Cuaca Ekstrem di Sulut Berpotensi Terjadi hingga 20 Juli, Terkait Maden Jullian Oscillation

Ben menjelaskan, gangguan fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO) diprediksi terpantau aktif di Sulut yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 18 Jul 2023, 14:00 WIB
Angin kencang melanda kantor BMKG Bogor. Sementara Jembatan Cisomang akan dibuka untuk kendaraan pada 1 April 2017.

Liputan6.com, Manado - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan beberapa wilayah di Sulut masih berpotensi cuaca ekstrem hingga 20 Juli 2023.

"Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle, Senin (17/7/2023).

Ben menjelaskan, gangguan fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO) diprediksi terpantau aktif di Sulut yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan.

MJO merupakan aktivitas intra-seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

Selanjutnya, bibit Siklon 98W terpantau berada di Samudra Pasifik Utara Papua yang membentuk daerah perlambatan angin (konvergensi) yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Sulut bagian utara atau di daerah kepulauan.

“Sementara dari analisa labilitas atmosfer yang menunjukkan kondisi labil sehingga mendukung aktivitas konvektif skala lokal di wilayah Sulut,” ujarnya.

Wilayah-wilayah Sulut yang potensial dilanda cuaca ekstrem tanggal 17 Juli yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Di hari berikutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Pada 19 Juli, potensi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

"Sementara di tanggal 20 Juli, diperkirakan terjadi di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud," dia memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya