Liputan6.com, Jakarta Partai Bulan Bintang (PBB) ngotot agar Ketua Umumnya, Yusril Ihza Mahendra menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Padahal, PBB sendiri tak memiliki kursi di parlemen.
Advertisement
"Saya sampai detik ini masih mengusung ya, PBB masih mengusung calon wakil presiden itu adalah putra terbaik dari kader PBB, siapa dia? Ya Bang Yusril, beliau masih kita gadang-gadangkan untuk maju jadi Cawapres," kata Sekjen PBB Afriansyah Noor usai kegiatan Tasyakuran Milad PBB ke-25 di Markas Besar PBB, Jakarta Selatan, Senin (17/7/2023) malam.
Afriansyah pun menyadari bahwa kursi Gerindra di parlemen tak mencukupi sebagai syarat mencalonkan presiden sementara PBB tak memiliki kursi.
Oleh karena itu, dirinya mengajak para kader PBB untuk memikirkan hal tersebut. Sehingga mantan Menteri Sekretaris Negara Indonesia ini bisa diduetkan dengan Prabowo Subianto.
Salah satunya membangun komunikasi dengan partai politik lainnya, khususnya terhadap mereka yang berada di Parlemen atau DPR/MPR.
"Ini yang harus kita pikirkan bagaimana baiknya, sehingga Bang Yusril bisa kita ajukan untuk jadi calon wakil presiden bersama Prabowo, Pak Prabowo ya," tegasnya.
"Pak Prabowo setuju ya, cuman partainya masih kurang," tambahnya.
Alasan PBB Ngotot Ajukan Yusril
Menurutnya, alasan PBB ngotot jadikan Yusril sebagai cawapresnya Prabowo karena eks Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ini mempunyai magnet dan nilai tersendiri.
"Nah makanya kemarin Bang Yusril kemarin tanya, gimana kita hanya deklarasi calon presiden, belum ada wakil presidennya. Tetap aja di mimbar kita hilang Cawapres kita dari Pak Prabowo ya Bang Yusril," ungkapnya.
"Karena Bang Yusril punya magnet, daya juang, punya nilai ya. Beda dengan ketum-ketum lain. Tapi ketum kita punya greget gitu, punya nilai," pungkasnya.
Reporter: Nur Habibie/Merdeka
Advertisement