Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda meneladani falsafah hidup Sunan Kudus. Falsafah hidup Sunan Kudus itu yakni bagus perilakunya, pintar ngajinya, dan bisa berdagang alias gusjigang.
"Saya menilai falsafah ini terus relevan untuk menginspirasi hidup kita, terutama generasi muda. Saya berharap generasi muda Muslim Indonesia menjadi generasi yang Gusjigang," kata Ma'ruf Amin dalam sambutannya secara daring pada Acara Halaqah Internasional II Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus 1445 Hijriah, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu 22 Juli 2023.
Advertisement
Dia mengatakan, secara umum, generasi Gusjigang adalah generasi yang terus mendalami ilmu agama dan mengamalkannya dalam kehidupan, memiliki akhlak mulia, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan kewirausahaan.
"Saya sendiri membuat istilah 'Gus Iwan' yang artinya santri bagus, pintar ngaji, dan usahawan," ujar Wapres.
Pada acara yang mengambil tema Memakmurkan Peradaban Wali Songo dengan Sentuhan Dunia Halal Indonesia itu, dia menyampaikan dalam menopang pertumbuhan ekonomi, generasi Gusjigang dapat berperan dalam mewujudkan salah satu cita-cita besar Bangsa Indonesia. Cita-cita tersebut yaitu menjadi pusat halal dunia pada 2024 melalui aspek ekonomi dan keuangan syariah.
"Kita mampu mewujudkan segala cita-cita dengan kerja sama dan ta’awun (kebersamaan). Seluruh aktor ekonomi syariah di negara kita mesti memainkan peran dengan baik sehingga Indonesia akan menjadi pemain utama ekonomi-keuangan syariah di tingkat global," ucap Ma'ruf Amin.
Selain itu, lanjut dia, dari sisi regulasi dan kelembagaan, pemerintah telah membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) beserta program-programnya di setiap provinsi termasuk Jawa Tengah.
Bermanfaat
Wapres mengimbau agar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dapat dilakukan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat tidak hanya untuk umat Muslim, tapi seluruh masyarakat.
“Saya perlu menekankan kembali bahwa ekonomi dan keuangan syariah tidaklah eksklusif milik umat Islam. Bisnis ini dapat menguntungkan siapa saja, terlepas dari agama dan kepercayaan yang dianut. Sifat inklusif ini yang menjadikan ekonomi syariah berkembang pula di negara-negara non-Muslim,” papar Wapres.
Wapres mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama bergandengan tangan dengan pemerintah mewujudkan agenda-agenda pembangunan nasional melalui generasi Gusjigang.
“Saya mengajak kita semua untuk merapatkan barisan dalam mewujudkan agenda-agenda pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Saya meminta agar kita semua berjuang untuk mewujudkan generasi Gusjigang, bukan hanya di Kudus, tapi di seluruh Jawa Tengah dan Nusantara,” kata Wapres.
Advertisement