Liputan6.com, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi dilaporkan mencari utang untuk pembangunan wilayah mega city Neom. Menurut laporan Bloomberg, Saudi butuh pinjaman hingga 10 miliar riyal (Rp 40 triliun).
Neom adalah kota modern yang merupakan bagian dari Vision 2023 di Arab Saudi. Visi itu merupakan ide dari Pangeran MbS.
Advertisement
Dilansir Middle East Monitor, Minggu (23/7/2023), laporan itu menyebut bahwa para pengembang Vision 2023 sedang mencari utang secara lokal untuk pembangunan tahap awal Neom. Total anggaran yang dibutuhkan untuk Neom mencapai USD 500 miliar.
Para bank juga bernegosiasi dengan Neom. Jika lancar, maka utang bisa didapat dalam beberapa bulan ke depan.
Sebelumnya, para pengembang Neon juga berhasil mengamankan pendanaan senilai USD 21 miliar (Rp 84 triliun) dari investor lokal. Uang itu digunakan untuk perumahaan sementara dan fasilitas bagi 95 ribu orang.
Selain itu, tim pengembang berencana mencari dana hingga tiga miliar riyal (Rp 12 triliun) untuk membangun Pulau Shushah yang kelak akan dipakai untuk turis.
Mega City Neom
Menurut situs resminya, lokasi Neom akan berada di barat laut Kerajaan Arab Saudi, serta memiliki suhu yang lebih sejuk.
Luas kawasannya mencapai 26.500 kilometer persegi, hampir setara Belgia. Lokasi selain sejuk dan memiliki wilayah pegunungan juga mempunyai garis pantai yang panjang, yakni 468 kilometer.
Neom akan memiliki empat wilayah kunci: kota Oxagon sebagai tempat inovasi, kota The Line untuk daerah urban, Trojan yang menjadi lokasi andalan untuk petualangan dan wisata, serta Pulau Sindalah yang mewah.
Menteri Bahlil Pastikan Investor Lokal Punya Porsi di IKN Nusantara
Beralih ke dalam negeri, pemerintahan Joko Widodo juga masih terus mencari pendanaan untuk proyek IKN.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan pembangunan IKN Nusantara terus berjalan. Bahkan, dia juga mengungkap porsi bagi pengusaha dalam negeri.
Bahlil menerangkan, komitmen itu tertuang setelah dia menggandeng banyak konglomerat datang ke kawasan IKN Nusantara. Bahkan, proses pembangunan dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) tersebut bisa dimulai September 2023.
"Kalau untuk IKN, PMDN ya, kemarin saya mendampingi bebetapa investor dalam negeri, konglo-konglo mereka sudah mulai masuk, ground breaking itu September, dan target kita untuk upacara di tanggal 17 aguatus 2024 itu akan terjadi," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Jumat (21/7).
Dia menerangkan, untuk investasi PMDN sendiri diproyeksikan sebesar Rp 30-40 triliun untuk tahap pertama. Kendati begitu, dia tak merinci memgenai target dari tahapan-tahapan selanjutnya.
Dia hanya meyakinkan kalau pembangunan IKN Nusantara bakal terus berjalan. Dimana realisasi investasi yang disebutnya tadi sebagai buktinya.
"Total investasi untuk PMDN yang sudah dirancang sekarang kita itu sekitar 30-40 triliun di tahap pertama, nah itu kan ada tahap pertama, tahap kedua, tahap ketiga," kata dia.
"Jadi untuk IKN, saya yakinkan untuk kalian bahwa akan jalan dengan baik gak ada persoalan, saya abis ini pulang dari China ini saya mau ke IKN juga," sambungnya.
Selain pembangunan tadi, Bahlil Lahadalia juga menyebut sarana olahraga yang merupakan bantuan dari FIFA juga akan mulai dikerjakan. Sejalan dengan target selanjutnya yang membidik pengerjaan sektor pendidikan, rumah sakit, dan perumahan.
Advertisement