Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan 'Selamat Hari Anak Nasional' melalui unggahan poster di Instagram pribadinya, @jokowi pada Minggu pagi 23 Juli 2023.
Dalam ucapannya Jokowi mengatakan bahwa generasi terbaik bangsa lahir di era yang bisa memberikan kesempatan bagi anak untuk tumbuh bebas, cerdas, dan ceria.
Advertisement
"Generasi terbaik bangsa selalu lahir dari zaman yang memberi tempat yang lapang bagi setiap anak untuk bertumbuh bebas, cerdas, dan ceria," tulis Jokowi.
Masih dari keterangan yang ditulis Jokowi, eks orang nomor 1 di Kota Solo itu juga menyinggung perihal pentingnya perlindungan dan kesempatan bagi anak untuk berkembang. Dijelaskannya bahwa hal itu adalah pertaruhan masa depan bangsa.
Ada Kucing Oren dan Al Nahyan di Poster Hari Anak Nasional
Di dalam poster ucapan 'Selamat Hari Anak Nasional' yang diunggah Jokowi, semua anak terlihat bersenang-senang dengan aktivitasnya masing-masing.
Ada anak yang bermain permainan tradisional, membaca buku di taman, mandi di sungai, bahkan ada yang seorang anak perempuan yang seperti memegang boneka Barbie sedang disuapkan oleh ibunya.
Tentu tidak ketinggalan, segerombolan kucing oren yang tampak begitu santui duduk bersama anak-anaknya di taman.
Bahkan, ada juga sosok seperti Jokowi yang sedang bermain-main bareng cucunya, Panembahan Al Nahyan Nasution.
Nostalgia Warganet, Mau Balik Jadi Anak-Anak
Gara-gara poster Hari Anak Nasional 2023 rupanya membuat banyak warganet yang ingin kembali ke masa kanak-kanak. Yang kesibukannya hanya diisi dengan bermain dan belajar.
"Grafis keren. Memperlihatkan anak yang tak satu pun sedang main HP. Sehat selalu Mr President," tulis @gelandangan****
"Pengin balik jadi bocil lagi," sahut akun @rum****
"Bagus banget kartunnya Pak, menggambarkan permainan anak Indonesia yang sudah mulai ditinggalkan tergerus kemajuan zaman. Mungkin patut disosialisasikan lagi permainan-permainan seperti ini supaya Anak Indonesia tidak maen gadget terus," tulis @harap******
Hari Anak Nasional Tanggal Berapa?
Hari Anak Nasional (HAN) dirayakan setiap 23 Juli. Hari Anak Nasional diperingati berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 yang disahkan pada 19 Juli 1984.
Penyelenggaraan momentum ini sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa.
Perjalanan Tercetusnya Hari Anak Nasional
Penetapan tanggal 23 Juli ternyata harus melewati sejarah yang cukup panjang.
Mengutip dari situs Tajinan Malangkab pada Minggu siang 23 Juli 2023, peringatan Hari Anak Nasional bermula dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada 1951.
Dalam Kongres tersebut disepakati adanya peringatan Pekan Kanak-kanak setiap 18 Mei, yang dimulai pada 1952.
Kemudian pada 1953, Kowani mengubah tanggal peringatan Hari Kanak-kanak Indonesia menjadi 1 hingga 3 Juli.
Perubahan itu dilakukan oleh Kowani usai berdiskusi dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Alasan perubahan tersebut dilakukan agar peringatan penting itu bisa bertepatan dengan libur sekolah anak. Selanjutnya pada 1959, peringatan Pekan Kanak-kanak kembali diubah menjadi 1-3 Juni.
Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan peringatan Hari Anak Internasional. Selain itu, perubahan juga dilakukan atas saran Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani).
Advertisement
Perubahan untuk Menentukan Hari Anak Nasional
Selanjutnya, Kongres Kowani pada 24-28 Juni 1964 memperpanjang peringatan hari anak, yakni menjadi 1-6 Juni.
Pemilihan 6 Juni oleh Kowani menjadi bentuk penghormatan hari lahir Presiden Pertama Indonesia Soekarno.
Perubahan juga terjadi pada penyebutan Pekan Kanak-kanak menjadi Hari Kanak-kanak Nasional. Hal itu terjadi pada 1-6 Juni 1965.
Pada masa kepemimpinan Soeharto, yakni pada 1967, tanggal peringatan Hari Kanak-kanak Nasional kembali diubah.
Dewan Pimpinan Kowani kemudian mencabut tanggal peringatan 6 Juni dan kembali menggunakan nama Pekan Kanak-kanak yang diperingati pada 18 Agustus.
Selanjutnya pada 26-28 Maret 1970, Kowani dan Gabungan Taman Kanak-Kanak Indonesia mengadakan Kongres.
Dalam Kongres tersebut kemudian ditetapkan Hari Kanak-kanak Nasional pada 17 Juni.
Kemudian pada 1980-an, peringatan Hari Kanak-Kanak berubah menjadi Hari Anak Nasional (HAN).
Perubahan nama tersebut ditandani dengan rencana pembangunan Istana Anak-anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Baca Juga