Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir kembali terekam dalam hasil survei sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 dengan elektabilitas tertinggi dalam hasil telesurvei terbaru dari Ipsos Public Affairs periode 7-12 Juli 2023. Survei dilakukan terhadap 2.191 responden usia di atas 17 tahun di seluruh Indonesia.
Hasilnya, Erick Thohir meraih 25,74 persen, Ridwan Kamil 19,08 persen, Sandiaga Uno 17,80 persen.
Advertisement
Nama lain yaitu, Mahfud MD 7,71 persen dan AHY 6,85 persen.
Director Ipsos Public Affairs Indonesia, Soeprapto menjelaskan Ipsos Public Affairs menggunakan standar metodologi sesuai metode ilmiah dan statistika yang berlaku. Sebab Ipsos selain menjadi anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), juga merupakan anggota Association for Global Research Agency Worldwide (ESOMAR) yakni asosiasi riset internasional yang melakukan audit secara periodik terhadap para anggotanya.
“Telesurvei tersebut dengan melibatkan 2.191 responden dengan margin of error 2,1 persen dan tersebar merata di 34 provinsi di Indonesia untuk memotret dinamika dan perkembangan para tokoh potensial yang akan maju dalam Pilpres,” ujar Soeprapto, Rabu 19 Juli 2023, dilansir Antara.
Untuk diketahui, Ipsos Public Affairs merupakan bagian dari Ipsos, sebuah lembaga riset internasional yang sangat berpengalaman di dunia global. Lembaga yang berkantor pusat di Perancis ini beroperasi di 90 negara, selain dikenal melakukan riset pasar, Ipsos juga melakukan riset sosial politik, termasuk di Indonesia sejak tahun 2008.
Erick Thohir Mengaku Tegak Lurus dengan Presiden Jokowi
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Pilpres 2024. Erick siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan.
Erick menjawab ini ketika ditanyakan apakah siap menjadi cawapres dari semua kandidat capres 2024 yang ada.
"Loh kan saya bilang tadi ada prosesnya satu apakah proses dari pada koalisi terjadi? kedua kecocokan antara capres dan cawapres, yang ketiga saya sudah bilang saya tegak lurus sama Bapak Presiden siap di dalam pemerintah siap diluar pemerintah," kata Erick di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/7).
Dari perkembangan politik terkini, Erick mengaku belum ada arahan dari Presiden Jokowi soal Pilpres 2024.
"Belum, nanti kalau udah pesan dikasih tau ya. Sekarang belum soalnya," ucap Ketum PSSI ini.
Erick menyebut, jika pun sudab terjadi kesepakatan soal capres-cawapres, ia ingin meminta lebih. Dalam arti, kemana arah negara ini akan dibawa.
"Kalaupun terjadi kesepakatan saya bilang saya perlu lebih. Lebihnya apa? Bukan kesepakatan politik tetapi kesepakatan negara ini mau dibawa kemana," ujarnya.
"Jangan kita hanya bicara kekuasaan tetapi kondisi rakyat tidak baik baik saja, ekonomi kita sedang tumbuh tumbuhnya, tetapi pemetaan itu harus terjadi," tutup Erick.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement