Tol Jakarta-Tangerang Uji Coba Perubahan Lajur Contra Flow 20 Juli 2023

Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) bersama PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) akan melakukan uji coba perubahan lajur lalu lintas lawan arah, atau contra flow, khususnya menjelang Underpass Tomang.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 18 Jul 2023, 10:00 WIB
Sejumlah truk melintasi ruas jalan tol Tangerang-Jakarta, Kota Tangerang, Banten, Rabu (2/3/2022). Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan pemberlakuan penuh kebijakan bebas truk kelebihan muatan (over dimension overload/ODOL) diundur menjadi tahun 2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) bersama PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) akan melakukan uji coba perubahan lajur lalu lintas lawan arah, atau contra flow, khususnya menjelang Underpass Tomang.

"Uji coba tersebut dilakukan sebagai langkah upaya penguraian kepadatan yang kerap kali terjadi di lokasi tersebut," kata Aprimon, Pgs Senior Manager Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad, Selasa (18/2/2023).

Adapun uji Coba perubahan lajur contra flow untuk mengatasi kepadatan tersebut dilaksanakan mulai Kamis, 20 Juli 2023 Pukul 06.00-08.30 WIB.

Sebelumnya mulai dari Km 03+400 sampai dengan Jalan Biak menjadi mulai dari KM 03+400 s.d. setelah Underpass Tomang.

Aprimon berharap, pelaksanaan uji coba perubahan lajur contra flow. ini diharapkan dapat memperbaiki aliran lalu lintas, meningkatkan waktu tempuh perjalanan, menertibkan lalu lintas dan pada akhirnya dapat memperlancar lalu lintas.

Hasil dari uji coba ini akan dievaluasi dan akan diberlakukan secara permanen jika terbukti dapat mengurai kepadatan lalu lintas.

"Selama kegiatan uji coba rekayasa berlangsung, diimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati, tertib di lajurnya, memperhatikan rambu-rambu dan arahan petugas, serta mengatur waktu perjalanannya," pungkas Aprimon.


Butuh Rp 30 Triliun Lagi Selesaikan Jalan Tol Trans Sumatera Sampai 2024

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yang dibangun Hutama Karya. (Dok Hutama Karya)

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap besaran dana yang diperlukan untuk merampungkan proyek jalan tol trans sumatera (JTTS). Utamanya untuk proyek tahap I dan tahap II yang dikejar bisa selesai hingga akhir 2024 mendatang.

Pria yang karib disapa Tiko itu mengungkap, setidaknya Hutama Karya sebagai pelaksana proyek masih membutuhkan Rp 30 triliun. Dana ini, disebut bersumber dari penyertaan modal negara (PMN). Diketahui, HK memang acapkali mendapat alokasi jumbo dari dana segar PMN.

"Kalau tahap satu dan dua yg sudah dihitung kita masih butuh PMN mungkin sekitar Rp 30 triliun lagi, tapi sisanya tdk harus PMN ya, kita lagi cek dari sisi availibility payment (AP)," jelasnya saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, ditulis Jumat (14/7/2023).

Tiko menerangkan, harapannya hingga akhir 2024 Jalan Tol Trans Sumatera  akan tersambung dari Bakauheni sampai Jambi. Ini merupakan jalur inti dari JTTS sebagai penopang utamanya.

Sementara itu, untuk tahap III dan tahap IV, kebutuhan dana untuk penyelesaiannya masih perlu dihitung. Apalagi, pada masa pemerintahan baru nantinya yang akan melihat prioritas pembangunan JTTS.

"Kalau tahap satu dan dua ke Jambi itu sampai 2024 akhir, yang tiga-empat itu pemerintahan baru, prioritasnya apa kita lihat, Pekanbaru ke Medan, dan ada beberapa sayap-sayap di padang," terangnya.

"Kalau itu kan tahap tiga dan empat, itu belum dihitung (kebutuhan dananya)," tambahnya.


Tak Mau HK Ketergantungan PMN

Tol Bakauheni-Terbanggi Besar-Kayu Agung bagian dari Tol Trans Sumatera ruas. (Dok Kementerian PUPR)

Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap rencana jangka panjang Hutama Karya sebagai penggarap Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Menurutnya, mulai tahun 2026 mendatang, HK nantinya akan lebih banyak melepas kepemilikan tol daripada membangun tol JTTS.

Upaya ini disebut sebagai alternatif pendanaan keuangan HK selain dari menyerap dari penyertaan modal negara (PMN) tunai dengan nilai yang cukup besar. Diketahui, puluhan triliun PMN sudah dikucurkan sebagai bentuk dukungan bagi HK merampungkan JTTS.

"Jadi HK ini memang terus kita dorong, tapi kita gamau juga HK ini PMN terus, jadi sebagian PMN sebagian dikurangi dengan dilepas ke investor," ujar dia saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

"Jadi kita bikin recycle, mungkin ini baru mulai 2026 ke atas baru keliatan lebih banyak yang dijual dibandingkan yang dibangun lagi, karena membangun nanti dilepas, bangun dilepas," sambung dia.

 


Divestasi Ruas Tol

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Binjai-Langsa Seksi 1 (Binjai-Stabat) bakal dikenai tarif (Dok Hutama Karya)

Perlu diketahui, proses divestasi ruas tol yang sudah rampung adalah ruas tol Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggu Besar. Keduanya telah sukses dibeli oleh Indonesia Investment Authority (INA) senilai Rp 20,5 triliun.

Tiko, sapaan akrabnya, menerangkan ada satu ruas lagi yang akan ditawarkan HK kepada INA. Yakni, ruas tol Terbanggi Besar - Pemalang - Kayu Agung yang saat ini tengah dalam proses perbaikan.

"Sekarang baru tiga, kita saat ini dalam proses perbaikan yang untuk yang, terus aja dari Bakauheni ke Terbanggi Besar ke Kayu Agung. Ini dalam proses perbaikan, itu sudah kita perbaiki dan baik akan kita tawarkan ke INA juga," urainya.

""HK ini sebenarnya dia ini selama hampir enam tahun terakhir sudah membangun 1.020 km, jadi bayangkan, dan masih terus jadi kan setelah ini yg besar itu kan tol Betung-Jambi," tambah Kartika Wirjoatmodjo.

Infografis 4 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya