Liputan6.com, Jakarta - CEO Citi Indonesia Batara Sianturi angkat bicara soal proses akuisisi bisnis konsumer (consumer banking) yang dilakukan oleh United Oversears Bank Limited (UOB) Indonesia.
Terkait hal tersebut, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menuturkan, pihaknya memastikan proses akuisisi bisnis konsumer tersebut bakal rampung pada akhir 2023.
Advertisement
"Yang sudah kami sampaikan pada earning release kuartal I dan kuartal II mungkin bulan depan ya. Untuk ini ditargetkan di akhir tahun 2023," kata Batara kepada awak media, Kamis (20/7/2023).
Meski demikian, ia tidak menjawab secara lugas kapan pastinya akuisisi tersebut akan selesai. Namun, ia memastikan proses akuisisi masih berlangsung.
Dia bilang, Citigroup telah merampungkan proses akuisisi di Malaysia pada minggu lalu. Dengan demikian, terdapat kemungkinan proses akuisisi yang dilakukan UOB Indonesia bakal segera dirampungkan.
Namun, Batara belum dapat menjabarkan terkait nilai akuisisi bisnis konsumer yang dilakukan UOB tersebut.
Sebelumnya, anak usaha United Oversears Bank Limited (UOB) meneken perjanjian untuk akuisisi bisnis konsumer Citigroup di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Bisnis konsumer tersebut mencakup bisnis pinjaman tanpa agunan dan pinjaman beragunan, wealth management dan retail deposit atau tabungan segmen ritel (bisnis konsumer). Menanggapi hal tersebut, PT Bank UOB Indonesia menjelaskan, kelanjutan integrasi bisnis tersebut bakal rampung pada 2023.
Head of Strategic Communication and Brand Bank UOB Indonesia Maya Rizano menegaskan, hingga saat ini proses penyelesaian akuisisi masih berlangsung. Selain itu, ia juga berharap penyelesaian tersebut berjalan dengan lancar sesuai target yang telah ditetapkan.
"Proyek untuk integrasi Citibank ke UOB Indonesia berkenaan dengan akuisisi kepada consumer asset dan consumer banking Citi pada 14 Januari 2022. Namun, ini semua prosesnya sedang berjalan," kata Maya kepada awak media, Selasa, 21 Maret 2023.
Dia bilang, pihaknya memastikan peluncuran proyek tersebut bakal rampung tahun ini. Meski demikian, ia belum bisa menjabarkan secara rinci terkait kapan akan diluncurkan.
Teken Perjanjian
Sebelumnya, anak usaha United Oversears Bank Limited (UOB) teken perjanjian untuk akuisisi bisnis konsumer Citigroup di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Adapun bisnis consumer tersebut mencakup bisnis pinjaman tanpa anggunan dan pinjaman beranggunan, wealth management dan retail deposit atau tabungan segmen ritel (bisnis konsumer).
Sebagai bagian dari akuisisi ini, UOB akan menarik karyawan Citigroup di bisnis konsumer di empat negara tersebut. Akuisisi ini akan semakin memperkuat dan memperdalam kehadiran bisnis UOB di kawasan ASEAN.
Bisnis konsumer Citigroup memiliki nilai aset bersih agregat sekitar 4,0 miliar dolar Singapura dan basis nasabah sekitar 2,4 juta per 30 Juni 2021, serta menghasilkan pendapatan sekitar 0,5 miliar dolar Singapura pada semester pertama 2021.
Tanpa mencakup biaya transaksi satu kali tersebut, akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan laba per saham UOB (EPS) dan rasio pengembalian ekuitas (ROE). Imbalan kas untuk akuisisi akan dihitung berdasarkan premi agregat setara dengan 915 juta dolar Singapura ditambah nilai aset bersih bisnis konsumer saat transaksi selesai.
Advertisement
Tunggu Regulator
Akuisisi diharapkan akan dibiayai melalui kelebihan modal inti dan diperkirakan mengurangi rasio CET1 UOB sebesar 70 basis poin menjadi 12,8 persen, berdasarkan posisi modal inti pada 30 September 2021. Efek terhadap rasio CET1 tidak diharapkan menjadi material dan akan sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku.
Penyelesaian akuisisi di masing-masing negara akan menunggu persetujuan dari regulator negara terkait dan di Singapura. Penyelesaian akuisisi diperkirakan berlangsung antara pertengahan 2022 dan awal 2024, tergantung pada perkembangan dan hasil dari proses persetujuan regulator.
Citigroup akan membantu UOB dan anak perusahaannya (UOB Group secara kolektif) dalam migrasi nasabah dan karyawan dari bisnis konsumer untuk memastikan kelancaran transisi.