Elon Musk Ungkap Visi Perusahaan Barunya xAI

Dalam obrolan audio Twitter Spaces berdurasi 90 menit yang sering berkelok-kelok, miliarder itu mendiskusikan visi xAI untuk pertama kalinya sambil beralih ke topik, seperti evolusi Bumi dan kerapuhan peradaban.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 20 Jul 2023, 22:49 WIB
Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini salah satu miliarder Elon Musk meluncurkan perusahaan baru xAI. Dia mengatakan bahwa bisnis barunya itu akan coba memahami alam semesta yang bekerja sama dengan Twitter dan Tesla. Bagaimana konsepnya?

Dilansir dari South China Morning Post, Selasa (18/7/2023), pada Jumat lalu, Musk menyampaikan tujuan perusahaan kecerdasan buatan barunya xAI adalah untuk "memahami alam semesta".

Dalam obrolan audio Twitter Spaces berdurasi 90 menit yang sering berkelok-kelok, miliarder itu mendiskusikan visi xAI untuk pertama kalinya sambil beralih ke topik, seperti evolusi Bumi dan kerapuhan peradaban.

Dalam upaya memperdalam pemahaman tentang alam semesta, Musk bercanda bahwa pernyataan misi xAI adalah "apa yang sebenarnya terjadi?"

Musk mengumumkan pembentukan xAI pada hari Rabu setelah menuduh perusahaan, seperti OpenAI dan Google, mengembangkan teknologi tanpa mempertimbangkan risiko terhadap manusia.

Namun sayangnya, OpenAI dan Google tidak menanggapi permintaan komentar.

Dia mengatakan xAI akan berupaya membangun "AGI yang baik", sebagai alternatif dari Microsoft, Google, dan OpenAI. AGI adalah singkatan dari kecerdasan umum buatan dan mengacu pada AI yang dapat menyelesaikan masalah seperti manusia.

Selama sesi Spaces, yang awalnya tertunda karena Twitter perlu "menyesuaikan algoritme" untuk mempromosikan obrolan ke lebih banyak pengguna, Musk mengatakan xAI akan bekerja sama dengan perusahaannya yang lain, Twitter dan Tesla.

Perusahaan akan menggunakan tweet publik untuk melatih model AI dan juga dapat bekerja dengan Tesla pada perangkat lunak AI.

Hubungan seperti itu akan "saling menguntungkan" dan dapat mempercepat pekerjaan Tesla dalam kemampuan mengemudi sendiri, kata Musk.

Selain itu, dia juga menuduh semua perusahaan AI melatih model mereka menggunakan data Twitter dengan cara yang menurutnya ilegal.

Musk, yang mengadvokasi peraturan AI, mengatakan dia telah mendorong pertemuan dengan pejabat Gedung Putih dan menekankan pentingnya mengatur AI dalam pertemuannya baru-baru ini dengan pejabat tinggi pemerintah di China.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya