Nelayan Minta Sampah di Pantai Sukaraja Lampung yang Dibersihkan Pandawara dan Warga Tak Diangkut Semua, Kok Bisa?

Pandawara mengungkapkan bahwa proses pembersihan sampah di Pantai Sukaraja Lampung yang dikomentari para nelayan butuh waktu yang panjang.

oleh Henry diperbarui 17 Jul 2023, 12:02 WIB
Nelayan beraktivitas di pantai Sukaraja yang tercemar sampah plastik di Bandar Lampung. (Photo by PERDIANSYAH / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi bersih-bersih Pantai Sukaraja, Bandar Lampung, yang digalakkan Pandawara Group belum lama ini telah mengangkut lebih dari 300 ton sampah. Kelompok anak muda pegiat lingkungan ini telah mengajak 3.700 orang untuk mengumpulkan tumpukan sampah.

Mereka berhasil menggerakkan sekitar 3700 warga untuk membersihkan sampah di pantai terkotor nomor 2 di Indonesia itu pada Senin, 10 Juli 2023.  Dalam sehari, mereka berhasil mencapai 35 persen progres perbaikan. Pandawara pun sangat berterima kasih dengan masyarakat dan instansi pemerintah yang hadir. Mereka juga mengungkapkan bahwa proses pembersihan pantai butuh waktu yang panjang.

"Untuk mencapai titik sempurna, memerlukan waktu dan proses yang cukup panjang karena pantai itu sendiri tidak bisa dibersihkan dengan alat manual," ungkap salah satu anggota Pandawara dikutip dari akun TikTok @pandawaragroup.

Setelah itu, akun TikTok @cacasyahrin1 menunjukkan kondisi satu hari setelah pembersihan Pantai Jalan Ikan Selar, tepatnya pada Selasa, 11 Juli 2023. Video itu menunjukkan masih banyak sampah di pesisir pantai. Perahu nelayan terlihat berlabuh di atas sampah-sampah tersebut.

Reaksi para nelayan pun ternyata di luar dugaan banyak orang. Dalam video itu juga disebutkan bahwa nelayan di pantai itu meminta agar sampah tidak dibersihkan total.

"Ketua Nelayan Pantai Sukaraja, Maryudi, mengatakan alasan pihaknya tidak menyetujui pembersihan total dikarenakan para nelayan sekitar tidak ada lagi landasan untuk perahu bersandar," tulis pengunggah dalam keterangan video tersebut.

Unggahan ini lantas menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi video yang dibagikan pada 13 Juli 2023 itu. "Lampung emang agak lain," komentar seorang warganet lain di kolom komentar.

"Tinggal ngumpulin ban mobil bekas daripada pakai sampah," komentar warganet lainnya.

 


Pandawara Minta Maaf Soal Pantai Sukaraja

Reaksi Mengejutkan Para Nelayan Usai Pandawara dan Warga Bersihkan Sampah di Pantai Sukaraja Lampung.  foto: TikTok @cacasyahrin1

"Terkadang Niat Baik tidak selalu diterima dengan baik🙏🙃," tulis warganet lainnya.

 "Dibersihkan lalu dibuatkan infrastrukturnya, gitu sih harusnya, gatau lagi pemda setempatny bisa beride ato enggak 🙄," timpal warganet lainnya.

Sampai berita ini ditulis, unggahan tentang nelayan di Lampung itu sudah ditonton lebih dari 2,2 juta kali di TikTok dan disukai lebih dari 53 ribu kali serta mendapatkan lebih dari 1.440 komentar.

Sebelumnya, Pandawara melancarkan aksi gotong royong membersihkan Pantai Sukaraja di unggahan media sosial pada Minggu, 9 Juli 2023.  "Lampung mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, pantai terburuk dan terkotor nomor dua di Indonesia ada di daerah kalian," ucap Gilang, salah seorang anggota Pandawara Group.

Mereka awalnya mencari 1.000 orang Lampung untuk membersihkan pantai dari sampah yang didominasi beragam plastik, stirofoam, dan sampah organik. "Lagi-lagi kita menemukan kondisi pantai yang sama. Tempat ini menjadi korban dari acuhnya kita terhadap lingkungan. Kita perlu kolaborasi antar-seluruh masyarakat dan pemerintah Provinsi Lampung untuk menanggulangi masalah ini," tambah Ikhsan.


Viralnya Sampah di Pantai Sukaraja Berkat Pandawara

Pandawara Group (Sumber: Instagram/pandawaragroup)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bandarlampung Budiman P Mega menyebut bahwa sebanyak 300 ton sampah berhasil diangkut dari kegiatan bersih-bersih Pantai Sukaraja bersama masyarakat. Ia menyebut bahwa sampah-sampah dari Pantai Sukaraja langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung.

"Untuk kegiatan ini setidaknya ada 50 unit truk pengangkut sampah yang dilibatkan dari berbagai pihak yang ikut membersihkan sampah di pesisir pantai," katanya, dilansir Antara, Rabu, 12 Juli 2023.

Ia mengatakan, dengan viralnya sampah di Pantai Sukaraja oleh Pandawara Group, hal itu justru mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan sekitar, khususnya di Pantai Sukaraja. "Saya pribadi senang karena Pandawara Group memviralkan sampah di Pantai Sukaraja, karena itu bisa menggugah masyarakat untuk peduli dengan sampah di sekitar, karena untuk menggerakkan orang itu tidak mudah," kata dia.

Ia pun berharap masyarakat bisa peduli pada lingkungan di sekitar mereka setiap hari. "Jangan hari ini aja dong. Besok-besok juga harus memperhatikan sampah-sampah ini. Jangan dibebankan pada pemerintah daerah saja karena terbatas. Kalau semua sama-sama bisa terjaga, kami sudah bangun tempat pembuangan sementara (TPS), jadi kalau peduli, buang di sana sampahnya," tuturnya.


Sampah Biskuit sampai Mi Instan

Kondisi pantai terkotor kedua di Indonesia yang berlokasi di Pantai Jalan Ikan Selar, Bandar Lampung. (dok. Instagram @pandawaragroup/https://www.instagram.com/p/CuetSW1yQKw/Dinny Mutiah)

Pandawara mengungkap banyaknya sampah plastik berserakan di tengah laut Lampung, mulai dari bungkus mi instan hingga kemasan biskuit. "Ini bukan panggung untuk saling memprovokasi, saling menyalahkan, (itu) bukan solusi. Daripada banyak menilai, mending banyak aksi," ucap salah satu anggota Pandawara Group di awal video di akun media sosial mereka, Jumat, 14 Juli 2023.

Di keterangan video, kelompok anak muda peduli lingkungan itu juga menulis bahwa kondisi laut kotor di Lampung sangat bertolak belakang dengan niat mereka membuat kegiatan bersih-bersih. Jadi, mereka pun memohon kedewasaan orang Indonesia untuk berhenti saling menyalahkan.

Mereka berharap aksi yang mereka lakukan justru bisa mempersatukan pemerintah dan masyarakat. "Jika memang sudah masuk ke ranah lingkungan atau alam, kami rasa semua manusia, siapapun dia, agama apapun dia, suku manapun dia, tetap harus tanggung jawab," tambahnya di unggahan video.

Pihaknya melanjutkan, "Mari kita introspeksi sama-sama, dan ketahuilah alam ini telah memberikan kita sumber kehidupan, setidaknya kalau tidak mampu merawat, jangan pernah merusak ataupun mengadu domba antara alam dan manusia itu sendiri," pesan mereka.

 

Infografis Journal_ Fakta Tingginya Sampah Sisa Makanan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya