Liputan6.com, Jakarta - Langkah Partai Amanat Nasional (PAN) merangkul tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dinilai sebagai langkah tepat dan cerdas. Sebab, hal itu membuat peluang PAN mendapatkan suara dari warga NU menjadi sangat besar.
“Walaupun dalam konteks politik kadang agak cair, tetapi itu (tokoh NU) kan perlu dirangkul didekati untuk kemudian sejauh mana bisa menjadi faktor semacam vote getter,” kata Pengamat Politik UIN Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan dikutip Sabtu (22/7/2023).
Advertisement
Bakir menyebut sejumlah kalangan warga NU terutama basis tradisional masih berpatokan terhadap pemimpin spiritualnya seperti kiai dan juga pemimpin pondok pesantren. Sebab, banyak kalangan NU masih menerapkan prinsip sami'na wa atho'na yakni patuh terhadap pemimpin jemaahnya.
“Kalau kita baca secara sosiologis, nahdliyin itu tergantung kiai, Samina Wa Athona ke kiai. Walaupun dalam konteks politik agak cair, tetapi itu kan perlu dirangkul,” ucapnya.
Lebih lanjut, Bakir menyebut meski mendapat dukungan dari Ketum PBNU, PAN tetap harus bekerja secara optimal untuk memanfaatkannya. Salah satunya dengan memperkenalkan para Calon Anggota Legislatif (Caleg) yang diusungnya pada Pemilu 2024 mendatang.
Terlebih, saat ini PAN banyak berisi tokoh-tokoh NU yang dapat dikapitalisasi dengan baik. Sejumlah tokoh NU yang bergabung dengan PAN seperti Gus Syaiful Nuri dari Pondok pesantren Sidogiri Pasuruan, Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani.
“Kalau dilihat PAN sepertinya banyak menarik tokoh-tokoh, public figure yang dianggap punya popularitas. Itu tidak menjamin, tergantung kerja partai,” ungkapnya.
Massa NU di Situbondo Deklarasi Dukung PAN
Massa Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Situbondo mendeklarasikan dukungan untuk memenangkan Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2024. Deklarasi dihadiri para kiai dan tokoh masyarakat NU se-Situbondo.
“Kumpulnya kami di sini sebagai langkah awal untuk terus istiqomah mendukung PAN. Partai yang sangat fokus memperdulikan nasib rakyat kecil,” kata Koordinator Deklarasi Kiai dan Warga Situbondo, Dedi Sundoro, Jumat (21/7/2023).
Dia mengungkapkan, PAN telah bertransformasi dan semakin menjadi pilihan lantaran memiliki pandangan yang sama dengan NU. Partai berlambang matahari terbit ini, mampu menjadi partai politik (parpol) penengah bagi seluruh masyarakat dengan beragam latar belakang.
Untuk itu, Dedi menegaskan para kiai dan masyarakat se-Situbondo memiliki keyakinan penuh bakal menjadikan PAN sebagai pilihan utama pada pemilu mendatang. Tidak hanya itu dia juga menyampaikan akan terus menyosialisasikan PAN ke berbagai kalangan masyarakat di Situbondo dan Jawa Timur.
“Dukungan yang kita berikan buat PAN juga sebagai bentuk komitmen dari masyarakat, yang melihat nilai-nilai yang diperjuangkan PAN sesuai dengan prinsip yang dipegang teguh oleh NU,” jelasnya.
Lanjut Dedi tidak mengherankan bila kini PAN menjadi parpol yang banyak digandrungi semua kalangan umat Islam di Tanah Air. Tanpa terkecuali bagi para Nahdliyin atau sapaan akrab bagi masyarakat dari kalangan NU.
“PAN menjadi partai yang terbuka terhadap semua golongan tidak terkecuali bagi kiai dan warga NU Situbondo,” imbuhnya.
Menurut Dedi berbagai gagasan yang dikemukakan PAN selaras dengan aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada seluruh kader PAN. Utamanya tentu menyoal peningkatan kemaslahatan hidup para kiai dan warga NU.
Advertisement