Liputan6.com, Jakarta - Hyundai terus berupaya menciptakan smart city di masa depan. Ada tiga pilar utama yang dikedepankan, yakni human-centered, coexist with nature, dan embrace the future.
Dengan smart city, manusia bisa hidup berdampingan dengan alam, teknologi tinggi serta solusi mobilitas terbarukan.
Advertisement
"Kami mendobrak batasan di kota-kota besar untuk menghubungkan orang-orang dengan lebih terintegrasi. Untuk itu kami akan terus berinovasi dan menghadirkan solusi smart city yang lebih baik melalui tim R&D tingkat dunia untuk semakin berkontribusi terhadap kemajuan umat manusia," ucap Hyeyoung Kim, VP of the Smart City Innovation Group dalam sambutannya saat bertemu media dari Indonesia beberapa waktu lalu.
Kim mengungkapkan, Hyundai mengerti keinginan pemerintah Indonesia yang saat ini tengah merencanakan untuk membangun Ibu Kota baru. Hyundai sebagai perusahaan global siap menjadi rekan untuk menawarkan solusi pembangunan kota pintar yang ingin dimiliki Indonesia di masa depan.
"Kami sedang mendengar dan berusaha bekerja sama dengan pemerintah mengenai apa yang diinginkan dari Hyundai dalam pembangunan Ibu Kota baru. Termasuk untuk membuka kerjasama dengan berbagai perusahaan-perusahaan di Indonesia mengembangkan Smart City di kota lain. Salah satunya penawaran teknologi Advance Air Mobilityi (AAM)," jelas Kim.
Konsep Smart City Hyundai adalah memanfaatkan berbagai potensi lahan, baik di atas tanah maupun di dalam tanah. Selain itu penggunaan teknologi seperti hidrogen, mampu menghasilkan kota yang menghasilkan energi bersih dan bebas polusi.
Terkait mobilitas, penggunaan kendaraan listrik, hidrogen fuel cell, logistik terpadu, robot pintar serta urban air mobility jadi tawaran menarik.
Soal AAM atau mobil terbang, Indonesia juga beberapa kali diberitakan kepincut dengan tawaran mobilitas ini. Kim Hyong Jun, AAM Business Planning & Execution Team menjelaskan AAM merupakan revolusi transportasi untuk menjawab permasalahan seperti polusi udara, kemacetan, kebisingan hingga permasalahan lainnya.
Lewat AAM, masyarakat juga bisa merasakan jalan keluar yang lebih ramah kantong dan ramah lingkungan dibanding moda transportasi udara helikopter. AAM menawarkan harga yang jauh lebih murah dibanding harus menggunakan helikopter.
"Untuk memulai AAM, kita butuh infrastruktur yang benar-benar baru termasuk dalam mengembangkan ekosistem yang bisa menopang ide transportasi ini. Ada airport, operator, pengaturan ruang udara, serta regulasi. Ini yang tengah kita persiapkan," ucap Jun.
Pengembangan Solusi Smart Mobility
Terkait Indonesia, Jun menjelaskan tantangan yang ada saat ini adalah sistem AAM memang belum pernah diimplementasikan secara global karena hadir sebagai konsep.
Namun keinginan pemerintah Indonesia yang tertarik dengan teknologi ini jelas jadi pertanda baik untuk menghadirkan solusi mobilitas masa depan tersebut di ibukota baru.
"Yang jelas, Hyundai harus mengembangkan pembangunan infrastrukturnya dari nol. Untuk itu kami akan berkoordinasi dengan HMID dan pemerintah Indonesia melihat bagaimana Hyundai dapat memberikan solusi tersebut untuk Indonesia," papar Jun.
Jun mengungkapkan, rencananya produk AAM akan datang di Indonesia, terutama Jakarta pada 2028 mendatang. Produk ini sepenuhnya menggunakan listrik yang ramah lingkungan dan akan dipasarkan di Indonesia dengan desain yang dijanjikan lebih murah dibandingkan sistem pesawat terbang saat ini.
Sejak mengumumkan visi kota masa depan pada 2020 lalu, HMG bergerak cepat mengembangkan solusi smart mobility. HMG memanfaatkan pengalaman mereka dalam menciptakan value chain seperti baja, konstruksi, logistik hingga IT.
Pada 2022, HMG memperkenalkan greenfield smart city reference model yang menunjukkan keberlanjutan kota pintar untuk keseharian.
Bangunan di permukaan ditata mengelilingi alam dengan kota terhubung infrastruktur jalan di bawah tanah dimana kebutuhan masyarakat dikirim menggunakan teknologi otonom.
Terbaru, HMG berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia mengembangkan solusi AAM di IKN Nusantara. Pengembangan AAM jadi fokus utama Hyundai untuk memberikan solusi smart city sesuai kebutuhan masyarakat setempat.
Hyundai sendiri sudah memamerkan smart city lewat Hyundai Mobility Exhibiton Center di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah. Brand experience tersebut memperlihatkan solusi mobilitas inovatif seperti AAM, PBV, dan the HUB.
Sumber: Oto.com
Advertisement