Profil Ong Beng Seng, Miliarder Singapura yang Terjerat Kasus Korupsi

Pengusaha hotel dan sosok yang membawa Formula 1 ke Singapura Ong Beng Seng diduga terlibat korupsi yang melibatkan Menteri Perhubungan S Iswaran. Berikut profilnya.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Jul 2023, 11:31 WIB
Miliarder Singapura Ong Beng Seng ditangkap karena diduga terlibat korups. (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder properti, pengusaha hotel dan sosok yang membawa Formula 1 ke Singapura Ong Beng Seng diduga terlibat korupsi yang melibatkan Menteri Perhubungan  S Iswaran.

Dikutip dari Channel News Asia, ditulis Minggu (16/7/2023), Ong Beng Seng ditangkap. Perusahaan yang ia dirikan, Hotel Properties Ltd (HPL) mengumumkan pada Jumat, 14 Juli 2023 alai telah membayar jaminan sebesar 100 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp 1,13 miliar (asumsi kurs Rp 11.332 per dolar AS) dan akan menyerahkan paspor setelah kembali ke Singapura.

HPL menambahkan kalau Ong Beng Seng telah diminta oleh the Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) memberikan informasi terkait hubungannya dengan Iswaran meskipun pihak regulator tidak ungkapkan penyelidikan itu.

Berikut sejumlah hal terkait miliarder Singapura Ong Beng Seng dikutip dari laman Channel News Asia dan Strait Times.

Siapakah Ong Beng Seng?

Ong Beng Seng dikenal sebagai OBS yang lahir di Malaysia pada 1946. Ia lahir dari keluarga kaya dan pindah ke Singapura pada 1950 saat berusia empat tahun, menurut the New Strait Times.

Ia belajar di Anglo-Chinese School. Ia pernah menjadi juara sprinter dan lompat jauh. Ia memperoleh gelar di bidang asuransi dari Inggris. Ong Beng Seng kemudian bekerja di bagian underwriting dan pialang asuransi di Eropa, London dan Asia Tenggara sebelum bergabung dengan Motor & General Underwriters Investment Holdings pada akhir 1960-an.

Ong Beng Seng menikah dengan Christina Fu, seorang pengusaha terkemuka pada 1972. Pada 1975, ia bergabung dengan Kuo International, perusahaan perdagangan milik ayah mertuanya Peter Fu.


Dirikan Perusahaan HPL pada 1980

Ilustrasi tempat tidur di kamar hotel. (dok. pexels.com/Pixabay)

Dia menghasilkan jutaan dolar di perusahaan tersebut dengan akurat prediksi naik turunnya harga minyak. Modal yang diperoleh selama ini dikatakan telah membantu biayai investasi dan pengembangan properti ke depan.

Ong Beng Seng membangun HPL pada 1980 dan akuisisi sejumlah hotel, properti di lokasi utama seperti Orchard Road. Perusahaan tersebut tercatat di Singapura pada 1982.

Pada Desember 2022, divisi hotel HPL memiliki portofolio 38 hotel dan resor di 15 negara termasuk Singapura, Amerika Serikat, Maladewa dan Italia. Portofolio yang memiliki merek Four Seasons Hotels and Resorts, Hard Rock Hotels dan Marriott International.

Sedangkan istri Ong Beng Seng menjalankan Como Hotels and Resorts, kerajaan ritel Club 21, pembuat tas tangan Mulberry yang tercatat di London.

Pasangan ini menduduki peringkat ke-24 orang terkaya di Singapura oleh Forbes pada September 2022 dan diperkirakan memiliki kekayaan 2,2 miliar dolar Singapura atau sekitar Rp 24,93 triliun. Mereka memiliki dua orang anak terdiri seorang putra dan putri.


Bawa Formula Satu

Pembalap Ferrari Sebastian Vettel memacu mobilnya dalam balapan Formula Satu (F1) Grand Prix Singapura di Sirkuit Jalan Marina Bay, Singapura (22/9/2019). Puncak klasemen sementara masih dipegang oleh Lewis Hamilton. (AP Photo/Eric To)

Ong Beng Seng seorang penggemar olah raga motor, dikenal sebagai sosok yang membawa Formula Satu ke Singapura pada 2008, dengan balapan malam pertama dalam sejarah olah raga itu. Ia memilik hak atas Grand Prix Singapura sebagai chairman.

Perlombaan yang diadakan di Marina Bay Street Circuit dan terkenal dengan perpaduan aksi musik dan on tracknya telah diadakan setiap tahun sejak saat itu kecuali pada 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19.

Pada Januari 2022, Singapura menandatangani kesepakatan untuk terus menjadi tuan rumah balapan selama tujuh tahun lagi. Ini adalah pembaruan keempat dan perpanjangan terpanjang sejauh ini.

Transaksi Properti

Pada 1996, Ong Beng Seng menjadi berita utama ketika Menteri Senior Lee Kuan Yew dan Putranya, Perdana Menteri Lee Hisen Loong yang saat itu adalah Wakil Perdana Menteri mengungkapkan membeli empat unit kondominium mewah di kawasan Orchard yang dikembangkan oleh HPL didiskon.

Mereka telah diberi diskon yang tidak diminta antara 5 persen dan 12 persen untuk dua unit Nassim Jade dan dua unit lainnya di Scotts 28. Kemudian diskon itu diberikan sebagai penawaran awal dan hasilnya disumbangkan untuk amal.

Setelah hal itu tersebar di parlemen, Perdana Menteri Goh Chok Tong bebaskan Lee dari segala kesalahan.

 

 


Sempat Jadi Sorotan Terkait Kasus di Maladewa

Pada 2018, Ong Beng Seng dikaitkan dengan skema di mana Presiden Maladewa saat itu Abdulla Yameen dan pejabat lainnya menyewakan setidaknya 50 pulau tropis Maladewa kepada pengembang pariwisata tanpa tender publik.

Dilaporkan oleh the Organised Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), Ong Beng Seng telah menawarkan akomodasi hotel mewah kepada presiden dan wakil presiden sementara HPL sedang merundingkan kesepakatan untuk menyewa setidaknya dua pulau.Yameen dan wakilnya Ahmed Adeeb kemudian dipenjara karena penggelapan dan penyuapan.

Pada 2021, HPL akuisisi sebuah resor di Maladewa dengan 85 vila. Pembangunan sedang menjalani perbaikan dan diharapkan dapat dibuka pada semester II 2023.

Pada Mei 2022, HPL menjadi bagian dari konsorsium, bersama dengan perusahaan investasi Singapura Temasek yang membeli aset real estate Singapore Press Holdings senilai USD 2,8 miliar. Aset itu meliputi pusat belanja Paragon dan pusat belanja Seletar.

 

 


Singapura Tahan Miliarder Ong Beng Seng Terkait Penyelidikan Anti Korupsi

Sebelumnya, Badan antikorupsi Singapura mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap seorang miliarder, yakni Ong Beng Seng sebagai bagian dari penyelidikan yang melibatkan menteri transportasi S Iswaran.

Mengutip CNBC International, Sabtu (15/7/2023) Ong Beng Seng, yang merupakan direktur pelaksana pemilik dan operator hotel yang terdaftar di Singapura, Hotel Properties Limited, telah diminta untuk memberikan informasi tentang interaksinya dengan Iswaran.

Sementara itu, dalam sebuah pengajuan, pihak HPL mengatakan tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap Ong dan bahwa dia bekerja sama penuh dengan agensi tersebut.

Perusahaan mengatakan Ong akan menyerahkan paspornya ke Biro Investigasi Praktik Korupsi saat dia kembali ke Singapura.

HPL menambahkan bahwa Ong telah memberikan informasi yang diminta, tetapi tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut.

"(Ong Beng Seng) terus layak untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai direktur pelaksana, tetapi akan terus memantau masalah tersebut dan menilai kembali kesesuaian penunjukan lanjutan," demikian keterangan HPL.

Portofolio HPL mencakup 38 hotel dan resor di 15 negara, beroperasi di bawah merek termasuk Four Seasons, Intercontinental Hotels, dan Marriott International.

Saham HPL turun sebanyak 6,7 persen pada hari Jumat, sebelum sedikit pulih.

Awal pekan ini, Perdana Menteri Lee Hsien Loong meminta Iswaran untuk mengambil cuti setelah CPIB mengungkapkan bahwa Iswaran membantu penyelidikan.

Media Singapura juga melaporkan bahwa sebagai tanggapan atas pertanyaan, kantor perdana menteri mengatakan Iswaran akan tetap berada di negara itu dan tidak akan memiliki akses ke sumber daya resmi dan gedung pemerintah selama penyelidikan sedang berlangsung.

 

Jumlah miliarder dunia di setiap benua (liputan6,com/Deisy)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya