AS Sampaikan Komitmen Dukung Demokrasi dan HAM di Myanmar

Kepala Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik dari Kemlu AS Camille Dawson menekankan bahwa Amerika Serikat terus membela demokrasi dan hak asasi manusia seperti yang terjadi di Myanmar.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Jul 2023, 13:03 WIB
Biro Urusan Asia Timur Pasifik dari Kemlu AS Camille Dawson menyampaikan bahwa pihaknya terus menginginkan keamanan dan kepatuhan terhadap konvensi internasional.

Liputan6.com, San Francisco - Kepala Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik dari Kemlu AS Camille Dawson menekankan bahwa Amerika Serikat terus membela demokrasi dan hak asasi manusia seperti yang terjadi di Myanmar.

“AS akan terus membela demokrasi dan HAM, seperti yang terjadi di Myanmar, di mana krisis kemanusiaan memburuk dan merusak perdamaian serta stabilitas di Asia Tenggara dan kawasan yang lebih luas,” kata Camille Dawson kepada 20 jurnalis yang terpilih dalam program FPC Reporting Tour on Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region dari Kemlu Amerika Serikat, Kamis (13/7/2023) secara virtual.

“Kami tanpa henti melakukan kerja sama dengan sekutu dan negara mitra tentang cara terbaik untuk memajukan hak asasi manusia dan pemerintahan yang baik di kawasan tersebut,” kata Camille.

Camille juga menyebut bahwa Amerika Serikat telah secara signifikan memperluas keterlibatan dan kehadiran diplomatiknya di kawasan Indo Pasifik.

“Ini termasuk menyelesaikan rencana untuk mendirikan kedutaan baru di Maladewa, memulai diskusi tentang minat kami terkait membuka dua kedutaan baru di Kepulauan Pasifik, salah satunya Vanuatu.”

“Dan kami baru saja membuka kedutaan baru di Kepulauan Solomon dan di Tonga yang dilakukan dalam waktu kurang dari setahun.”

Pada kesempatan itu, Camille menyebut bahwa AS telah banyak berinvestasi dalam mendukung arsitektur kawasan di Indo Pasifik termasuk di Kepulauan Pasifik.

Menurut Camille, peran AS di kawasan Indo Pasifik harus lebih efektif dan bertahan lebih lama dari sebelumnya, terutama karena AS menghadapi tantangan yang meningkat dari RRT.

"Masalah strategis dan tantangan membutuhkan tingkat kerja sama. Dan kami menyadari bahwa tantangan yang dihadapi kawasan ini akan menjadi peluang yang lebih besar. Oleh karena itu, sangat penting bagi kami untuk beroperasi dalam koordinasi yang erat dengan banyak pihak lainnya."

 


Wujudkan Visi Bersama di Kawasan

Kapal perusak milik AS berlayar ke Laut China Selatan (AFP/US Navy)

Camille menyebut, pada Februari 2023, AS menandai peringatan satu tahun sejak peluncuran strategi Indo Pasifik dan sudah mengambil langkah bersejarah dengan sekutu dan negara mitra untuk mewujudkan visi bersama di kawasan.

Menurutnya, Amerika Serikat akan terus mengampanyekan strategi Indo Pasifik AS sebagai visi afirmatif untuk kawasan yang bebas dan terbuka, terhubung, sejahtera serta aman.

"Saya ingin menekankan bahwa strategi pemerintah soal Indo Pasifik benar-benar merupakan upaya pemerintah dan bahkan seluruh masyarakat untuk bekerja dalam koordinasi yang sangat erat. Kami bekerja sama erat dengan Dewan Keamanan Nasional, dan seluruh lembaga pemerintah AS untuk memajukan tujuan strategi Indo Pasifik. Kami percaya bahwa peran AS di kawasan Indo Pasifik harus lebih efektif dan bertahan lebih lama dari sebelumnya."


Seputar FPC Reporting Tour Terkait Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik

Tahun ini, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat lewat Foreign Press Centers (FPC) menyelenggarakan Reporting Tour dengan tema Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region atau Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik (Kemlu AS).

Tahun ini, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat lewat Foreign Press Centers (FPC) menyelenggarakan Reporting Tour dengan tema Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region atau Keamanan dan Ekonomi di Kawasan Indo Pasifik.

Program ini berfokus pada visi Administrasi Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk kawasan Indo-Pasifik yang makmur secara ekonomi dan memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan mitra di kawasan tersebut.

FPC Reporting Tour on Security and Economic Prosperity in the Indo-Pacific Region ini memberi para 20 jurnalis dari 18 negara kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana keamanan dan ekonomi memperkuat keamanan Indo-Pasifik.

Program berlangsung para 11-21 Juli 2023 di San Francisco, California dan Honolulu, Hawaii.

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya