Liputan6.com, Jakarta - Direktur Politik dan Hankam Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Moch Nurhasim mengaku tidak kaget dengan hasil survei dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang mengambil ceruk mahasiswa kampus dan menempatkan Ganjar Pranowo sebagai yang terunggul dibanding Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Pasalnya, Ganjar memiliki pengalaman yang dapat diandalkan untuk memimpin Indonesia di masa mendatang.
"Kalau dari kalangan muda, beliau (Ganjar) juga punya inspirasi, sebagai salah satu tokoh milenial yang punya potensi pengalaman politik yang luar biasa," kata Nurhasim saat menjadi narasumber di acara rilis survei nasional Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertajuk 'Capres Pilihan Millenial Kampus' di Hotel Aryaduta, Semanggi, Jakarta, Sabtu (15/7/2023).
Advertisement
Nurhasim melanjutkan, Ganjar pernah duduk sebagai anggota dewan di DPR RI. Sebagai politisi, Ganjar melanjutkan karir politiknya sebagai gubernur Jawa Tengah 2 periode hingga saat ini diusung oleh partai sebagai The Next Jokowi.
"Jadi dari sisi pengalaman Pak Ganjar bisa diandalkan karena juga di parlemen dan eksekutif sudah banyak dilakukan," ujar dia.
Nurhasim menambahkan, Ganjar juga memiliki karakter rendah hati dan dianggap sebagai bagian dari masyarakat kelas bawah dan merakyat. Karena itu, mayoritas masyarakat menilai Ganjar mirip dengan Presiden Jokowi.
"Pak Ganjar ini saya lihat meniru model karakter Pak Jokowi meski tidak sama. Pak ganjar orangnya gak terlalu banyak bicara yang terlalu tinggi, bahasanya diukur dengan komunikasi bisa dipahami masyarakat kecil," ungkap dia.
Meskipun demikian, Nurhasim menilai elektabilitas bacapres masih dinamis sehingga Ganjar Pranowo tetap harus waspada serta menemukan langkah-langkah kreatif untuk mempertahankan dan meningkatkan elektabilitas. Menurut dia, salah faktor penentu nanti adalah bakal Cawapres Ganjar Pranowo.
"Jadi cawapresnya harus bisa mendukung elektoral Ganjar, bukan hanya dari sisi punya modal tetapi harus mewakili segmentasi pemilih di luar segmentasi pemilih saat ini yang mendukung Ganjar, karena kalau sama nggak ada gunanya, itu pertimbangannya hanya calon dari NU atau tokoh lain sebagian dari NU atau dari kubu Prabowo atau Anies. Ini tergantung strategi calon presiden yang akan diusung," pungkas Nurhasim.
Metode Survei
Sebagai informasi, survei nasional LPI dilakukan pada dari tanggal 5 sampai 11 Juli 2023 dengan responden yang memiliki rentang umur dari 27 tahun sampai 42 tahun yang menempuh pendidikan D-3 hingga S-3.
Terdapat tujuh indikator yang menjadi basis dari survei kali ini, yaitu 1) Rekam Jejak, 2) Integritas, 3) Kompetensi, 4) Skill, 5) Leadership, 6) Nasionalisme, dan 7) Keselarasan dengan Leadership Presiden Jokowi. Nilai indikator diberikan dengan skor berskala 0 sampai 40. Skor yang mendekati 40 merupakan yang terbaik.
Hasilnya, Ganjar unggul dengan skor 36.18%, Prabowo Subianto mendapat nilai 33.75%, dan Anis Baswedan mendapat nilai 30.07%,
Diketahui, teknik sampling digunakan pada riset ini adalah cluster sampling dimana subjek ditunjuk sebagai sampel berdasarkan pengelompokkan milenial dari setiap kampus di kota atau provinsi.
Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang di peroleh sebanyak 700 responden. Margin of error dari sampel tersebut sebesar 2.8% pada tingkat kepercayaan ± 97.2%.
Advertisement