Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pakar PAN Drajad Wibowo meyakini Erick sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) akan menjadi bisa pendulang suara warga Nahdlatul Ulama (NU) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebab, Erick adalah kader NU potensial.
“Saya rasa Erick Thohir akan mampu menarik suara NU dalam jumlah yang signifikan," ujar Drajad, Sabtu (16/7/2023).
Advertisement
Seperti diketahui, Erick Thohir merupakan cawapres yang datang dari kader NU. Ia adalah Anggota Kehormatan Banser NU. Dia juga telah mengemban amanah dari PBNU. Seperti halnya amanah sebagai Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah ke-100 NU kemarin.
Erick Thohir juga merupakan inisiator gerakan kemandirian NU melalui pendirian Badan Usaha Milik NU (BUMNU). Karenanya, Ketum PSSI ini diyakini oleh Drajad mampu mendulang banyak suara dari Nahdliyin jika diusung pada Pilpres 2024 mendatang.
Di samping itu, Drajad mengatakan Erick Thohir juga telah banyak mengantongi dukungan dari para kiai dan ulama NU. Dukungan ini diantaranya disuarakan oleh Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
"Bahkan Erick Thohir menjadi Ketua SC (Steering Commitee) Harlah Seabad NU. Saya juga melihat banyak kyai dan pengurus PBNU yang mendukung Erick Thohir. Diantar kiai-kiai NU atau tokoh NU seperti Sekjen Gus Ipul," pungkas Drajad.
Gerindra Lirik Erick Thohir
Wakil Ketum Gerindra Budisatrio Djiwandono, mengaku pihaknya terbuka dengan usulan PAN agar Menteri BUMN Erick Thohir menjadi bakal cawapres Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Semua yang akan maju sebagai capres-cawapres adalah putra-putri terbaik. Termasuk juga dengan Pak Erick Thohir, kita lihat kinerja beliau, beliau dipertimbangkan? Saya rasa dipertimbangkan," ujar Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (13/7/2023).
Budi mengakui semua nama cawapres memiliki potensi sebagai bakal cawapres Prabowo. Namun demikian, hingga saat ini kandidat cawapres terkuat Prabowo ialah Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Tapi kami sekarang punya kerja sama politik dengan PKB. Saya rasa yang kuat satu-satunya adalah Gus Muhaimin," kata dia.
Budi juga membantah kabar bahwa KKIR mandek lantaran belum ada deklarasi resmi paket capres-cawapres.
"Nggak mandek kita kan menentukan tiket ini juga perlu perhitungan, kita melihat kondisi bangsa ini dinamis perkembangan politik di dalam negeri dan konteks luar negeri juga butuh perhitungan yang matan," pungkas Budi.
Advertisement