IHSG Kembali Melesat pada 17-21 Juli 2023, Transaksi Harian Melejit 10,54 Persen

Sentimen global dari data ekonomi China membayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 17-21 Juli 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Jul 2023, 09:00 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada 17-21 Juli 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada 17-21 Juli 2023. Sentimen global terutama dari China dan Amerika Serikat masih bayangi IHSG sepekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (22/7/2023), IHSG bertambah 0,16 persen ke posisi 6.880,80 pada 17-21 Juli 2023. IHSG melanjutkan kenaikan dari pekan lalu yang melonjak 2,2 ke posisi 6.869,57.

Demikian juga kapitalisasi pasar bertambah 0,28 persen menjadi Rp 9.940,31 triliun pada pekan lalu Rp 9.912,89 triliun.

Pada pekan ini, kenaikan terbesar dicatat rata-rata nilai transaksi harian yang melonjak 10,54 persen menjadi Rp 9,71 triliun dari Rp 8,78 triliun pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melonjak 0,35 persen menjadi 1.180.802 transaksi dari 1.176.724 transaksi pada pekan lalu.

Namun, rata-rata volume transaksi bursa terpangkas 1,69 persen menjadi 17,08 miliar saham dari pekan lalu 17,37 miliar saham.

Pada Jumat 21 Juli 2023, investor asing mencatat aksi beli Rp 2,87 miliar. Selama sepekan, investor asing bukukan aksi beli saham Rp 2,1 triliun. Sepanjang 2023, investor asing beli saham Rp 20,12 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG dipengaruhi oleh sentimen global selama sepekan. Salah satu datang dari rilis data ekonomi China yang mempertahankan suku bunga. Di sisi lain perdagangan China relatif melambat yang menunjukkan ada perlambatan ekonomi China.

“Dari Amerika Serikat masih dalam kebijakan moneter ditambah menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, IHSG berpeluang menguat dengan kisaran support 6.813 dan resistance 6.931 pada pekan depan. Ada pun pekan depan ada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) dan data FFR the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS).


Penutupan IHSG pada Jumat 21 Juli 2023

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Jumat, (21/7/2023). IHSG menguat di tengah mayoritas sektor saham menghijau dan aksi beli investor asing.

Dikutip dari data RTI, IHSG naik 0,24 persen ke posisi 6.880,80. Indeks LQ45 bertambah 0,19 persen ke posisi 963,37. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.880,80 dan terendah 6.837,64. Sebanyak 250 saham menguat dan 247 saham melemah. 237 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.104.162 kali dengan volume perdagangan saham 17,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.031.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri merosot 0,19 persen, sektor saham siklikal susut 0,09 persen, sektor saham keuangan tergelincir 0,08 persen dan sektor saham teknologi merosot 1,45 persen, dan catat koreksi terbesar.

Sementara itu, sektor saham energi mendaki 1 persen, sektor saham basic menanjak 0,49 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 1,01 persen, sektor saham kesehatan melonjak 1,29 persen.

Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,33 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,66 persen dan sektor saham transportasi melambung 1,49 persen. Investor asing beli saham Rp 2,8 miliar pada Jumat, 21 Juli 2023. Investor asing membeli saham Rp 20,12 triliun pada 2023.


Kinerja IHSG pada 10-14 Juli 2023

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) catat penguatan pada 10-14 Juli 2023. Analis menilai, penguatan IHSG itu seiring sentimen global dengan inflasi Amerika Serikat (AS) cenderung melandai.

Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (15/7/2023), IHSG melambung 2,28 persen ke posisi 6.869,57 pada 10-14 Juli 2023. IHSG sepekan ini lanjutkan penguatan dari pekan yang lalu yang naik 0,82 persen ke posisi 6.716,45.

Kapitalisasi pasar bertambah 2,26 persen menjadi Rp 9.912,89. Kapitalisasi pasar itu juga setara naik Rp 218,95 triliun dari pekan lalu Rp 9.693,94 triliun.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa turun 5,32 persen menjadi Rp 8,78 triliun dari Rp 9,28 triliun pada penutupan pekan lalu. Frekuensi transaksi harian bursa terpangkas 2,75 persen menjadi 1.176.724 transaksi dari 1.209.956 transaksi pada pekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi bursa selama sepekan merosot 2,12 persen menjadi 17,37 miliar saham dari 17,75 miliar saham pada pekan lalu. Investor asing mencatatkan aksi beli Rp 622,16 miliar pada Jumat, 14 Juli 2023. Sepanjang 2023, investor asing membukukan nilai beli bersih Rp 18,02 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG selama sepekan ditutup naik 2,2 persen seiring sentimen global masih mempengaruhi pergerakan IHSG.

“Di mana kita ketahui inflasi AS cenderung melandai dan pelaku pasar mengharapkan the Fed menahan FFR di bulan Juli ini meskipun ada probabilitas kebijakan moneter masih cukup ketat,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu pekan ini.

Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG naik terbatas untuk menguji rentang 6.874-6.888 dengan support 6.835 dan resistance 6.897.

“Untuk sentimen aka nada rilis GDP China dan neraca perdagangan Indonesia, dari Amerika Serikat juga akan rilis data penjualan ritel,” kata dia.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya