekasi yang dinilai banyak kecurangan.
Warga Kampung Kayuringin RT 05 RW 16 itu tak terima anaknya gugur jalur zonasi, sementara sejumlah anak yang rumahnya lebih jauh, dinyatakan lolos.
"Anehnya, anak-anak yang diterima hari ini melalui jalur zonasi adalah yang jelas-jelas rumahnya 60 sampai 100 meter di belakang rumah saya, bahkan ada yang lebih jauh lagi. Anak-anak itu nantinya kalau mau bersekolah lewat depan rumah saya. SMA 2 kan di ujung sana, ibaratnya di depan mata, kenapa anak saya ditolak," katanya saat ditemui Liputan6.com, Kamis 13 Juli 2023.
Budi menuturkan, telah terjadi dugaan kecurangan atas pendaftaran anaknya yang dilakukan pihak sekolah.
Advertisement
2. Pengakuan Penganiaya Tahanan hingga Tewas di Rutan Polres Metro Depok
Seorang tahanan kasus pemerkosaan anak berinisial ABRN (50) tewas dianiaya sesama tahanan di rutan Polres Metro Depok.
Pelaku penganiayaan berinisial PAN (28) mengaku kesal karena korban ABRN (50) ditahan karena memperkosa anak kandungnya.
PAN mengelak saat disinggung menganiaya korban karena tidak memberikan uang saat diminta.
"Bukan, saya mukul dia karena dia tega cabulin anaknya," ujar PAN kepada Liputan6.com, Senin 10 Juli 2023.
PAN menjelaskan, dia mengetahui ABRN mencabuli anaknya dari istri ABRN yang datang membesuk. Istri ABRN menceritakan kasus korban saat PAN bertanya.
"Saya kesal dan spontan memukul dia menggunakan tangan," jelas PAN.
3. Ini Penyebab 21 Kucing Mati Mendadak di Sunter
Penyebab kematian puluhan kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara terkuak. Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, rupanya puluhan kucing mati lantaran kekurangan nutrisi atau malnutrisi.
Kesimpulan ini berdasarkan pemeriksaan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta dari sampel para kucing yang mati beberapa waktu lalu.
"Di dalam lambungnya kosong. Jadi saat sekarang ini terjadi malnutrisi. Jadi lambungnya kosong, ditemukan ada janinnya," kata Kepala Dinas KPKP, Suharini Eliawati saat dihubungi, Jumat 14 Juli 2023.
Suharini mengatakan, dari hasil mikroskopik tidak menunjukkan kerusakan dalam tubuh kucing. Kucing-kucing tersebut dalam kondisi normal tanpa adanya racun di dalam tubuhnya.
Advertisement