Jokowi: Anak Orang Kaya juga Ada yang Stunting

Stunting bisa terjadi pada keluarga dengan status ekonomi tinggi. Jokowi menyebut bahwa di Indonesia ada keluarga kaya yang memiliki anak stunting.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Jan 2024, 09:57 WIB
Jokowi sebut ada juga anak dari keluarga kaya yang stunting. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa stunting pada anak-anak di Indonesia tidak hanya terjadi pada keluarga miskin. Anak orang kaya juga ada yang stunting.

"Anaknya orang kaya yang stunting juga ada," kata Jokowi saat mengunjungi Posyandu Sarimulyo, Kabupaten Seluma, Bengkulu pada 21 Juli 2023.

Stunting yang terjadi pada anak dari keluarga kaya bukan karena tidak memiliki dana untuk memiliki pangan bergizi. Melainkan kesibukan orangtua sehingga tidak terlalu memperhatikan gizi anak.

"Karena terlalu sibuk ya kan anaknya enggak keurus gizinya," kata Jokowi.

Kondisi seperti ini tentu tidak boleh dibiarkan. Orangtua punya tugas memastikan anak mendapatkan gizi terbaik, sehingga tinggi badan, berat badan juga lingkar kepala baik.

Salah satu cara untuk memastikan pertumbuhan anak optimal atau tidak, kata Jokowi, dengan melakukan pengecekan di posyandu secara rutin.

"Rutin setiap bulan di cek di posyandu berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan. Ini saya kira untuk memastikan anak-anak kita sehat sebagai SDM (sumber daya manusia) unggul nantinya.

Apresiasi Penurunan Angka Stunting di Seluma

Dalam kunjungan itu ia juga mengapresiasi Kabupaten Seluma yang terus mengalami penurunan angka stunting. Terjadi penurunan 4 persen angka stunting di sana.

"Stunting harus turun tidak bisa langsung hilang, tapi harus turun," kata Jokowi.

 


Rapat Bulanan Pantau Angka Stunting

Ilustrasi Stunting (Istimewa)

Perihal stunting, Jokowi tak main-main. Setiap dua minggu atau satu bulan sekali selalu meng-update data terbaru mengenai angka stunting.

"Kita cek setiap dua minggu atau setiap bulan. Jadi kelihatan siapa (wilayah) mana yang tinggi dan turun. Selalu kita kontrol dengan cara itu," kata Jokowi.

Indonesia menargetkan angka stunting nasional di bawah 14 persen di 2024. Sementara itu, saat ini angka stunting 21,6 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di 2022.


Tentang Stunting

Stunting adalah kekurangan gizi kronis atau dalam jangka panjang yang membuat anak pendek.  Untuk mengenali anak stunting atau tidak, dokter anak-lah yang mempunyai kompetensi keilmuan untuk menentukan. Hal ini perlu diidentifikasi sejak awal, agar bisa ditentukan tindakan tepat yang diperlukan.

Salah satu cara untuk mencegah stunting adalah memastikan asupan protein hewani anak tercukupi.

“Hasil penelitian membuktikan zat makanan terpenting untuk mencegah stunting adalah protein hewani. Kunci menurunkan stunting adalah mengkonsumsi asam amino esensial lengkap dan cukup yang bersumber dari protein hewani,” kata Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Ketua Satgas Stunting Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Ph.D, Sp.A(K).

“Penelitian lebih jauh mengungkap bahwa pangan sumber protein hewani mengandung asam amino esensial yang lengkap dan bisa didapatkan dari susu, telur, ikan, ayam dan lainnya," kata Damayanti beberapa waktu lalu. 

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya