Liputan6.com, Solo - Gus Miftah mengagumi sosok sederhana Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.Kekaguman itu muncul setelah dai kondang tersebut menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan putra sulung Presiden Jokowi itu di Balai Kota Solo, Selasa (18/7/2023).
Setelah turun dari mobil, dai yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburohman itu langsung masuk ke dalam ruang kerja Wali Kota Solo. Pertemuan antara Gus Miftah dan Gibran berlangsung secara tertutup.
Advertisement
Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu jam lebih. Usai bertemu, Gus Miftah mengatakan bahwa pertemuan trsebut hanya silaturahmi biasa. Ia menyempatkan diri bertemu Gibran sebelum melanjutkan perjalanan untuk berdakwah ke Pati, Jawa Tengah.
"Silaturahim, kebetulan saya pulang haji. Katanya orang haji itu doanya makbul, ini saya doain Mas Gibran mudah-mudahan sehat dan panjang umur," kata Gus Miftah di Balai Kota Solo, Selasa (28/7/2023).
Kagumi Sosok Gibran
Sementara itu ketika disinggung mengenai sosok Wali Kota Solo, Gus Miftah mengaku sangat mengaguminya. Sebagai anak presiden, sosoknya sangat sederhana dan rendah hati. Bahkan, saking sederhananya hampir tidak terlihat kalau yang bersangkutan merupakan anak presiden.
"Salah satu sifatnya Nabu Muhammad SAW itu humble, supel dan sederhana. Artinya dari sisi itu kita bisa melihat Mas Gibran itu sedeharan banget. Anak Presiden penampilannya sederhana banget, bahkan orang Solo kaosnya Persebaya," kata dia sambil tertawa.
Seperti diketahui saat menerima Gus Miftah, Gibran tidak memakai pakaian resmi tetapi hanya memakai jersey Persebaya berwarna hijau. Jersey yang memiliki nomor punggung 7 itu juga terdapat tulisan nama 'Gibran' di bagian belakangnya.
Advertisement
Minta Izin Gibran
Selain silaturahmi, pertemuannya dengan Gibran itu untuk meminta izin menggelar kegiatan kajian moderasi dan beragama yang menyenangkan di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di wilaya Solo Raya. Ia menggagas gerakan tersebut setelah mendapat perintah dari Presiden Jokowi melalui Mensesneg Pratikno.
"Salah satu yang menjadi prioritas itu Solo Raya. Kebetulan saya belum bisa masuk Solo jadi saya minta izin kepada mas wali untuk difasilitasi lah," ujar dia.
Menurut Gus Miftah gerakan kajian tersebut merupakan salah satu cara untuk menangka gerakan terorisme dan intolerai di kalangan pelajar. Nah saya pingin pelajar-pelajar di Solo ini bisa mas wali kumpulkan untuk dialog kebangsaan," kata dia.