Dirjen Imigrasi: Pasca-Pandemi, WNA Masuk ke Bali Capai 19 Ribu Orang

Silmy mencatat, angka tersebut lebih tinggi daripada rata-rata ketika situasi normal sebelum pandemi Covid-19 yang kisarannya ada di angka 17 ribu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Jul 2023, 16:06 WIB
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim menganalogikan, paspor sebagai dokumen perjalanan mirip dengan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Liputan6.com, Jakarta -

Dirjen Imigrasi Silmy Karim Kementerian Hukum dan HAM mengatakan kuantitas warga negara asing (WNA) yang masuk ke Bali pascapandemi semakin meningkat. Data yang diterima Silmy per hari ini adalah 19 ribu WNA yang masuk ke Bali.

"Pelintas yang masuk warga negara asing yang melalui Ngurah Rai per hari saat ini kurang lebih sekitar 19.000 WNA,” kata Silmy ditemui saat Imifest 2023 di Dharma Negara Alaya Art & Creative Hub, Denpasar, Bali, Selasa (18/7/2023).

Silmy mencatat, angka tersebut lebih tinggi daripada rata-rata ketika situasi normal sebelum pandemi Covid-19 yang kisarannya ada di angka 17 ribu orang.

Diketahui saat ini status darurat pandemi sendiri sudah dicabut oleh pemerintah Republik Indonesia.

"Artinya secara kuantitas ini sudah baik,” ucap Silmy.

Meski begitu, Silmy menegaskan pekerjaan rumah (PR) imigrasi belum berakhir. Berikutnya, adalah secara kualitas dari para WNA yang tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, dalam konteks visa maupun juga kebijakan lain di luar imigrasi. 


Respons Keluhan Masyarakat

Dua turis berjemur di pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

"Dibutuhkan kerja sama yang baik antara Dirjen Imigrasi dengan Pemda setempat, aparat kepolisian dan juga lainnya dalam hal memastikan harmonisasi yang baik antara WNA dengan apa yang ada di sekitar kita,” harap dia.

Silmy memastikan, pihaknya akan memeriksa setiap ada pelanggaran dari WNA. Dia menginstruksi, kepada jajarannya untuk selalu responsif soal yang terjadi di masyarakat secara resmi ataupun yang viral di social media.

"Setiap hari saya mengecek pelanggaran, misalnya bagaimana perkembangan situasi di Bali. Ini sebagai tolak ukur pulihnya pariwisata di Indonesia,” Silmy menandaskan.

Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya