Liputan6.com, Jakarta - Puluhan ribu massa Nasdem yang datang ke Jakarta untuk menghadiri Apel Siaga Perubahan di Stadion GBK, Minggu (16/7/2023) kemarin, telah beringsut pulang ke berbagai kota asal, dengan membawa kesan masing-masing.
Pidato Ketum Nasdem Surya Paloh dan Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan pun, telah menggema di hati dan pikiran mereka. Pun, telah terekam baik di berbagai platform media.
Advertisement
Namun, dari rangkaian perhelatan akbar yang digelar para pendukung perubahan itu, ada yang luput dari perhatian publik.
Pada hari itu, kebetulan, Surya Paloh sedang berulangtahun ke-72. Sekitar 1.000 orang relawan yang mengetahui bahwa hari itu adalah hari bahagia sang politisi senior, berduyun-duyun mendatangi Nasdem Tower dengan membawa 72 tumpeng berisi aneka penganan khas Indonesia.
Massa datang dengan menaiki berbagai moda transportasi; mulai dari sepeda motor, KRL, hingga bus mini maupun bus berbadan besar. Mereka yang tumpah ruah di halaman Nasdem Tower di jalan Gondangdia, Jakarta Pusat, mulai membentangkan berbagai poster yang berisi ucapan selamat ulang tahun dan harapan warga terhadap datangnya perubahan di tahun 2024.
”Kami hadir di sini untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan terimakasih karena Kakak Surya selalu bersama rakyat. Beliau mau mendengarkan dan mewujudkan aspirasi rakyat serta mengajak berjuang bersama-sama bagi Indonesia yang lebih baik,” ujar Raharja Waluya Jati, Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), yang memimpin kedatangan massa.
Saat memasuki halaman Nasdem Tower, sekelompok ibu-ibu yang belakangan diketahui sebagai anggota kumpulan majelis massa di Jakarta Utara, menyanyikan lagu ”Mabruk alfa mabruk” diiringi rebana. Mereka juga melantunkan shalawat nabi.
Ditemui Surya Paloh
Sejenak kemudian, Surya Paloh dan Willy Aditya keluar dari gedung untuk menemui massa yang merangsek ke lobi gedung. Setelah menerima aneka tumpeng dan mengaminkan doa-doa baik dari para hadirin, Surya Paloh menerima piagam penghargaan sebagai ”guru rakyat”. Piagam penghargaan itu diserahkan oleh Jati, mewakili Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), organisasi kemasyarakatan pendukung perubahan.
”SKI memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Surya Paloh atas kepemimpinan, keberanian dan keteladanannya dalam menjaga demokrasi Indonesia,” tulis piagam tersebut, sebagaimana dilantukan Jati.
”Kepadanya kami sematkan gelar guru rakyat. Surya Paloh telah memberikan inspirasi dan pelajaran kepada segenap anak bangsa untuk setia mendengarkan aspirasi rakyat,” lanjutnya.
Setelah pembacaan isi piagam, Jati secara spontan menyanyikan lagu “We Shall Overcome” yang dikenal sebagai ”anthem” para aktivis gerakan sosial di berbagai belahan dunia.
”Kakak Surya menyatakan terimakasih dan sangat terharu dengan ketulusan para warga. Kami semakin teryakinkan bahwa benteng demokrasi adalah rakyat dan alhamdulillah Kakak Surya teguh berada di dalam benteng tersebut,” jelas Jati.
Sebagai simbol dukungan total masyarakat sipil terhadap gerakan perubahan, Jati tak lupa mengutip satu larik puisi Sutardji calzoum Bachri, yang sekaligus mengakhiri anjangsana singkat itu:
”Yang tertusuk padamu, berdarah padaku! Selamat ulang tahun, Kakak Surya!" pungkasnya.
Advertisement