Suasana Rumah Singgah Clow (RSC) di kawasan Parung, Bogor, Rabu (19/7/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)
Pekerja memberi vitamin kepada kucing-kucing jalanan yang ditampung di Rumah Singgah Clow (RSC) di kawasan Parung, Bogor, Rabu (19/7/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)
Sepekan bagian gudang RSC mengalami kebakaran, RSC saat ini menampung lebih dari 1500 kucing jalanan dan 20 ekor anjing dengan biaya perawatan dan pemeliharaan tiap bulan mencapai Rp 90 juta. (merdeka.com/Arie Basuki)
Kucing dan anjing tersebut sebagian besar merupakan hasil rescue di jalanan, tertabrak, sakit maupun yang terlantar di rumah warga. (merdeka.com/Arie Basuki)
Umumnya kucing jalanan yang ditampung dan diberi perlakuan layak sebagai peliharaan. Sisanya kucing yang direlokasi dari wilayah Jabodetabek dan daerah lain. (merdeka.com/Arie Basuki)
Kucing dan anjing itu tidak semuanya dikandang khusus. Hewan-hewan itu berinteraksi satu sama lain dalam bangunan seukuran rumah kontrakan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Rumah singgah itu dilengkapi dengan ruan penampungan, ruang tamu, klinik, hingga lahan untuk pemakaman kucing-kucing yang mati. (merdeka.com/Arie Basuki)
Rumah Singgah Clow telah berdiri sejak Maret 2017 dan memiliki tujuh shelter, yakni dua di Manado dan lima shelter di Parung, Bogor Jawa Barat. (merdeka.com/Arie Basuki)