Liputan6.com, Jakarta - Semarak perayaan Milad ke-48 Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus berlangsung. Pada puncak perayaan Milad, MUI telah mengagendakan pembacaan Deklarasi Kebangsaan (al-mitsaq al-wathani) secara bersama-sama.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis mengatakan, deklarasi adalah bentuk komitmen MUI dalam rangka menjaga persatuan, memperkokoh kerukunan, dan memelihara keberagaman bangsa sebagai dasar pijakan dalam bernegara.
Advertisement
"Keragaman bagi Majelis Ulama Indonesia suatu yang niscaya. Karena keragaman kita menghargai entitas dan identitas masing-masing," kata Kiai Cholil Nafis dalam keterangan diterima, Kamis (20/7/2023).
Kiai Cholil menyampaikan, sikap memelihara keragaman (Bhinneka Tunggal Ika) adalah bagian dari ajaran Islam. Menurutnya, nilai Pancasila sangat dekat dengan Piagam Madinah di mana persatuan dalam keragaman dapat dibina. Sebab, menurut sejumlah penelitian akademik juga mengatakan hal serupa. Misalnya, karya desertasi doktoral Guru Besar Fakuktas Hukum Universitas Indonesia, Prof Dr Tahir Azhari dan Mantan Hakim Mahkamah Agung, Prof Dr Ahmad Sukardja yang menyebut konstitusi Indonesia sangat selaras dengan kandungan Piagam Madinah.
"Menjaga persatuan warga negara di Madinah sama dengan kita, sila ketiga Pancasila menjaga persatuan. Saya kira founding fathers kita telah mencontoh Rasulullah SAW dalam Piagam Madinah," jelas dia.
MUI, kata Kiai Cholil, telah memutuskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sudah final. Dalam hal ini MUI juga mengupayakan terpeliharanya kerukunan umat secara kelembagaan melalui sejumlah kegiatan. Hal itu dapat dilihat dengan terbentuknya komisi khusus di bidang kerukunan antar umat beragama, komisi di bidang ukhuwah, dan sejumlah kegiatan literasi dan sosialisasi kerukunan.
"Jadi sebenarnya toleransi itu diajarkan dan dipupuk dalam ajaran Islam. Bahwa kita menghormati dan tidak memaki sesembahan agama lain," yakin dia.
Jokowi Akan Sampaikan Pidato Kebangsaan
Ketua OC Milad ke-48 MUI, Dr Lukmanul Hakim menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan bakal menghadiri puncak Tasyakuran Milad ke-48 MUI. Diketahui, acara akan dilangsungkan pada 26 Juli 2023 di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.
"Insya Allah bakal dihadiri oleh Bapak Presiden Jokowi," kata Lukmanul yang juga Ketua MUI Bidang Ekonomi ini.
Lukmanul menambahkan, nantinya Presiden Jokowi juga akan memberi pidato kebangsaan. Kemudian, acara juga akan dihadiri oleh para tokoh bangsa dan para ulama.
“Dalam Milad ke-48 ini, MUI mengusung tema Memperkokoh Persatuan dalam Bingkai Keragaman Menuju Indonesia yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat,” ungkap Lukmanul.
Diketahui, substansi dari tema tersebut MUI mengajak umat untuk menjaga persatuan, keberagaman, kesejahteraan dan bermartabat. Sebagai wadah para ulama, zu'ama dan cendekiawan, MUI memiliki peranan krusial untuk memberikan bimbingan dan tuntunan, khususnya kepada umat Islam di Indonesia.
“Oleh karena itu, tegasnya, perayaan Milad ke-48 MUI ini dijadikan sebagai momentum untuk semakin memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” beber Lukmanul.
Lebih lanjut, Lukmanul Hakim menyampaikan, kegiatan milad ini memiliki sejumlah rangkaian. Mulai dari lomba video, foto, menulis di media massa, pameran UMKM hingga Kongres budaya Umat Islam.
“Kegiatan tersebut ini sudah mulai berjalan dan puncaknya yakni pada malam tasyakuran. Selain itu, juga akan ada kegiatan Annual Conference on Fatwa Studies ke-7,” dia menandasi.
Advertisement