Liputan6.com, Tokyo - Pejabat senior dari Jepang, AS dan Korea Selatan mengutuk Korea Utara atas peluncuran rudal balistik kelas ICBM baru-baru ini.
Ketiga negara sekutu itu juga berjanji untuk meningkatkan kerja sama trilateral mereka untuk memperkuat pencegahan dan sanksi terhadap Korea Utara, sambil menekankan perlunya dialog dengan Pyongyang, demikian seperti dikutip dari AP, Sabtu (22/7/2023).
Advertisement
Pernyataan itu datang ketika pejabat ketiga negara bertemu di kota Karuizawa, Jepang pada Kamis 22 Juli 2023. Itu digelar beberapa hari setelah peluncuran ICBM berbahan bakar padat Korea Utara pekan lalu, yang mendarat di perairan lepas pantai barat pulau utama utara Jepang, Hokkaido dan satu hari setelah peluncuran dua rudal pada Rabu 19 Juli 2023.
Perwakilan khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara, Sung Kim, juga mengatakan bahwa Amerika Serikat "bekerja keras" untuk mengumpulkan informasi tentang seorang tentara Amerika yang melarikan diri ke Korea Utara awal bulan ini. AS berusaha memastikan keselamatannya dan mengembalikannya ke rumah, kata Kim.
Kim mengatakan dia dan mitranya dari Jepang, Takehiro Funakoshi (direktur jenderal Biro Urusan Asia dan Oseania di Kementerian Luar Negeri), dan Kim Gunn dari Korea Selatan (perwakilan khusus untuk urusan perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea), juga akan membahas pertemuan puncak para pemimpin mereka yang direncanakan bulan depan di Amerika Serikat.
Dalam pidato pembukaannya, Funakoshi mengatakan Tokyo berusaha untuk lebih memperkuat kerja sama keamanan tiga arah untuk meningkatkan pencegahan dan menerapkan sanksi terhadap Korea Utara atas kemajuan rudalnya yang melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun, ia juga menekankan perlunya dialog dengan Korea Utara.
Dia menegaskan kembali bahwa Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bersedia bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un "tanpa prasyarat apa pun" untuk menyelesaikan masalah penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara selama puluhan tahun.
Sung Kim mengatakan Amerika Serikat "tidak memiliki niat bermusuhan" dan bahwa "kami bersedia dan siap untuk duduk di meja perundingan untuk mengatasi perbedaan kami."
Kim mengatakan ketiga pejabat itu akan menegaskan niat mereka untuk berdialog dengan Korea Utara, sambil membahas cara-cara untuk memperkuat "komunikasi yang erat untuk membawa Korea Utara kembali ke jalan menuju denuklirisasi dan untuk mendorong peran konstruktif China."
Dia mencatat dimulainya peluncuran konsultasi nuklir minggu ini antara Seoul dan Washington, mengatakan Korea Utara "merusak keamanannya sendiri", sementara upayanya untuk mengintimidasi kedua sekutu hanya meningkatkan kerja sama mereka dalam pencegahan nuklir.
Korea Utara Tembak Rudal Jelajah ke Laut Kuning di Antara China dan Semenanjung Korea
Korea Utara (Korut) dilaporkan kembali menembakkan rudal jelajahnya.
"Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah ke Laut Kuning antara China dan semenanjung Korea," kata Joint Chiefs of Staff /JCS (Kepala Staf Gabungan) Korea Selatan, Sabtu (22/7/2023) seperti dikutip dari Channel News Asia.
Peluncuran tersebut, yang menurut militer berlangsung sekitar pukul 04.00 waktu setempat (03.00 waktu Singapura), terjadi saat hubungan antara kedua Korea berada di salah satu titik terendah yang pernah ada.
"Otoritas intelijen Korea Selatan dan AS sedang menganalisis peluncuran sambil memantau tanda-tanda kegiatan tambahan," kata pihak Chiefs of Staff /JCS.
Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke laut di pantai seberangnya menuju Jepang hanya tiga hari sebelumnya. Sebelumnya juga uji coba rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat Hwasong-18 yang kuat pada minggu lalu.
Uji coba senjata baru-baru ini adalah yang terbaru dari rangkaian yang dilakukan Pyongyang dan terjadi saat Seoul dan Washington meningkatkan kerja sama pertahanan dalam menghadapi ketegangan yang meningkat dengan Korea Utara.
Advertisement