Liputan6.com, Jakarta - Partai NasDem menggelar Apel Siaga Perubahan di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/7/2023). Demokrat dan PKS yang merupakan kolega di Koalisi Perubahan untuk Persatuan mengkonfirmasi bakal hadir.
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY akan hadir. Ia didampingi Sekjen Teuku Riefky, Bendum Renville Antonio, Waketum DPP Partai Demokrat Benny K Harman, dan Kepala BPOKK Herman Khaeron.
Advertisement
"Mas AHY tentu hadir karena ini acara sesama parpol Koalisi Perubahan. Sebagai undangan. Seperti halnya teman-teman PKS," ujar Kepala Bakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan.
Demokrat menyampaikan harapan supaya acara NasDem ini bisa berjalan lancar. "Harapannya, acara teman-teman Nasdem sesama anggota Koalisi Perubahan ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses sesuai dengan harapan," ujar Herzaky.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu juga telah mengkonfirmasi bakal hadir dalam Apel Siaga Perubahan NasDem. Syaikhu akan didampingi Sekjen Aboe Bakar Alhabsyi, Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid, Ketua DPP Muzammil Yusuf, Mahfud Abdurahman, dan Sigit Susiantomo.
PKS berharap dengan acara ini relawan pendukung Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan akan semakin tumbuh dan berkembang.
"Semoga acara berjalan lancar dan relawan Anies semakin tumbuh dan berkembang untuk bisa merangkul semua kalangan untuk perubahan ke arah yang lebih baik," ujar Jubir PKS Muhammad Iqbal.
Sementara, dalam Apel Siaga Perubahan, Anies Baswedan dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh akan memberikan pidato politik.
Anies Baswedan dipastikan tidak menggelar deklarasi calon wakil presiden pada acara ini. Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menyebut, kewenangan pemilihan cawapres diserahkan kepada Anies.
"Partai Nasdem tidak akan masuk pada ruang yang mana, kewenangan itu sudah kita serahkan Mas Anies, Partai Nasdem dalam memberikan mandat kepada Anies untuk mencari Wapres, bahwa nanti tidak ada deklarasi calon wakil presiden dari partai koalisi," kata Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (12/7).
Ali menjelaskan, pihaknya tengah menunggu Anies menggunakan mandat yang diberikan oleh NasDem, PKS, Demokrat untuk mekukan komunikasi politik dengan tokoh-tokoh potensial.
"Sehingga belum ada pernyataan kepada kami sebagai parpol yang mengusung Mas Anies Baswedan kapan akan deklarasikan pasangan calon wapres tersebut," kata Ali.
Figur Cawapres Anies Baswedan
Ali menambahkan, hingga hari ini NasDem tidak tertarik berbicara tentang siapa figur ideal untuk mendampingi Anies anies. Kata dia, Partai NasDem lebih tertarik berbicara soal kriteria figur yang bakal mendampingi mantan Gubernur DKI itu.
"Koalisi ini memilih tema sebagai koalisi perubahan dan perbaikan. Tentunya, tema besar ini menjadi harapan bagi semua masyarakat indonesia, kita ingin memilih wakil presiden yang mendampingi Mas Anies itu berdasarkan kriteria-kriteria yang diberikan oleh partai kepada Mas Anies," tuturnya.
Ali lalu menyampaikan tiga prinsip bagi Anies untuk memilih seorang cawapres. Pertama, cawapres itu harus orang yang bisa membantu pemenangan Anies.
"Jadi, wakil presiden itu adalah orang yang bisa membantu pemenangan atau perolehan suara," kata Ali.
Kedua, Ali melanjutkan, cawapres tersebut harus mampu menjaga keseimbangan koalisi. Ketiga, pendamping Anies mesti bisa membantu melaksanakan visi misinya ketika terpilih menjadi presiden.
"Tiga kriteria itu yang harus kita coba breakdown. Hari ini tidak ada satu orang pun hak berhak mewakili Anies untuk mengatakan tentang kapan, di mana, siapa, calon wakil presiden, kapan diumumkan wakil presiden, selain Anies Rasyid Baswedan," jelas Ali.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement