Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menggandeng empat perusahaan untuk memperbanyak ketersediaan charging station untuk kendaraan listrik atau mobil listrik di Indonesia, khususnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Kerjasama dilakukan dengan PT Exelly Elektrik Indonesia dan PT Astra Otoparts Tbk dalam pengembangan infrastruktur SPKLU. Bersama PT Bringin Karya Sejahtera dalam penyediaan infrastruktur SPKLU.
Advertisement
Kemudian dengan PT High Volt Technology, PLN akan membangun infrastruktur SPKLU di Rest Area Km 7 Jalan Tol Serpong Pondok Aren dan Rest Area Km 97 Jalan Tol Cipularang Purwakarta.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, menjelaskan untuk bisa mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PLN sangat terbuka menjalin kerja sama dengan seluruh pihak.
Ketersediaan charging station seperti SPKLU, Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) menjadi hal yang krusial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
"Kami akan terus memperbanyak charging station ini. Masyarakat jadi tidak ragu untuk beralih ke kendaraan listrik karena bisa isi daya mobil atau motornya di mana saja," kata Darmawan, Minggu (16/7/2023).
PLN juga mempunyai skema kerjasama dalam pengembangan SPKLU maupun SPBKLU ini. "Dengan pola kerjasama penyediaan lahan maupun investasi pengadaan SPKLU dan SPBKLU ini PLN menawarkan peluang bisnis masa depan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Darmawan menekankan komitmen PLN dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hingga saat ini, PLN telah mengoperasikan 616 SPKLU, lebih dari 1.400 SPBKLU, dan lebih dari 9000 SPLU.
"Bahkan untuk SPLU saat ini PLN telah mengembangkan versi terbaru 2.0 yang dilengkapi dengan fasilitas fast charging pada lokasi-lokasi strategis untuk mendukung masyarakat nyaman menggunakan kendaraan listrik khususnya roda dua," tuturnya.
PLN Ingin Sulap Tiang Listrik Jadi SPKLU untuk Mengecas Electric Vehicle
Sebelumnya, PT PLN (Persero) terus berupaya untuk memperluas ekosistem kendaraan listrik, terutama infrastruktur pengisian baterai. bahkan, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, berpikir untuk untuk menyulap tiang listrik sebagai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Pria yang akran disapa Darmo ini mengatakan, nantinya tiang-tiang listrik di pinggir jalan, akan dilakukan penambahan komponen. Jadi, dapat dioperasinalkan sebagai SPKLU.
"Kami juga mempertimbangkan agar tiang listrik di pinggir jalan pun bisa digunakan sebagai publik charging. Misalnya, nanti ditambahin kabel," kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (12/7/2023).
Lanjutnya, PT PLN (Persero) saat ini mengklaim sudah membangun 600 unit SPKLU di berbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan memperluas sebaran SPKLU di sejumlah kota melalui strategi franchise. Sehingga PLN hanya akan membangun SPKLU untuk kemudian bisa dimanfaatkan pihak mitra.
"Kita juga akan membangun strategi franchise, karena kami mengakui tidak punya tempat parkir yang strategis. Yang punya itu misalnya Starbuck, McDonald, KFC, BRI, BNI, Mandiri, Bank-Bank Swasta dan perkantoran serta Mall," papar Darmawan.
"Untuk itu kami ingin bekerja sama dengan pemilik lahan parkir tersebut juga dengan investor teknologi. Pihak ketiga juga banyak sekali yang mengaku ingin berinvestasi agar bisa membangun SPKLU," imbuhnya.
Advertisement
Transisi kendaraan listrik
Darmawan menilai, transisi dari kendaraan konvensional menuju motor maupun mobil listrik bakal memberikan keuntungan berlipat dari sisi ekonomi.
"Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp 2.500 untuk sepeda motor listrik menempuh jarak 50 km dan 10 km untuk mobil listrik. Sedangkan jika menggunakan BBM harus menghabiskan sekitar Rp 14 ribu untuk menempuh jarak yang sama," tuturnya.