4 Adab Menyambut Tahun Baru Islam Serta Lafal Doa Akhir dan Awal Tahun

Tak lama lagi kita akan menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijiriah. Beruntungnya kita masih diberi kesempatan untuk menyambut salah satu bulan mulia ini

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi pawai obor. Tradisi menyambut malam pergantian Tahun Baru Islam.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Tak lama lagi kita akan menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah. Beruntung kita masih diberi kesempatan untuk menyambut salah satu bulan mulia ini.

Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan suci dalam Islam, bersama dengan Rajab, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Dalam bulan ini, perbuatan dosa dianggap lebih berat dan amal kebaikan dilipatgandakan.

Di bulan mulia ini sebaiknya Muslim memanfaatkan waku sebaik-baiknya untuk melaksanakan hal positif.

Lalu bagaimana adab menyambut tahun baru Islam ini?

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ini Kata KH Said Aqil Siroj

Dalam mui.or.id,  KH Said Aqil Siroj dalam satu kesempatan mengungkapkan bahwa ketika menyambut tahun baru Islam, seorang muslim harus menanamkan empat adab ini:

1. Rasa syukur kepada Allah karena masih diberi kesempatan umur

2. Muhasabah diri, atau introspeksi

3. Mu’atabah alias membersihkan diri, bertaubat kepada Allah

4. Muraqabah, sikap optimistis menyongsong tahun-tahun ke depan.

Kemudian, dalam menyambut tahun baru, umat muslim Indonesia selalu mengadakan tradisi pawai obor. Pawai obor ini merupakan syiar dan simbol cahaya Islam menerangi seluruh alam.

Tradisi baik ini bukan haul Fikih tentang mu’amalah dinyatakan :

الْأَصْلُ فِي الْأَشْيَاءِ الْإِبَاحَةُ حَتَّى يَدُلُّ الدَّلِيلُ عَلَى التَّحْرِيمِ

“Asal dari segala sesuatu (kecuali ibadah) adalah mubah, selama tidak ada dalil yang melarangnya.”

 


Doa Akhir dan Awal Tahun

Tentu, akan lebih baik jika pawai obor tadi disisipi membaca doa akhir tahun dan awal tahun bersama.

Doa akhir tahun:

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Artinya:“Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku.”

Doa awal tahun:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Artinya:“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Dan atas karunia-Mu yang besar dan mulia kemurahan-Mu, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun meminta tolong-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku meminta aktivitas keseharian yang mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan. Wallahu A'lam.

Penulis: Nugroho Purbo

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya