Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD PROJO Jawa Barat Djoni Suherman membantah ada pengurus yang mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Hal ini disampaikan Djoni usai Pendiri PROJO Jawa Barat Agung Surya menyebut sejumlah jajaran pengurus kompak mendukung Ganjar di Pemilu 2024.
"Enggak lah. Kita kan kemarin sudah konferensi daerah (konferda). Itu sih bukan orang PROJO. Itu sih mau cari sensasi saja, mau numpang keren. Dia bukan anggota PROJO," kata Djoni ketika dikonfirmasi, Minggu (16/7/2023).
Advertisement
Djoni menegaskan, hasil konferda pada Minggu (9/7/2023) lalu adalah PROJO Jawa Barat akan memberi dukungan terhadap Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto di 2024 mendatang.
Nantinya, rekomendasi dukungan tersebut akan dibawa ke rakernas VI PROJO pada Oktober mendatang.
"Kita karena hasil konferda mengusulkan Prabowo sama Airlangga. Waktu itu pun (diskusi) cukup sengit lah. Ada Prabowo-Ganjar, ada Ganjar-Prabowo. Malah ada Prabowo-Gibran," tambah Djoni.
Lebih lanjut, Djoni menyebut bahwa PROJO menarik untuk digaet menjelang kontestasi politik 2024 itu. Meski demikian, ia memastikan bahwa dukungan kepada pasangan calon menunggu arahan resmi dari Presiden Joko Widodo.
"Buat kita mah mungkin karena PROJO sangat menarik ya sekarang. Kalau PROJO kan bukan under-nya PDIP. Ini kan multipartai kalau di PROJO. Kalau teman-teman mau ke Ganjar, ke Anies ya silakan tapi jangan bawa-bawa PROJO," ujar Djoni.
"Jadi biarin dulu saja. Itu kan cuman riak-riak kecil. Itu juga ngga pake atribut, nggak pakai apa, tempatnya di mana, kan gitu. Kita masih solid. Itu kan baru usulan, nanti yang nentuin rakernas," sambungnya
Pendiri Projo Jabar Sebut Konferda Ilegal
Pendiri Projo Jawa Barat Agung Surya menyatakan bahwa pihaknya bersama sejumlah jajaran pengurus sangat kompak untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
Dia juga menyebut Konferensi Daerah (Konferda) Dewan Pimpinan Daerah Projo Jabar yang digelar di Hotel Horison, Kota Bandung pada Minggu (9/7) lalu itu ilegal.
"Ya mereka konferda ilegal, artinya dari sisi konstitusional AD/ART mereka tidak sah. Seharusnya dihadiri oleh 2/3 DPC yang hadir. Artinya kalau kita memiliki 27 pengurus kabupaten/kota se Jabar, minimal 20 kab/kota hadir," kata Agung, Sabtu (15/7).
Dia menyebut konferda tersebut hanya dihadiri lima DPC pengurus dari wilayah Jabar. Sementara sisanya yang berbeda arah dukungan politik tidak diundang.
"Padahal sekali lagi, arus bawah di DPC semua ke Ganjar Pranowo. Ini sengaja, dimanipulasi tidak ada yang diundang baik itu para ketua DPC yang memiliki SK maupun pengurus DPD yang tidak sejalalan dengan ketua DPD," ujar dia.
Dia pun dengan berani menyebut hasil konferda tersebut cacat demi hukum dan penuh dengan rekayasa.
"Jadi, apa yang dilakukan Projo DPD Jabar dalam konferdanya sangat tidak etis, tidak bisa mengeklaim sepihak dan memberikan dukungan kepada capres di luar Ganjar Pranowo. Enggak bisa itu," kata dia.
Advertisement
Satu Suara Dukung Ganjar
Agung juga mengatakan Projo lahir dan dibentuk untuk mendukung Jokowi Widodo (Jokowi) yang kala itu mencalonkan sebagai presiden.
Oleh karena itu, jika ada nama selain dari nama Jokowi, maka Projo kembali secara ideologis menjadi orang-orang dari PDIP.
Kemudian apabila berkaca pada keputusan PDIP saat ini, maka yang harus didukung oleh Projo adalah sosok Ganjar Pranowo.
Agung juga berani memastikan bahwa hampir seluruh DPC Projo di Jabar satu suara untuk mendukung Ganjar Pranowo.
"Hampir semua, kecuali ada lima atau tiga. Itu kabupaten Purwakarta, Kuningan, dan Cirebon, yang lain sudah mendukung Ganjar semua," kata dia.