Liputan6.com, Jakarta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memajukan waktu pelayanan untuk rute ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, mulai Rabu (19/7/2023).
Sebelumnya, layanan ke Bandara Soekarno-Hatta beroperasi pukul 06.00 sampai 09.00 WIB dan 18.00 sampai 21.00 WIB. Namun, jam tersebut diubah menjadi pukul 05.00 sampai 08.30 WIB dan 16.15 sampai 20.30 WIB.
Advertisement
Perubahan waktu operasi ini dilakukan setelah uji coba dilakukan selama dua pekan. Adapun uji coba rute Bandara Soekarno-Hatta telah dilakukan pada 5 Juli lalu.
"Ternyata kawasan perkantoran pergudangan jam 6 itu jam masuk kerjanya. Jadi kalau kami baru mulai antar dari Kalideres sampai di sana jam 7, mereka sudah terlambat," kata Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta Daud Joseph ketika dikonfirmasi, Rabu (19/7/2023).
Maka dari itu, untuk uji coba tahap kedua ini, Transjakarta telah mendapatkan izin dari Dinas Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk memajukan jam pelayanannya
"Akhirnya diinstrusikkan juga kepada kami jam 4 sore sudah mulai melayani sampai malam itu jam 8 malam. Jadi selesainya juga lebih cepat karena kita lihat ternyata di sana jam 9 malam bandara sudah sepi banget, sepi dari pekerja ya, pekerja bandara yang mau pulang," kata Joseph.
Lebih lanjut, Joseph merinci hasil evaluasi layanan tersebut selama dua pekan. Selama kurun waktu tersebut, Transjakarta telah melayani sekitar 700 penumpang di rute baru ini.
"Satu hari itu rata-ratanya sekarang di angka 700an orang. Jadi kira-kira kalau kita sudah melayani 14 hari itu sudah hampir 10 ribu orang. Jam 6 pagi sampai jam 8 malam paling ramai. Jadi dari 700 orang itu yang 400nya pagi, 300nya sore," kata Joseph.
Pengguna dari Berbagai Wilayah
Joseph mengungkapkan bahwa pelanggan yang sudah menggunakan layanan ini datang dari berbagai wilayah. Misalnya, kata Joseph, ada yang tinggal di daerah Lebak Bulus hingga Kota Bekasi.
Lalu, dari segi penghasilan, rata-rata yang menggunakan Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta ini memiliki penghasilan di bawah Rp5 juta. Mereka adalah pekerja bandara di kawasan kargo, kuliner, dan perkantoran pergudangan.
"Jadi sebetulnya dari sisi efektivitas pada saat uji coba, ini efektif untuk melayani pekerja kawasan bandara yang memang dari sisi kemampuan untuk membayar biaya transportasi cukup rendah," kata Joseph.
Selanjutnya, sebelum para penumpang menggunakan Transjakarta, mereka menggunakan sepeda motor untuk menuju bandara.
"Artinya ketika mereka beralih ke layanan ini diharapkan penggunaan sepeda motor akan jauh berkurang," ujar Joseph.
Reporter: Lydia Fransisca
Sumber: Merdeka.com
Baca Juga
Advertisement