Liputan6.com, Jakarta Perusahaan pembuat mobil listrik Tesla (TSLA) tidak membeli atau menjual bitcoin apapun sepanjang empat kuartal berturut-turut. Itu diungkapkan perusahaan itu dalam rilis pendapatannya pada Rabu, 19 Juli 2023.
Dilansir dari CoinDesk, Kamis (20/7/2023), nilai bersih aset digitalnya pada akhir kuartal adalah USD 184 juta atau setara Rp 2,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.009 per dolar AS) nilai ini sama dengan tiga kuartal terakhir.
Advertisement
Pada akhir kuartal kedua 2023, harga bitcoin kira-kira USD 30.400 atau setara Rp 456,2 juta. Namun, aturan akuntansi saat ini tidak mengizinkan penilaian aset digital dinaikkan saat harga naik kecuali jika aset tersebut dijual, tetapi dapat dikurangi saat harga turun, bahkan sebelum penjualan.
Tesla belum membeli atau menjual bitcoin apa pun sejak kuartal kedua tahun lalu, ketika menjual lebih dari 30.000 bitcoin, atau sekitar 75 persen.
Perusahaan awalnya membeli bitcoin senilai USD 1,5 miliar atau setara Rp 22,5 triliun pada awal 2021, dengan CEO Elon Musk memberikan dorongan pada harga bitcoin dengan juga mengatakan Tesla akan menerima bitcoin sebagai pembayaran untuk mobilnya, yang akhirnya ditarik kembali oleh Musk.
Untuk kuartal kedua 2023, Tesla melaporkan laba per saham yang disesuaikan sebesar USD 0,91 atau setara Rp 13.650, dibandingkan perkiraan analis konsensus sebesar USD 0,80 atau setara Rp 12.000, menurut FactSet.
Sedangkan untuk pendapatan, Tesla berhasil meraih USD 24,9 miliar atau setara Rp 373,5 triliun mengalahkan perkiraan analis sebesar USD 24,2 miliar atau setara Rp 363 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.