Malang Melintang Jadi Pebisnis, Rosan Roeslani Bakal Bawa BUMN Jadi Pemain Global

Presiden Joko Widodo baru saja melantik Rosan Roeslani menjadi Wakil Menteri BUMN. Latar belakang Rosan sebagai pebisnis dinilai jadi modal kuat kiprahnya membawa perusahaan pelat merah.

oleh Septian DenyArief Rahman H diperbarui 17 Jul 2023, 16:45 WIB
Presiden Joko Widodo baru saja melantik Rosan Roeslani menjadi Wakil Menteri BUMN. Latar belakang Rosan sebagai pebisnis dinilai jadi modal kuat kiprahnya membawa perusahaan pelat merah.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo baru saja melantik Rosan Roeslani menjadi Wakil Menteri BUMN. Latar belakang Rosan Roeslani sebagai pebisnis dinilai jadi modal kuat kiprahnya membawa perusahaan pelat merah.

Pengamat BUMN Toto Pranoto mengungkapkan, Rosan Roeslani bisa mendorong BUMN dalam kemitraan global. Artinya, bisa membawa BUMN menjadi lebih mendunia lagi.

"Pengalaman wamen baru BUMN sebagai chairman KADIN dan dubes di AS mustinya bisa buka akses BUMN dalam kemitraan global," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (17/7/2023).

Aksi korporasi menjadikan BUMN berkelas dunia memang menjadi cita-cita Menteri BUMN Erick Thohir. Memiliki pengalaman yang sama, digadang jadi modal kuat mengejar target tersebut.

"Pengalaman dia sebagai businessman sekaligus ketua asosiasi kamar dagang mustinya bisa membantu yang bersangkutan (Rosan) dalam melakukan terobosan di corporate actions pada BUMN," tegasnya.

Rosan Roeslani Gantikan Pahala Nugraha Mansury

Diketahui, Rosan Roeslani resmi menggantikan Pahala Nugraha Mansury dari kursi Wamen BUMN. Meski belum jelas pos BUMN sektor mana yang bakal dimakhodai Rosan, Toto melihat peluang untuk pengembangan kedepannya.

Beberapa hal yang bisa dibidik menurutnya adalah menyelesaikan sejumlah tugas di sektor energi dan pangan. Mengingat, di kedua sektor ini BUMN punya porsi yang cukup bagus.

"Jadi sebaiknya Wamen BUMN fokus menyelesaikan PR dari Wamen lama Pahala Mansury, misal membawa IPO untuk Pertamina Hulu Energi, dan Pupuk Kaltim. Serta membawa investor strategis di bidang energi dan pangan untuk memperkuat BUMN di sektor tersebut," jelasnya.

 


Profil Rosan Roeslani

Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani memberi sambutan pada pertemuan antara delegasi Expocentre dengan para pelaku ekonomi Indonesia di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (12/3). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Rosan Perkasa Roeslani untuk menduduki jabatan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Reshuffle Kabinet di Istana Negara, Senin (17/7/2023).

Sebelum jadi Wakil Menteri (Wamen) BUMN, pria kelahiran 31 Desember 1968 itu pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat pada 2021 hingga 2023. Rosan sempat menjabat Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Perbankan dan Finansial. Rosan Roeslani juga aktif dalam lingkup organisasi.

Mulai dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) hingga menjabat Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Perbankan dan Finansial. Puncaknya, Rosan terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2015-2021 pada 24 November 2025.

Kiprahnya sebagai pengusaha juga sempat dikenal sebagai salah satu pemilik klub sepakbola Inter Milan, bersama Erick Thohir dan Handy Soetedjo. Ketiganya sempat memiliki saham il Nerazzurri sebesar 70 persen. Sebelum terjun ke dunia bisnis, Rosan menempuh pendidikan Management, General Business and Finance di Oklahoma State University (Amerika Serikat/AS).

Ia juga meraih gelar MBA (Master of Business Administration) dan MA (Master of Arts) di Antwerp European University dengan predikat cumlaude. Rosan diketahui merupakan Chairman Grup Recapital. Mulanya, Rosan bersama dua sahabatnya, Sandiaga Uno dan Hasbi Hafani, Rosan mulai merintis usaha sebagai penasihat keuangan (financial advisors).

 


Merintis Perusahaan

Sosok Istri Wamen BUMN Rosan Roeslani, Ayu Heni Rosan yang Modis dan Suka Pakai Kebaya.  foto; Instagram @2gek_ayuhenirosan

Mereka merintis perusahaan sejak 1996, hingga resmi berdiri pada 1997 dengan nama PT Republik Indonesia Funding. Krisis ekonomi yang menerpa Indonesia sejak akhir 1997 menuntut perusahaan-perusahaan nasional untuk mencari orang-orang yang mampu menyehatkan kembali perusahaan dan bisnis yang dikelola.

Kondisi itu rupanya menjadi berkah bagi perusahaan rintisan Rosan cs. Pada 2002, Indonesia Finance berganti nama menjadi Recapital. Dari sebuah perusahaan penasihat keuangan kecil, Recapital menjadi perusahaan terkemuka, dan kompeten dalam hal kerja sama strategis, manajemen aset keuangan dan investor.

Bisnis Recapital semakin luas dan menjangkau sektor-sektor lain seperti sektor pertambangan, infrastruktur, properti, hingga sektor media dan komunikasi.

Infografis Kilas Balik Deretan Reshuffle Kabinet Pemerintahan Jokowi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya