Indeks Kinerja Logistik Indonesia Melorot, Kemenhub Putar Otak

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ungkap langkah yang dilakukan Pemerintah dalam menjaga kinerja sektor logistik Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Jul 2023, 13:00 WIB
Salah satu program Pemerintah untuk menjamin keberlangsungan logistik di tengah masa pandemi Covid-19 adalah dengan mengoptimalkan program Tol Laut. (DOk Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ungkap langkah yang dilakukan Pemerintah dalam menjaga kinerja sektor logistik Indonesia.

Meskipun berdasarkan laporan Bank Dunia, indeks kinerja logistik Indonesia atau Logistics Performance Index (LPI) pada 2023 anjlok dengan skor 3,0. Capaian LPI tahun 2023 tersebut menujukkan penurunan dari tahun 2018 yang sebesar 3,15.

Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan langkah yang di lakukan pemerintah selama ini terus berjalan adalah penguatan Sistem Transportasi Logistik yang transparan dan terintegrasi dan terkendali.

"Dimana Sistem ini mengakomodir tercapai nya nilai optimum atas semua factor index dari Logistic Performance Index yang di pantau World Bank," kata Adita kepada Liputan6.com, Sabtu (22/7/2023).

Adapun rincian langkah langkah tersebut diantaranya, implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) yang merupakan sebuah platform digital layanan logistik dari hulu (kedatangan kapal) hingga hilir (warehouse/pabrik) dengan memfasilitasi kolaborasi Kementerian/Lembaga, perusahaan terkait, serta pelaku logistik.

Selanjutnya, implementasi Inaportnet yang merupakan sistem informasi layanan tunggal secara elektronik berbasis internet, untuk mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang standar dalam melayani kapal dan barang dari seluruh Instansi terkait atau pemangku kepentingan di pelabuhan termasuk sistem layanan Badan Usaha.

Langkah lainnya, yakni implementasi Indonesia National Single Window yang selanjutnya disingkat dengan INSW adalah sistem nasional Indonesia yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal (single submission of data and information), pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron (single and synchronous).

 

 


Peringkat Logistik Indonesia Turun, Kemenhub Beri Penjelasan

Truk yang akan menyeberang ke Sumatera memasuki Pelabuhan Merak, Banten, Senin (18/5/2020). Akibat larangan mudik dan pemberlakuan PSBB aktivitas di Pelabuhan Merak makin sepi dan hanya melayani penyeberangan truk pengangkut barang kebutuhan pokok. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut angkat bicara terkait kinerja sektor logistik Indonesia mengalami penurunan yang tercermin dalam angka Logistics Performance Index (LPI).

Capaian Logistics Performance Index (LPI) pada 2023 menempati skor sebesar 3,00. Capaian LPI tahun 2023 tersebut menujukkan penurunan dari tahun 2018 yang sebesar 3,15.

Menghasilkan Uang Juru bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, perlunya melihat kinerja indeks logistik Indonesia dari beberapa parameter. Misalnya, dalam indeks Custom, sebenarnya Indonesia naik peringkat dari 62 ke 59. Sedangkan di Indeks Infrastruktur angka sebenarnya tidak berubah dibandingkan 2018.

Selanjutnya untuk parameter International Shipments Score juga terjadi penurunan, karena dampak pasca pandemi di mana pada saat pandemi Covid, Indonesia ber fokus kepada domestic shipments, sehingga di 2023 harus terjadi kenaikan bertahap ke posisi di 2018 untuk International Shipments-nya.

"Hal ini tentunya terjadi hampir di seluruh negara di dunia," kata Adita kepada Liputan6.com, Jumat (2/7/2023).

Sementara, untuk Logistic Competence Index terjadi penurunan, karena di Indonesia semakin banyak sumber supply dan tujuan shipment yang bertambah karena dampak pandemi COVID.

 


Trayek Kapal Tol Laut

Proses bongkar muatan KA Logistik saat tiba di Stasiun JICT Tanjung Priok, Kamis (18/2). Dioperasikannya KA Logistik Tanjung Priok diharapkan mampu menurunkan masalah waktu bongkar muat atau dwelling time hingga dua hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dimana Indonesia berusaha untuk self suffictient (swadaya) untuk semua bahan pokok dan penting terukur dengan penambahan Trayek Kapal Tol Laut dari 2018 ke 2023.

"Hal ini menyebabkan ada beberapa lokasi baru untuk supply source and ship destination, yang masih dalam tahap bertumbuh untuk Logistic Competence-nya," ujarnya.

Lebih lanjut, Adita menjelaskan Index Timeliness Score ini sebenarnya tidak berubah dibandingkan 2018, namun karena adanya pertambahan beberapa negara yang di masukan ke daftar LPI, maka urutan Indonesia turun.

Adapun untuk Index Tracking and Tracing Score, kondisinya sama dengan yang terjadi pada Index Logistic Competence, dimana hal ini di sebabkan Indonesia semakin banyak sumber supply dan tujuan shipment yang bertambah karena dampak pandemi COVID. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya