Liputan6.com, Jakarta - Hoaks terus mengiringi kontroversi Ponpes Al Zaytun. Tentu saja hoaks ini bisa menimbulkan keresahan di masyarakat.
Lalu apa saja hoaks terkait Ponpes Al Zaytun terbaru? Berikut beberapa di antaranya:
Advertisement
1. Cek Fakta: Tidak Benar Istri Panji Gumilang Ditangkap karena Terlibat Kasus Pencabulan di Ponpes Al Zaytun
Kabar tentang Istri Panji Gumilang Farida Al Widad ditangkap karena terlibat kasus pencabulan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat beredar di media sosial.
Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 12 Juli 2023. Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul "BREAKING NEWS ISTRI PANJI GUMILANG DITANGKAP TERBUKTI TERLIBAT DIKASUS PENCABULAN AL ZAYTUN".
Video tersebut menampilkan gambar thumbnail seorang wanita yang mengenakan kursi roda dikawal oleh sejumlah petugas. Wanita itu terlihat mengenakan baju berwarna merah dan rompi pink.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa istri Panji Gumilang telah ditangkap karena terlibat kasus pencabulan di Ponpes Al Zaytun.
"ISTRI PANJI GUMILANG DIT4NGKAP, SEKONGKOL DIKASUS P3NC4BVL4N AL ZAYTUN.." tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 450 ribu kali ditonton dan mendapat 791 komentar dari warganet.
Benarkah kabar istri Panji Gumilang ditangkap karena terlibat kasus pencabulan di Ponpes Al Zaytun? Simak dalam artikel berikut ini...
2. Cek Fakta: Tidak Benar Presiden Jokowi Terbitkan Perpres dan Perppu Bubarkan Ponpes Al Zaytun Dalam Video Ini
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Presiden Joko Widodo atau Jokowi terbitkan Perpres dan Perppu bubarkan Ponpes Al Zaytun. Informasi tersebut diunggah oleh salah satu akun Facebook, pada 8 Juli 2023.
Unggahan tersebut klaim video Presiden Jokowi terbitkan Perpres dan Perpu bubarkan Ponpes Al Zaytun diawali dengan tampilan sejumlah orang sedang berkumpul dalam ruangan, terdapat juga potongan gambar Jokowi.
Dalam tampilan tersebut terdapat tulisan
"PRESIDEN JOKOWI
20 TAHUN KITA DIBODOHI AL ZAYTUN
JOKOWI KELUARKAN PERPRES BUBARKAN AL ZAYTUN"
Lalu dilanjutkan dengan tayangan Jokowi sedang melakukan pidato dengan narasi sebagai berikut.
"Tindakan-tindakan kita, Keputusan-keputusan kita kebijakan-kebijakan kita suasana adalah harus suasana krisis, jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap ini sebuah kenormalan apa-apaan ini mestinya suasana itu ada semuanya, jangan memakai hal-hal yang standar pada suasana krisis.
Manajemen krisis sudah berbeda semuanya, kalau perlu kebijakan perpu ya perpu saya keluarkan, kalah perlu perpres ya perpres saya keluarkan. kalau sodara punya Peraturan Menteri keluarkan untuk menangani negara tanggung jawab kita kepada 267 juta rakyat kita,"
Kemudian tayangan tersebut dilanjutkan dengan tayangan Kepala Staf Presiden Moeldoko yang sedang diwawancara terkait Pondok Pesantren Al Zaytun.
Kemudian terdapat narasi sebagai berikut.
"Pendiri pondok pesantren al-zaytun Imam Supriyanto mengungkapkan bahwa Kepala Kantor staf presiden KSP Moeldoko pernah memberi jaminan perlindungan kepada Allah yaitu Imam mengatakan Moeldoko memberi akses bagi Panji Gumilang pimpinan al-zaytun aparat kepolisian apabila pondok pesantren itu diganggu oleh pihak lain dengan kewenangan Pak Moeldoko pak Panji itu diberi akses Kapan waktu ada masalah ada gangguan dari pihak luar dari pihak manapun yang mengancam keselamatan dan keamanan al-zaytun kontak saja ke Kapolres dan Kapolda atau ke Mabes Polri kata imam-imam mengaku tidak tahu alasan memberikan akses bagi Panji untuk Meminta perlindungan dari polisi.
Apakah memang dia tidak ngerti latar belakang pak Panji atau hanya tahu diperlukan saja ujar Imam lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa Moeldoko pernah datang ke al-zaytun untuk menghadiri acara bela negara bersama Gubernur Jawa Barat ketika itu Ahmad Heryawan setelah itu Moeldoko pun kerap diundang untuk menghadiri acara acara yang digelar di Al Zaytun Namun demikian Imam menyebutkan kawasan perlindungan dari Moeldoko baru disampaikan pada beberapa waktu terakhir Ketika mantan Panglima TNI itu sudah menjabat sebagai ksad ketika sudah jadi KSP kan mulai Panji itu mulai berlah itu kan belakangan ini mulai 2020 ke sini kata Imam.
sementara itu kepala staf kepresidenan Moeldoko membantah dirinya pelindung atau pihak yang membeli pondok pesantren al-zaytun pimpinan Panji Gumilang sebelum ada zaitun. Ia telah mengingatkan Panji Gumilang untuk tidak berpindah macam-macam bahkan Moeldoko mengaku akan menjadi orang pertama yang membawa Panji Gumilang ke aparat hukum jika melakukan pelanggaran ajaran agama saya sudah berbicara pada pak Panji Gumilang. Kalau macam-macam gue orang pertama yang beresi ujar Moeldoko, saat jumpa pers.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut "K3M4R4HAN JOKOWI KELUARKAN PERPRES & PERPU BUBARKAN PONPES AL ZAYTUN..
K3M4R4HAN JOKOWI KELUARKAN PERPRES & PERPU BUBARKAN PONPES AL ZAYTUN.."
Benarkah klaim video Presiden Jokowi terbitkan Perpres dan Perppu bubarkan Ponpes Al Zaytun? Simak dalam artikel berikut ini...
3. Cek Fakta: Hoaks Jokowi Pecat Moeldoko karena Jadi Beking Ajaran Sesat Al Zaytun
Kabar tentang Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dipecat Presiden Jokowi karena jadi beking ajaran sesat Pondok Pesantren Al Zaytun beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Juni 2023.
Akun Facebook mengunggah video berjudul "BREAKING NEWS JOKOWI USIR MOELDOKO DARI ISTANA, MOELDOKO MENGAKUI JADI BEKING AL ZAYTUN".
Gambar thumbnail video tersebut menampilkan Jokowi, Mahfud Md, Moeldoko, dan Panji Gumilang.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Moeldoko dipecat Jokowi karena jadi beking Ponpes Al Zaytun.
"JOKOWI PECAT MOELDOKO, Merusak Citra Negara Jadi Beking Ajaran Sesat Al Zaytun," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 304 ribu kali ditonton dan mendapat 693 komentar dari warganet.
Benarkah Moeldoko dipecat Jokowi karena jadi beking ajaran sesat Ponpes Al Zaytun? Simak dalam artikel berikut ini...
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement