Liputan6.com, Lombok - Masyarakat di Pulau Lombok, terutama Suku Sasak, masih mempercayai keberadaan makhluk supernatural. Salah satu makhluk supernatural yang masih dipercaya keberadaannya adalah selaq, yakni sosok manusia biasa yang bisa berubah wujud menjadi makhluk lain sesuai kehendaknya.
Selaq berasal dari bahasa Lombok 'salaq' yang artinya salah. Ilmu yang termasuk syirik ini juga biasa disebut dengan tuselaq.
Mengutip dari 'Perancangan Informasi Selaq Melalui Media Augmented Reality' oleh Rezza Aditya, ilmu selaq berlawanan dengan agama Islam karena melibatkan bantuan berupa perjanjian dengan setan dan jin. Biasanya, masyarakat Lombok menggunakan ilmu ini untuk menunjukkan kekuatan dengan musuh dan sebagai perisai diri saat terjadi peperangan.
Dari ilmu yang dipelajari itulah, akhirnya seseorang berubah menjadi makhluk jadi-jadian. Ia dapat berubah wujud sesuai keinginan, seperti hewan atau makhluk lainnya. Orang yang menguasai ilmu ini juga akan memiliki kekuatan untuk terbang hingga merayap.
Baca Juga
Advertisement
Selain dengan berguru, sebenarnya ilmu ini juga bisa didapatkan karena faktor keturunan. Mayoritas pemilik ilmu selaq adalah para perempuan yang ilmunya bisa diwariskan kepada keturunannya.
Mereka mewariskan ilmu tersebut dengan cara melompati kepala anak maupun suaminya pada saat tidur sebanyak tiga kali dari kiri ke kanan. Setelah dilompati, ilmu selaq pun sudah bisa dimiliki oleh keturunannya.
Ilmu sihir ini dilakukan dengan menggunakan darah haid yang ditulis di tangan sebelah kiri menggunakan kalimat syahadat. Selain itu, ada juga yang menyatukan benang merah, benang hitam, jarum, dan bawang putih yang dimasukkan ke dalam satu kotak untuk diritualkan.
Pada saat menggunakan ilmu terbang, selaq akan terlihat menghadap ke langit dengan posisi kaki lurus sambil mengepakkan tangan ke belakang. Namun, ada juga selaq yang terbang sambil duduk bersila dan mengikat kakinya dengan bambu sambil menggoyangkan kaki.
Untuk mengubah wujudnya menjadi manusia, selaq harus menyiapkan air di tangkel (batok kelapa) berisi bunga-bunga yang telah dibacakan mantra. Setelah itu, selaq akan mandi dengan air tersebut dan kembali menjadi manusia.
Sebenarnya, selaq terdiri dari beberapa jenis, di antaranya selaq bonga (kapas) yang sering berkelahi dengan sesama selaq, selaq bangke (bangkai) yaitu selaq yang senang memakan bangkai dan meminum air bekas memandikan mayat, serta selaq mopol berwujud kepala dan usus yang memiliki kebiasaan menakuti anak-anak sampai sakit.
Selain itu, ada juga selaq beruang yang memiliki ilmu santet dengan mengirimkan kutu penghisap ke dalam perut korban. Ada pula selaq ate yang sifatnya tidak bisa menerima kesalahan dari orang lain sedikitpun, sehingga ia akan meneror orang tersebut dengan santet.
Meski kehadirannya menimbulkan banyak ketakutan, tetapi di sisi lain selaq juga berperan penting dalam menjaga wilayah Lombok dari keserakahan kerajaan-kerajaan Indonesia agar meninggalkan Lombok. Selaq memang dilakukan dengan cara yang menyimpang, tetapi hal itu juga merupakan bentuk kekayaan kebudayaan yang dimiliki Lombok.
Penulis: Resla Aknaita Chak