Bojonegoro Mendunia Lewat Thengul Internasional Folklore Festival

Tak hanya melibatkan budaya lokal berbagai daerah, namun juga diikuti negara lain seperti India, Meksiko dan lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2023, 04:30 WIB
Pawai parade Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival. Foto: liputan6.com/edhie prayitno ige 

Liputan6.com, Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar Parade Country, Sabtu (22/7/2023) sebagai pembuka pada rangkaian acara Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival (B-TIFF). Parade Country semakin meriah karena diikuti 4 delegasi budaya dari Negara India, Mexico, Slovenia dan Uzbekistan. 

B-TIFF juga menampilkan kebudayaan lokal seperti Rampoe Aceh, Tari Thengul, Oklik, Seni Barongsai, Reog Jaranan, serta Sandur dan Terbang Jidor. Sebanyak 200 siswa sekolah juga turut meramaikan parade sambil membawa bendera. 

Dibuka Tari Thengul, dilanjutkan dengan penampilan budaya 4 negara bergantian dengan budaya lokal.

Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah beserta jajaran Forkopimda, perwakilan International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Art (CIOFF), asisten dan staf ahli bupati, kepala OPD beserta jajaran terlihat menikmati sajian ini.

Menurut Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah event budaya ini merupakan kerjasama Pemkab Bojonegoro dengan CIOFF Indonesia. B-TIFF sebagai ajang pertukaran budaya dan pengenalan potensi daerah, serta mengenalkan budaya lokal.

"Kita lihat beberapa penampilan menunjukkan potensi lokal seperti reog, sandur, oklik dan lain-lain. Mudah-mudahan tahun yang akan datang kami juga bisa mendatangkan lagi beberapa negara," kata Bupati.

 

 


Lima Hari

Peserta Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival sedang beraksi. Foto: liputan6.com/edhie prayitno ige 

B-TIFF akan diadakan selama lima hari. Anna mengatakan, dalam rangkaian B-TIFF juga termasuk ada acara tanam pohon. 

"Dan semua menarik. Semoga dapat memberi motivasi pada pelaku usaha dan menggali potensi. Produk Bojonegoro juga bisa berorientasi ekspor," kata Anna.

Sementara itu, director of CIOFF Indonesia Said Rachmat mengaku bangga sebagai orang Indonesia bisa melaksanakan festival internasional seperti ini.

"Bangga dengan Bojonegoro yang peduli dan mengangkat citra budaya kita jadi mendunia," kata Said.

Dengan mendatangkan negara lain ke Indonesia, berarti sudah mempromosikan secara keseluruhan terutama Bojonegoro. Harapannya festival ini bisa terus berlangsung dengan dukungan masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Begitu juga dengan mengangkat budaya-budaya dari Indonesia untuk diperkenalkan ke internasional.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya