Liputan6.com, West Virginia - Pada 22 Juli 2003, prajurit Jessica Lynch dari Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army Private) yang sebelumnya menjadi tawanan perang dan diselamatkan dari sebuah rumah sakit di Irak, pulang ke kampung halamannya di Palestine, West Virginia.
Kepulangannya disambut bak seorang pahlawan.
Advertisement
Kisah dari pegawai persediaan yang berusia 19 tahun dan ditawan oleh pasukan Irak pada Maret 2003 ini, mencuri perhatian masyarakat Amerika. Namun, kemudian terungkap bahwa beberapa detail tentang penangkapan dramatis Lynch dan penyelamatannya yang mungkin agak dilebih-lebihkan.
Berikut kisahnya dirangkum dari History.com:
Lynch, yang lahir pada 26 April 1983 itu merupakan bagian dari Ordnance Maintenance Company (Kompi Pemeliharaan Ordonansi) 507 dari Fort Bliss, Texas.
Pada 23 Maret 2003, hanya beberapa hari setelah AS menyerang Irak, Lynch sedang bersama rombongan suplai ketika unitnya tersesat dan diserang oleh pasukan Irak di dekat Nasiriya. 11 tentara Amerika tewas saat itu dan empat lainnya, selain Lynch, ditawan.
Lynch menderita beberapa tulang patah serta cedera lainnya ketika kendaraannya mengalami kecelakaan selama serangan, ia pun dibawa ke rumah sakit di Irak.
Pada 1 April, dia diselamatkan oleh Pasukan Khusus AS yang menyerbu rumah sakit tempat dia ditahan. Mereka juga mengambil kembali jenazah delapan rekan tentara Lynch.
Lynch dibawa ke rumah sakit militer di Jerman untuk perawatan dan kemudian kembali ke Amerika Serikat.
Kisah di Balik Little Girl Rambo
Kisah Lynch menarik perhatian media secara besar-besaran dan dia menjadi selebritas dalam semalam.
Berbagai laporan muncul tentang pengalaman Lynch, dengan beberapa berita menyatakan bahwa bahkan setelah Lynch terluka selama serangan, dia melawan para penculiknya.
Namun, Lynch kemudian mengungkapkan bahwa dia pingsan setelah kendaraannya mengalami kecelakaan dan tidak bisa mengingat detail apa yang terjadi padanya.
Dia juga mengatakan bahwa dia tidak diperlakukan dengan buruk oleh staf di rumah sakit Irak dan tidak ada perlawanan terhadap penyelamatannya.
Kritikus—termasuk Lynch sendiri, menuduh pemerintah AS memperindah kisahnya untuk meningkatkan patriotisme dan membantu mempromosikan perang kontroversial di Irak.
Pada Agustus 2003, Lynch diberikan medical honorable discharge (penghormatan kehormatan medis). Dia bekerja sama dalam penulisan buku tentang pengalamannya, yang berjudul I Am a Soldier, Too: The Jessica Lynch Story, yang dirilis pada akhir tahun itu.
Pada April 2007, Lynch bersaksi di depan Kongres bahwa dia secara salah digambarkan sebagai "Little Girl Rambo" dan militer AS membesar-besarkan kisahnya untuk tujuan propaganda.
Menurut Lynch, "Saya masih bingung mengapa mereka memilih untuk berbohong dan mencoba menjadikan saya legenda ketika keheroikan sesungguhnya dari rekan tentara saya pada hari itu, sebenarnya sudah menjadi legenda."
Dia menambahkan, "Kebenaran perang tidak selalu mudah untuk didengar, tetapi selalu lebih heroik daripada histeria."
Advertisement