Liputan6.com, Jakarta Untuk menstimulasi motorik dan sensorik anak, ada salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua yaitu teknik floor time.
Psikolog Pritta Tyas mengatakan, floor time memberikan rasa nyaman pada anak, dan posisi orang tua sejajar dengan anak agar tidak memberi pengaruh buruk pada indera mata anak yang sedang berkembang.
Advertisement
"Dasar teknik floor time adalah bermain dan berinteraksi dengan anak di lantai selama 20-30 menit," katanya dalam keterangan pers, ditulis Sabtu (22/7/2023).
Pritta mengungkapkan floor time ini juga bisa menjalin kedekatan karena posisi anak dan orangtua sejajar sehingga tidak menganggu perkembangan mata.
"Jika anak harus menengadah karena posisi anak di lantai dan orang tua berdiri, maka akan mengganggu perkembangan mata," ujar Parents Educator sekaligus Co-Founder Bumi Nusantara Montessori tersebut pada wartawan.
Pritta pun menyontohkan permainan yang dapat dilakukan pada saat floor time seperti menyusun puzzle atau balok dan beragam jenis permainan lain yang bisa dimainkan bersama-sama.
"Floor time dapat menstimulasi kekuatan otot-otot inti, kaki, lengan, dan punggung; melatih keterampilan motorik kasar dan halus, dan merangsang perkembangan sensorik yang melibatkan 7 sistem indera,” ujar Pritta.
Pada beberapa jenis permainan, akan lebih leluasa bila anak memainkan di lantai daripada menggunakan meja kursi.
Berikan Anak Kebebasan Terbatas
Pritta mengungkapkan, anak akan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki saat ia mempunyai ruang dan kesempatan untuk bereksplorasi dan mencoba sesuatu dengan caranya.
"Orang tua atau pendamping perlu memberikan freedom with limitation pada anak. Penerapannya dapat dengan tidak terlalu banyak memberikan instruksi atau interupsi saat anak beraktivitas, dan memberi anak kesempatan melakukan sesuatu seperti apa yang mereka bayangkan," jelasnya.
Orang tua tetap perlu memberikan batasan yang tegas apabila apa yang dilakukan anak telah membahayakan diri mereka, orang lain, atau lingkungannya.
Freedom with limitation memiliki beberapa manfaat antara lain mendorong anak untuk mandiri dan bertanggung jawab, dan anak merasa dihargai dan dihormati sehingga menumbuhkan kepercayaan diri.
Advertisement
Tips Bermain di Lantai
- Letakkan alat permainan anak di rak terbuka sehingga mengundang anak untuk aktif bermain
- Hindari meletakkan alat permainan dalam kotak tertutup
- Perhatikan tinggi rak mainan anak
- Pastikan anak dapat dengan mudah mengambil dan mengembalikan mainannya, sehingga dapat melatih kemandirian anak
- Kategorikan permainan anak
- Pisahkan penempatan puzzle, alat art & craft, permainan sensori dan permainan lainnya.
- Berikan area bermain di lantai yang cukup luas bagi anak.
- Hindari menggunakan terlalu banyak warna dalam dekorasi ruangan. Sebaiknya gunakan warna yang nyaman pada mata anak dan tidak menimbulkan overstimulasi, seperti warna natural kayu, putih, atau warna lembut lainnya.
- Rotasikan mainan secara berkala. Mainan dapat dirotasi bila anak terlihat bosan, terlalu mudah atau sudah tidak tertarik.
Pentingnya Kebersihan Rumah
Dalam menstimulasi anak di lantai, rumah bersih dan membuat betah di rumah sehingga dapat tercipta waktu yang berkualitas dan bonding yang erat dengan keluarga.
“Kami melihat tren dan kebutuhan Moms dalam penggunaan produk berbahan dasar alami. Inilah yang melatarbelakangi produk yang mengandung kebaikan essential oil untuk lantai agar dapat mengangkat suasana hati Moms dan membuat anggota keluarga merasa nyaman dengan menghirup aromanya," ujar Zahratun Mutmainah, Brand Manager SoKlin Lantai.
Jelang Hari Anak Nasional 2023, SoKlin Lantai kembali menegaskan dan meningkatkan kesadaran orang tua kembali akan hak-hak anak. Salah satu di antaranya adalah hak bermain.
“Anak-anak berhak untuk bermain dan memiliki area bersih dan aman, tidak harus mewah tetapi harus terbebas dari virus, kuman dan bakteri. Ini sejalan dengan filosofi WINGS Group Indonesia yaitu ‘the good things in life should be accessible for all,” tutup Zahra.
Advertisement