Liputan6.com, Jakarta Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir setiap orang pastinya pernah mengalamai peristiwa yang menyakitkan, sedih, hingga menyebabkan rasa trauma yang cukup dalam. Sayangnya, trauma atau emosi negatif yang belum selesai ini tidak bisa dihilangkan begitu saja. Sebab, saat ada emosi yang tidak diakui atau diterima keberadaannya, akan membuat hal tersebut "terperangkap" dalam waktu yang cukup lama. Kondisi inilah yang menjadikan adanya emotional baggage dalam diri Anda.
Mungkin sebagian dari Anda pernah mendengar istilah "emotional baggage" sebelumnya, tapi bisa jadi masih banyak yang belum mengetahui secara pasti apa maksud dan arti dari istilah tersebut. Istilah yang dikenal juga sebagai beban emosional ini, bisa menjadi masalah negatif karena bisa memengaruhi hubungan dan kehidupan secara menyeluruh.
Advertisement
Dilansir dari Marriage, Minggu (16/7/2023), emotional baggage dapat muncul karena berbagai alasan. Namun, secara garis besar beban emosi negatif ini bisa menyebabkan seseorang yang mengalaminya akan sulit menavigasi hubungan serta berbagai situasi terhadap kehidupan yang sedang dijalani saat ini.
Jika seseorang memiliki emotional baggage yang tidak ditangani dengan baik, ada banyak tanda-tanda negatif yang menyertainya, seperti kesulitan menjalin hubungan yang sehat serta sulit menangani konflik. Tidak jarang, kondisi ini juga bisa merusak kesehatan fisik dan kesehatan mental mereka.
Untuk itu, kami akan menjelaskan tentang emotional baggage dan tips bagaimana cara "melepaskan" beban emosional ini supaya Anda dapat melangkah maju dan menjalani hubungan yang lebih sehat dengan pasangan dan juga orang-orang sekitar.
Apa Itu Emotional Baggage?
Sebelum mengetahui tentang cara menyembuhkan emotional baggage, tidak ada salahnya untuk mengetahui pengertian istilah ini. Emotional baggage mengacu pada kondisi yang menyebabkan rasa sakit, kecemasan, kesedihan, atau kemarahan, akibat masalah emosional di masa lalu yang tidak selesai.
Pada intinya, beban emosional ini bisa terjadi dikarenakan Anda belum sempat memproses dan menyelesaikan hubungan yang bermasalah beberapa tahun sebelumnya. Ada kalanya, kondisi ini bisa diakibatkan dari trauma masa kecil. Selain itu, hal ini juga bisa terjadi akibat situasi yang berlangsung di masa dewasa.
Terlepas dari sumber pastinya, saat Anda memiliki beban emosional atau rasa sakit dari hubungan dan situasi masa lalu, akan menjalar dan memengaruhi kehidupan Anda saat ini.
Beberapa penyebab dari emotional baggage meliputi:
- Hubungan yang buruk dengan orang tua
- Anak yang dibesarkan oleh orang tua yang bercerai
- Mengalami semacam pengkhianatan, seperti mantan yang selingkuh
Untuk itulah, melepaskan beban emosional yang dialami begitu penting agar Anda bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Advertisement
Tanda Emotional Baggage dalam Hubungan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jika Anda memiliki emotional baggage yang belum selesai, bisa memengaruhi hubungan Anda. Berikut adalah beberapa tanda dari emotional baggage dalam hubungan:
1. Pasangan selalu mengingatkan pada mantan
Saat Anda memiliki emotional baggage dari hubungan sebelumnya, kemungkinan besar Anda akan terpicu pada apapun yang mengingatkan pada mereka. Sebagai salah satu contohnya, Anda mungkin akan merasa marah atau panik ketika pasangan baru Anda mengatakan atau melakukan sesuatu yang mirip dengan kebiasaan mantan.
2. Ketidakstabilan emosi
Beban emosional dari hubungan masa lalu dapat membuat Anda memiliki emosi yang tidak stabil. Misalnya saja, Anda mungkin akan merasa sangat optimis dengan hubungan yang baru ini. Namun, beberapa hari kemudian, Anda akan merasa mati rasa atau jenuh. Ini bisa muncul karena beban emosional yang belum selesai hingga membuat takut sepenuhnya berkomitmen pada pasangan baru.
3. Terus-menerus memikirkan mantan
Ketika Anda masih menyimpan barang pemberian dari mantan, bisa jadi Anda akan terus memikirkan mereka, bahkan jika Anda sedang menjalin hubungan baru. Bisa jadi akibat dari rasa bersalah pada hubungan sebelumnya atau hubungan yang menggantung. Karenanya, Anda tidak dapat berhenti memikirkan tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk menyelamatkan hubungan tersebut.
4. Perilaku suka mengontrol
Akibat dari emosi yang tidak diselesaikan, membuat Anda menjadi takut disakiti lagi, sehingga akan takut membangun hubungan baru. Termasuk muncul keinginan mencoba mengontrol dengan siapa pasangan Anda berbicara, dengan siapa mereka menghabiskan waktu, atau apa yang mereka lakukan. Anda mungkin merasa perlu untuk memantau tindakan mereka setiap saat karena memastikan mereka tidak setia atau melakukan sesuatu yang bisa membahayakan hubungan.
Tips Terlepas dari Emotional Baggage
Cara menyembuhkan emotional baggage ini memang tidak mudah, akan tetapi ada beberapa cara yang bisa diambil. Salah satu hal yang bisa membantu yaitu mencoba memandang sesuatunya dengan lebih positif. Jika Anda membawa beban emosional, Anda cenderung memandang dunia secara negatif, termasuk mungkin meyakini diri sendiri bahwa dunia tidak aman atau Anda akan selalu terluka.
Nah, dengan mencoba berpikir positif, bisa membantu untuk sembuh. Hal yang bisa dilakukan seperti coba katakan pada diri sendiri bahwa meskipun Anda mungkin pernah terluka di masa lalu, kondisi tersebut membuat menjadi lebih kuat dan mengajarkan pelajaran hidup yang penting.
Selain itu, coba untuk mempraktikkan perawatan diri atau self-care. Ketika Anda meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti melakukan diet sehat, berolahraga seperti ikut ke kelas yoga. Saat Anda merawat diri sendiri, Anda dapat menghilangkan sebagian stres yang menyertai beban emosional dan kesehatan bisa menjadi lebih meningkat.
Poin terakhir yang tidak kalah penting, Anda bisa mencari bantuan profesional untuk mengatasi beban emosional. Bersama dengan seorang konselor dapat membantu mengembangkan pola pikir yang lebih positif dan mempelajari strategi untuk mengatasi rasa takut, cemas, dan emosi tidak menyenangkan lainnya. Mengolah emosi dalam terapi seringkali bermanfaat untuk membantu orang menyingkirkan beban emosional.
Advertisement