Peneliti Swiss Kembangkan Tiga Robot Berkaki Baru untuk Eksplorasi Bulan

Peneliti di Swiss telah mengembangkan tim robot berkaki yang disebut ANYmal; robot itu dilengkapi dengan instrumen pengukuran dan analisis canggih untuk eksplorasi bulan

oleh M Hidayat diperbarui 20 Jul 2023, 09:30 WIB
ANYmal – sejenis robot berkaki yang dikembangkan di ETH Zürich, Swiss, untuk eksplorasi bulan. Kredit: TH Zurich / Takahiro Miki

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti dari ETH Zurich, sebuah lembaga penelitian terkemuka di Swiss, memulai misi luar biasa yang dapat membentuk masa depan eksplorasi bulan.

Konsep mereka melibatkan pengiriman tim robot berkaki untuk menambang dan memanfaatkan bahan mentah yang sangat banyak terdapat di Bulan.

Dengan dukungan badan antariksa seperti Badan Antariksa Eropa (European Space Agency), upaya ambisius ini bermaksud mengungkap mineral dan sumber daya berharga yang dapat merevolusi berbagai industri di Bumi.

Secara tradisional, eksplorasi bulan dilakukan oleh penjelajah soliter. Namun, para peneliti di ETH Zurich memiliki pendekatan berbeda.

Mereka telah mengembangkan tim robot berkaki yang disebut ANYmal; robot itu dilengkapi dengan instrumen pengukuran dan analisis canggih. Robot berkaki itu telah menjalani pengujian ketat di berbagai medan di Swiss dan di Pusat Inovasi Sumber Daya Antariksa Eropa (European Space Resources Innovation Centre, ESRIC) di Luksemburg.

Keuntungan mendasar dari penerapan banyak robot ada dua. Pertama, setiap robot dapat berspesialisasi dalam tugas tertentu dan melakukannya secara bersamaan, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Kedua, redundansi dalam tim memungkinkan kompensasi jika terjadi kerusakan atau kegagalan satu robot. Dengan kata lain, hilangnya satu robot tidak membahayakan seluruh misi.

"Memiliki redundansi di dalam tim robot kami berarti peralatan pengukuran penting dipasang pada beberapa robot, sehingga menjadi jaminan saat terjadi kegagalan," ujar Philip Arm, seorang kandidat doktoral di ETH Zurich.


Peran Tiap Jenis Robot

Untuk mencapai keseimbangan tepat antara redundansi dan spesialisasi, tim peneliti memberikan peran khusus pada dua robot berkaki.

Salah satunya diprogram untuk unggul dalam pemetaan medan dan klasifikasi geologi, menggunakan pemindai laser dan kamera beresolusi tinggi dengan kemampuan analisis spektral.

Robot spesialis kedua dilatih untuk mengidentifikasi batuan secara akurat menggunakan spektrometer Raman dan kamera mikroskop.

Anggota ketiga dari tim robot bertugas sebagai generalis, yang mampu memetakan medan dan mengidentifikasi bebatuan. Cakupan tugasnya yang lebih luas memastikan penyelesaian misi bahkan jika salah satu spesialis mengalami kegagalan fungsi.

Meskipun peralatan robot generalis menawarkan presisi yang sedikit kurang, keserbagunaannya mengompensasi potensi hilangnya robot spesialis. Kombinasi keterampilan dan kemampuan ini meningkatkan keefektifan tim secara keseluruhan.

 


Hibah Penelitian

Demonstrasi sukses tim robot mereka dalam kompetisi Eropa tentang eksplorasi bulan membuat para peneliti dari ETH Zurich dan rekanan mereka di Jerman mendapatkan hibah. Mereka diberikan kontrak penelitian satu tahun untuk mengembangkan lebih lanjut teknologi ini, bersama para ahli dari Pusat Penelitian Teknologi Informasi (Forschungszentrum Informatik, FZI) di Karlsruhe.

Kolaborasi ini juga akan melibatkan eksplorasi integrasi robot beroda, yang dibangun berdasarkan keahlian para peneliti FZI di bidang ini.

Robot berkaki, seperti ANYmal, unggul dalam menavigasi medan berbatu dan curam, menjadikannya ideal untuk turun ke kawah. Di sisi lain, robot beroda lebih menguntungkan di permukaan yang tidak terlalu menantang, di mana mereka dapat bergerak dengan cepat.

 

 


Visi Menjanjikan

Untuk memaksimalkan efisiensi, misi masa depan dapat menggabungkan robot dengan mode penggerak yang berbeda. Selanjutnya, para peneliti sedang mempertimbangkan penambahan robot terbang ke tim, memperluas kemampuan dan jangkauan eksplorasi mereka.

Dalam pencarian mereka untuk otonomi yang lebih besar, para ilmuwan berusaha untuk membuat robot lebih mandiri. Saat ini, operator di pusat kendali memberikan tugas kepada masing-masing robot berdasarkan data yang diterima. Namun, tujuannya adalah untuk mengembangkan robot semi-otonom yang mampu menugaskan tugas satu sama lain secara mandiri, dengan operator mempertahankan opsi kontrol dan intervensi bila diperlukan.

Visi mengirim tim robot untuk menjelajahi Bulan dan mengekstraksi sumber daya yang berharga sangat menarik dan menjanjikan. Melalui pendekatan inovatif mereka, para peneliti di ETH Zurich membuka jalan bagi misi bulan di masa depan yang dapat merevolusi industri di Bumi.


Infografis film dengan tema kehancuran bumi di masa depan (Triyasni/Liputan6.com)

Infografis film dengan tema kehancuran bumi di masa depan (Triyasni/Liputan6.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya