Penuh KO dan Bonus, Berikut Sorotan dan Potensi Duel usai ONE Fight Night 12

Lewat deretan KO dan raihan bonus, ONE Fight Night 12: Superlek vs. Khalilov membuktikan reputasinya sebagai ajang yang menghasilkan kontender baru bagi beberapa divisi terkompetitif di ONE Championship.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 19 Jul 2023, 20:51 WIB
Superlek Kiatmoo9. (Dok One Championship)

Liputan6.com, Jakarta - Lewat deretan KO dan raihan bonus, ONE Fight Night 12: Superlek vs. Khalilov membuktikan reputasinya sebagai ajang yang menghasilkan kontender baru bagi beberapa divisi terkompetitif di ONE Championship

Serangkaian petarung veteran dan bintang baru beraksi, Sabtu (15/7/2023) di Bangkok, Thailand. Setelah perhelatan yang tayang di jam utama Amerika Utara tersebut selesai, para kontender potensial yang berpeluang merebut gelar Juara Dunia ONE Championship lahir.

Dari sembilan laga yang tersaji, tujuh di antaranya berakhir lewat penyelesaian, baik lewat KO, TKO, maupun kuncian. Lima pemenang bahkan berhasil membawa pulang bonus tambahan senilai 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp750 juta. Mereka adalah Garry Tonon, Amir Aliakbari, Phetjeeja, Akbar Abdullaev, serta Bogdan Shumarov.

Berikut adalah rangkuman serta potensi lawan selanjutnya bagi para petarung yang meraih kemenangan besar di ONE Fight Night 12.

 

Superlek Kian Tunjukkan Supremasi 

Hanya tiga minggu setelah kemenangan terakhirnya, Superlek Kiatmoo9 kembali dalam laga catchweight Muay Thai 135,25 pound (61,35 kilogram) melawan Tagir Khalilov.

Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing dan penantang peringkat satu Muay Thai ini merobek pertahanan sang rival asal Rusia seperti halnya gergaji mesin.

Sejak bel pembuka, Superlek tak memberi ruang bagi Khalilov untuk bernafas lewat berbagai serangan tajam.

Dengan intensitas serangan yang tidak mengendor, “The Kicking Machine” menyelesaikan tugasnya pada ronde kedua. Khalilov tak dapat menjawab serangan siku yang konstan mengayun ke arahnya sehingga memaksa wasit Olivier Coste menghentikan laga.

Selama 12 bulan terakhir, petarung Thailand berusia 27 tahun ini mencetak rekor 6-0 dengan empat KO. Sederhananya, Superlek memang nampak berasal dari dunia lain.

Lewat kemenangan ini, bisa jadi Superlek akan berhadapan dengan Rodtang Jitmuangnon atau bahkan naik satu divisi untuk melawan Jonathan Haggerty.

 


Garry Tonon dan Phetjeeja Bidik Duel Perebutan Gelar

Garry Tonon. (Dok One Championship)

Kontender Featherweight MMA Tebar Ancaman

Garry Tonon dan Akbar Abdullaev bersinar di tengah riuhnya Lumpinee Boxing Stadium setelah masing-masing menang finis lewat aksi impresif untuk memposisikan mereka sebagai pentantang teratas.

Bagi Tonon, yang menempati peringkat 2 sebelum menghadapi petarung tak terkalahkan Shamil Gasanov, kunci utamanya adalah menetralisir serangan terutama pada awal laga. Petarung Amerika ini bertahan dari serangkaian serangan lutut keras sebelum meraih submission pada ronde kedua lewat kuncian kneebar.

Dalam laga sebelumnya di divisi yang sama, Akbar Abdullaev menghentikan Aaron Canarte bahkan dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan saat kemenangan debutnya di ONE Championship. Faktanya, dalam dua laganya di ONE, pria Kirgistan berusia 25 tahun ini hanya menghabiskan kurang dari 90 detik.

Selain meraih bonus penampilan senilai 50 ribu dolar AS dari Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong, Tonon dan Abdullaev kini mengincar petarung teratas dalam divisi mereka.

Tak ada jaminan kapan mereka akan berlaga karena ada banyak penantang kuat yang juga mengincar kesempatan melawan Juara Dunia ONE Featherweight Tang Kai.

Yang pasi, keduanya juga melayangkan tantangan pada Martin Nguyen, mantan juara dua divisi ONE Championship.

 

Phetjeeja Dekati Perebutan Gelar Juara Dunia 

Setelah meraih dua TKO beruntun dan kontrak miliaran dari ONE Championship, bintang Phetjeeja semakin bersinar di ONE Fight Night 12 saat menghancurkan mantan penantang gelar juara dunia interim Lara Fernandez.

Petarung berjuluk “The Queen” ini tampil tanpa cela hingga mencetak rekor kemenangan tercepat dalam laga Muay Thai wanita di ONE Championship.

Tak perlu banyak membuang waktu, Phetjeeja langsung mendaratkan pukulan telak pertama beberapa detik setelah laga berjalan. Sejak itu, kemenangan hanya masalah waktu.

Setelah serangkaian serangan cepat yang tak terbalas, wasit pun segera menghentikan laga hanya dalam waktu 26 detik.

Penyelesaian TKO meyakinkan itu menjadi penampilan terbaik dari wanita Thailand sejauh ini yang membuatnya meraih bonus sebesar US$50.000, Tak hanya itu, raihan sempurna tersebut membawanya mendekati puncak divisi atomweight Muay Thai wanita.

Setelah laga, Phetjeeja dengan yakin menantang Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai Allycia Hellen Rodrigues. Tak heran jika keduanya akan berhadapan sebelum tahun ini berakhir.


Amir Aliakbari Kirim Pesan ke Anatoly Malykhin

Amir Aliakbari. (Dok One Championship)

Aliakbari Kembali Sulut Rivalitas dengan Malykhin

Amir Aliakbari ingin mengalahkan Dustin Joynson demi mengirim pesan kepada Anatoly Malykhin, dan hanya butuh 108 detik bagi sang Juara Dunia ONE Heavyweight dan Light Heavyweight untuk menerima pesan tersebut.

Petarung Iran ini bangkit dari awal yang sulit di ONE untuk mencetak penyelesaian TKO ketiga secara beruntun sehingga menempatkan dirinya sebagai kontender perebutan gelar. Selain itu, ia pun menerima bonus senilai 50 ribu dolar AS atas performa dominannya.

Namun, bagi Aliakbari, laga melawan Malykhin tak hanya mendekatkannya pada sabuk emas, tetapi membalas kekalahan yang dideritanya pada September 2021.

Rivalitas panas antara dua raksasa ini kembali memanas seusai laga saat keduanya berhadapan dalam wawancara dengan komentator Mitch Chilson. Aliakbari dan Malykhin nampak tak sabar untuk mengakhiri adu mulut mereka dan mungkin saja keduanya akan bertemu dalam waktu dekat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya