Liputan6.com, Jakarta - Dua dari tiga jemaah haji Indonesia yang dilaporkan hilang saat fase puncak ibadah haji di Arafah dan Mina telah ditemukan. Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia kurang lebih dua pekan sejak dilaporkan hilang.
Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) sekaligus Pengendali Teknis Bimbingan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsad Hidayat mengungkapkan alasan pencarian jemaah hilang tersebut berlangsung lama.
Advertisement
Menurut dia, salah satu kendala dalam operasi ini adalah luasnya area pencarian yang dilakukan tim Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH Arab Saudi. Sebab pencarian di lokasi terakhir jemaah dinyatakan hilang, yakni Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tidak ditemukan. Meskipun penyisiran di lokasi tersebut dilakukan berulang-ulang.
Pencarian juga dilakukan di rumah sakit (RS) dan kamar penyimpanan jenazah yang ada di seluruh Kota Makkah. Bahkan pencarian juga diperluas ke RS dan kamar jenazah wilayah Kota Jeddah dan Thaif.
"Emang belum seluruhnya karena kan rumah sakit yang ada di Makkah kemudian di Jeddah kemudian di Mina lumayan jumlahnya, cukup banyak," ujar Arsad saat ditemui di Madinah, Minggu (16/7/2023).
Dia menegaskan, pihaknya akan terus berusaha maksimal melakukan operasi pencarian. Bahkan pencarian tetap berlanjut meskipun operasional haji 1444 H/2023 M ini selesai dengan diambil alih oleh Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia yang ada di Kota Jeddah.
"Tentunya harapan kita sebelum selesai operasional haji ini semua orang yang dinyatakan hilang itu bisa kita ketemukan, baik kondisinya masih hidup atau kondisinya mungkin ya sama Allah sudah wafat," kata Arsad.
Fokus Pencarian 1 Jemaah Haji
Saat ini, fokus operasi pencarian tersisa untuk satu jemaah haji atas nama Idun Rohim Zen (87) dari Kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20). Sebab dua jemaah lainnya yakni Suharja Wardi Ardi (69) dari Kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10) dan Niron Sunar Suna (77) dari Kloter 65 Embarkasi Surabaya (SUB 65) sudah ditemukan.
"Masih ada satu jemaah lagi yang terus dalam proses pencarian oleh Tim Linjam PPIH Arab Saudi. Semoga ini juga bisa segera diketemukan," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief di Makkah, Minggu (16/7/2023).
Niron yang dilaporkan hilang usai lempar jumrah di Mina pada 29 Juni 2023 itu ditemukan di Rumah Sakit Al Noor, Makkah dalam kondisi sudah meninggal dunia. Dia ditemukan di kamar jenazah RS Al Noor pada Selasa, 11 Juli 2023.
Lima hari kemudian, giliran Suharja yang ditemukan. Nasibnya seperti Niron, Suharja yang hilang di Arafah pada 27 Juni 2023 lalu itu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di kamar jenazah RS Mu'aisyim, Mina, Makkah pada Minggu, 16 Juli 2023.
Jenazah Suharja ditemukan tanpa tanda pengenal, termasuk gelang identitas haji yang diberikan pemerintah. Meski begitu, jenazah Suharja masih bisa dikenali oleh istrinya, Hj Aat yang juga tergabung sebagai jemaah haji Kloter KJT 10.
Advertisement