Liputan6.com, Jakarta - Investasi menjadi salah satu kegiatan yang diperhitungkan dalam kehidupan masyarakat. Sebab, investasi yang dilakukan dengan benar akan memberikan keuntungan pada masa mendatang.
Meski demikian, perlu diingat setiap investasi memiliki risiko bagi masyarakat. Maka dari itu, masyarakat perlu belajar berinvestasi dari profesional dan berpengalaman.
Advertisement
Terkait hal tersebut, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana menuturkan, dalam melakukan investasi saham pasti ada risiko yang perlu diperhitungkan. Dengan begitu, penting bagi investor untuk berpegang teguh pada fundamental.
"Intinya fundamental bagaimana dan long term. Lihat juga company-nya, likuiditasnya," kata dia dalam media visit Mandiri Sekuritas ke Liputan6.com, Jumat (21/7/2023).
Meski demikian, ia menilai fundamental saja tidak cukup untuk menentukan apakah saham itu prospektif atau tidak. Investor juga perlu mencermati apakah emiten tersebut merupakan pemimpin pasar atau bukan. Sebab, meski memiliki fundamental yang bagus tetapi bukan pemimpin pasar kemungkinan berkembangnya akan sulit.
Perhatikan Papan Pemantauan Khusus
Sementara itu, Managing Director Silva Halim mengingatkan agar investor juga memperhatikan papan pemantauan khusus. Ini mengingat, investasi saham memiliki risiko yang tinggi sejalan dengan potensi keuntungan yang besar.
Dia juga menegaskan, penting bagi investor untuk tidak tergiur dengan investasi yang menjanjikan keuntungan yang fantastis.
Sebab, tidak ada investasi yang membuat orang menjadi kaya secara instan. Akan tetapi, ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan.
Dengan demikian, Silva merekomendasikan saham-saham yang dinilai prospektif bagi investor, misalnya sektor perbankan, telekomunikasi dan konsumer. "Investasi saham ini high risk high return," ujar dia.
Mandiri Sekuritas Bakal Genjot Bisnis di Kawasan ASEAN
Sebelumnya, PT Mandiri Sekuritas bakal melebarkan sayap bisnisnya ke kancah regional. Ini mengingat banyak potensi besar yang masih bisa digali lagi ke depan, khususnya di wilayah ASEAN.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengklaim pihaknya sudah berevolusi sehingga akan terus menggeber ekspansi di masa mendatang. Salah satunya melakukan ekspansi di wilayah regional.
"Jadi ke depannya memang kami mau ekspansi ke luar juga, yakni regional market. Aspirasi ini sejalan dengan aspirasi Grup Bank Mandiri bukan hanya di domestik saja," kata Oki dalam media visit Mandiri Sekuritas ke kantor Liputan6.com, Jumat (21/7/2023).
Oki menuturkan, pihaknya akan berfokus untuk melakukan ekspansi di ASEAN, bukan hanya dari segi investor, melainkan juga dari segi korporasi dan calon emiten juga. Dengan begitu, cakupan bisnis Mandiri Sekuritas akan semakin luas dan besar.
"Sekarang kami sudah punya entitas di Singapura, ini kami sedang kembangkan regionalnya, meskipun baru emiten Indonesia. Tapi yang penting itu skala dan distribusinya," kata dia.
Dia menuturkan, untuk mengembangkan bisnis, tidak bisa hanya mengandalkan pasar domestik semata. Penting juga bagi Mandiri Sekuritas untuk melirik pasar lain agar dapat mengetahui kondisi makroekonomi dan politik negara-negara lainnya.
Advertisement
Melihat Potensi Pasar Domestik dan ASEAN
Dengan demikian, Mandiri Sekuritas sebagai pemain baru di regional bakal membidik pasar potensial agar bisa menarik investor.
Mandiri Sekuritas memang telah memiliki entitas usaha di Singapura. Namun, cabang Mandiri Sekuritas di Singapura masih menaungi perusahaan Indonesia. Ke depan, Mandiri Sekuritas mengincar pasar ASEAN hingga perusahan-perusahaan ASEAN.
Di sisi lain, Mandiri Sekuritas juga mencermati potensi pasar Indonesia ini prospektif. Namun, tetap saja pasar negara lain pun tidak kalah menarik. Alhasil, Mandiri Sekuritas pun mengincar potensi pasar di Vietnam. Tak hanya itu, Mandiri Sekuritas juga berfokus pada ritel, institusi, investment banking dan juga financial advisor.
Misalnya terkait financial advisor, Mandiri Sekuritas banyak berkecimpung dalam proses merger dan akuisisi. Sebagai salah satu contohnya, Mandiri Sekuritas belum lama ini terlibat dalam proses spin-off IndiHome ke Telkomsel beberapa waktu lalu.