Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi Liga 2 bakal menerapkan aturan yang sama dengan Liga 1 terkait kehadiran suporter tandang di musim 2023/2024. Pendukung tim tamu tak diizinkan hadir menyaksikan klub kesayangannya di markas lawan.
Keputusan terkait larangan suporter away ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus saat menghadiri Club Owners Meeting Liga 2 di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (20/7/2023) sore WIB.
Advertisement
Ferry menegaskan larangan tersebut bersifat formal, sehingga Liga 2 dipastikan ikut terkena imbas, setelah sebelumnya peraturan yang sama lebih dulu diterapkan di kompetisi Liga 1 2023/2024.
"Larangan itu sifatnya sudah formal. Untuk Liga 2 juga sama (suporter tim tamu tidak diizinkan datang ke stadion seperti di Liga 1)," tutur Ferry Paulus kepada awak media di Jakarta, Kamis (20/7/2023) kemarin.
"Mungkin bukan hanya Liga 2, (pertandingan) U-23, U-18, U-16 semuanya sama. Mungkin klub-klub besar, penontonnya di kelompok umur juga besar. Jadi itu semua standarnya sama," sambung sosok yang pernah menduduki kursi Direktur Olahraga Persija itu.
Larangan Kehadiran Suporter Away Berlaku 2 Tahun
Sekadar informasi, larangan kehadiran suporter tim tandang memang sudah santer digaungkan PSSI sejak beberapa waktu terakhir. Langkah itu dianggap sebagai bagian dari upaya melakuan transformasi sepak bola pasca terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 Lalu.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjelaskan, larangan kehadiran pendukung away sudah sepakat diberlakukan selama dua tahun. Namun, apabila progres positif ditunjukkan di tahun pertama, tak menutup kemungkinan aturan tersebut bakal disudahi lebih cepat.
"Kalau soal suporter, saya kan sudah ingatkan, kita ini dipantau oleh FIFA. Kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, pasti kita dihukum oleh FIFA. Maka dari itu kita sudah sepakati tidak akan ada suporter tamu selama 2 tahun," ujar Erick Thohir di lokasi terpisah pada Kamis (20/7/2023).
"Tapi kalau tahun pertama ini bagus, bisa saja tidak sampai 2 tahun. Kalau tahun ini ada kerusuhan, pasti dihukum. Ini yang tidak kita inginkan. Apalagi pemerintah dan polisi sudah berbaik hati mengeluarkan izin sampai satu tahun," tambah Ketua Umum PSSI.
Advertisement
PT LIB Siapkan Langkah Preventif
Meski sudah diwanti-wanti PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia, Dirut PT LIB Ferry Paulus tak mentup mata akan adanya potensi pelanggaaran terhadap larangan kehadiran suporter tim tamu di liga Tanah Air.
Untuk itu, Ferry mengeklaim pihaknya telah menyiapkan langkah preventif dengan berkoordinasi bersama kepolisian apabila ditemukan ada indikasi hadirnya pendukung away di sekitar stadion pertandingan.
"Tindakan preventif disampaikan ke kepolisian bahwa ada indikasi hadirnya suporter tamu. Keplisian akan melarang (pendukung) untuk berdekatan dengan stadion. Ada yang dipulangkan. Itu caranya polisi," papar Ferry.
"Ini penting bahwa antara panpel, bahasanya sudah sama dengan polisi (terkait) bagaimana cara menanggulangi dan melarang. Jadi dengan adanya sosial media yang sangat rigit, memudahkan kita untuk melakukan larangan."
"Bahkan 2 hari sebelum match pun kita sudah dapat laporan. Kita punya hot line servis di internal LIB. Kalau ada kesulitan dari piak polisi, kita akan membantu menginformasikan ke mabes. Double cover untuk menanggulangi hal itu," pungkas dia.
Liga 2 Bergulir Mulai Awal September 2023
Sebagai informasi, klub-klub Liga 2 sebelumnya sudah mengantongi kepastian terkait jadwal pelaksanaan laga perdana untuk kompetisi musim 2023/2024.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengeklaim ajang tersebut bakal bergulir mulai September mendatang, dengan kick-off pertama diagendakan berlangsung selambat-lambatnya tanggal 8.
"Hari ini kita ada pertemuan pemilik klub jilid 2. Ada beberapa poin yang disampaikan ke para pemilik klub. Pertama kita tetapkan kick-off (pada) September awal, Paling telat tanggal 8," ujar Ferry Paulus pada Kamis (20/7/2023) malam WIB.
Advertisement