Pemerintah Bayangan Myanmar Luncurkan Bank Berbasis Kripto

Dibangun di atas Polygon, tujuan utama bank adalah membuat pembayaran domestik dan internasional lebih cepat dan lebih efisien, serta menawarkan akses internasional ke beragam produk keuangan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Jul 2023, 06:00 WIB
Bendera Myanmar. Myanmar bakal meluncurkan lembaga perbankan pertama yang sepenuhnya berbasis crypto. Peluncuran dijadwalkan digelar pada 22 Juli mendatang. (Unsplash/ugurhan)

Liputan6.com, Jakarta Myanmar bakal meluncurkan lembaga perbankan pertama yang sepenuhnya berbasis crypto. Peluncuran dijadwalkan digelar pada 22 Juli mendatang.

Ini menjadi langkah yang memungkinkan pemerintah bayangan negara itu memberikan akses lebih besar ke layanan keuangan dan pendanaan.

Lembaga keuangan itu dinamai The Spring Development Bank, merujuk pada Spring Revolution. Yakni gerakan oposisi yang dipimpin Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government/NUG) Myanmar yang diasingkan melawan Dewan Administrasi Negara (State Administration Council/SAC) yang berkuasa, sebuah junta militer yang menguasai negara itu pada Februari 2021.

Target demografis bank bukan hanya 55 juta orang Burma yang tinggal di Myanmar, tetapi juga diaspora Burma yang beranggotakan dua juta orang, yang tinggal dan bekerja di luar Myanmar dan sering mengirimkan uang kembali ke negara tersebut.

Dibangun di atas Polygon, tujuan utama bank adalah membuat pembayaran domestik dan internasional lebih cepat dan lebih efisien, serta menawarkan akses internasional ke beragam produk keuangan.

Melansir Cointelegraph, Jumat (21/7/2023), seorang pejabat Spring Development Bank yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan, crypto adalah solusi yang jelas untuk memberikan dukungan keuangan kepada warga Burma serta pemerintahnya yang diasingkan.

“Spring Development Bank dan teknologi blockchain yang didukungnya adalah perkembangan alami dalam hal strategi penggalangan dana untuk NUG,” kata sumber tersebut.

 

 


Lembaga Revolusioner

Ilustrasi bendera Myanmar (AFP Photo)

Bank crypto baru tidak diluncurkan langsung oleh NUG, tetapi telah diluncurkan dengan dukungan dan sumber daya penuhnya.

Selain itu, bank tersebut dilisensikan dan diatur oleh bank sentral interim Myanmar yang dikendalikan oleh NUG. CEO bank, yang menggunakan nama samaran Calvin T untuk alasan keamanan, mengatakan bahwa peluncuran lembaga baru tersebut menandai langkah pertama untuk mengembalikan kebebasan finansial ke Myanmar.

Tin Tun Naing, Gubernur Bank Sentral Sementara Myanmar dan pejabat menteri keuangan dan industri, menggambarkan bank tersebut sebagai lembaga revolusioner yang fundamental.

“Kami tidak bisa begitu saja memindahkan dana ke sistem perbankan yang dikendalikan oleh militer, jadi kami harus menyediakan sistem keuangan alternatif yang berdasarkan kepercayaan dan dijamin oleh pemerintah,”.

Naing mengklaim sistem keuangan berbasis militer dinilai cukup berantakan, dan Spring Development Bank akan membantu mengamankan aset keuangan bagi warga negara. Biaya yang saat ini dikenakan untuk mengirim uang kembali ke negara dengan cara tradisional dilaporkan dapat mencapai setinggi 30 persen.

 


Dipatok Flat

Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Bank akan menerbitkan sejumlah stablecoin baru yang dipatok fiat, termasuk kyat Myanmar, baht Thailand, dolar Singapura, dan dolar AS.

Pengguna dapat menyambungkan aset ini ke fitur tukar mata uang bank, yang dibangun di UniSwap V3, yang memungkinkan pertukaran stablecoin.

Pada 31 Desember 2021, NUG mengumumkan tender legal Tether stablecoin yang dipatok dalam dolar AS dalam upaya untuk mempercepat perdagangan internasional.

NUG secara resmi diakui sebagai pemerintah resmi Myanmar oleh banyak anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Parlemen Eropa pada Oktober 2021. Namun, Amerika Serikat belum secara resmi mengakui pemerintah yang diasingkan tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya