Twitter Batasi Jumlah DM Pengguna Gratisan yang Tak Centang Biru

Twitter akan segera menerapkan aturan baru yang membatasi jumlah DM yang dapat dikirim oleh akun yang tidak terverifikasi (non centang biru) per hari.

oleh Iskandar diperbarui 23 Jul 2023, 15:00 WIB
Twitter App on App Store (Photo by Souvik Banerjee on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Twitter kembali menekankan bakal mempersempit ruang di platform-nya untuk pengguna non centang biru (tidak terverifikasi) yang tak membayar langganan Twitter Blue.

Perusahaan bahkan telah mengumumkan akan segera menerapkan aturan baru yang membatasi jumlah DM yang dapat dikirim oleh akun yang tidak terverifikasi per hari.

Dalam sebuah tweet, Twitter mengatakan perubahan itu adalah bagian dari upayanya untuk mengurangi spam dalam direct message (DM), yang baru-baru ini meningkat tajam.

Pada 14 Juli 2023, Twitter menambahkan pengaturan pesan baru yang mengirim DM dari akun yang diikuti orang ke kotak masuk utama mereka dan DM dari pengguna terverifikasi yang tidak mereka ikuti ke kotak masuk permintaan pesan mereka.

Twitter mengklaim berhasil pengurangan 70 persen pesan spam dalam seminggu setelah pengaturan baru keluar. Sebelumnya, Twitter membatasi kemampuan untuk mengirim DM ke orang yang tidak mengikuti mereka hanya untuk pelanggan Blue.

Perusahaan menjelaskan perubahan yang akan datang dimaksudkan untuk mengurangi spam DM, itu masih merupakan langkah lain yang tidak terlalu 'halus' dalam memaksa pelanggan yang tidak terverifikasi untuk membayar keanggotaan Twitter Blue.

Faktanya, pengumuman Twitter tentang hal itu secara eksplisit memberi tahu orang-orang untuk "berlangganan guna bisa mengirim lebih banyak pesan" dan menyertakan tautan ke halaman langganan.

Twitter juga sebelumnya membatasi jumlah tweet yang dapat dilihat pengguna dalam sehari, dengan akun yang tidak diverifikasi dibatasi hingga 600 posting.


Twitter Luncurkan Program Bagi Hasil Pendapatan Iklan Buat Kreator Konten

Bug di aplikasi Twitter menyebabkan sejumlah tweet pengguna yang telah dihapus kembali muncul. (unsplash/Joshua Hoehne)

Sebelumnya, Twitter mengumumkan mereka akan mulai membagikan pendapatan dari platformnya, ke beberapa kreator konten yang telah memenuhi syarat.

"Kejutan! Hari ini kami meluncurkan program Creator Ads Revenue Sharing," tulis akun resmi @Twitter, seperti dikutip Jumat (14/7/2023).

"Kami memperluas penawaran monetisasi kreator menyertakan bagi hasil iklan untuk kreator. Artinya, kreator dapat memperoleh bagian dari pendapatan iklan, mulai dari balasan postingan mereka," kata Twitter.

Menurut platform media sosial milik Elon Musk ini, program tersebut adalah bagian dari upaya perusahaan, untuk membantu seseorang mencari penghasilan secara langsung di Twitter.

Twitter pun menyatakan bakal meluncurkan program tersebut dengan lebih luas akhir bulan Juli ini, dan semua kreator yang memenuhi syarat dapat mengajukan pendaftaran.

Mengutip laman Help Center Twitter, akun dapat dinyatakan memenuhi syarat monetisasi apabila sudah membayar untuk Twitter Blue, atau menjadi akun verifikasi organisasi.

Selain itu, akun Twitter juga harus memiliki paling tidak 5 juta impresi dalam postingan-postingannya dalam tiga bulan terakhir. Pengguna juga harus melewati peninjauan manusia untuk Creator Monetization Standards.

Mengutip Tech Crunch, Elon Musk mengungkapkan pembayaran putaran pertama untuk para kreator ini akan bernilai total USD 5 juta, dan akan diakumulasikan mulai bulan Februari dan seterusnya.

Adapun, pembayaran dari Twitter akan dikirimkan ke kreator konten melalui platform Stripe.


Elon Musk Ungkap Twitter Mau Bagi Pendapatan dengan Kreator

Elon Musk beli Twitter senilai Rp635 triliun. Dari mana saja sumber kekayaannya? (Instagram/elon.r.muskk).

Apabila sudah resmi dimonetisasi, maka akun pengguna Twitter akan bisa mendapatkan uang dari iklan yang muncul di balasan sebuah Tweet.

Rencana Twitter untuk berbagi pendapatan dari iklan untuk para kreator sendiri sudah sempat diungkap oleh Elon Musk, di awal tahun ini.

Dikutip dari Engadget, Sabtu (4/2/2023), pembagian pendapatan iklan untuk para kreator ini dimulai sejak 3 Februari 2023 atau ketika Elon Musk mengunggah cuitan tersebut.

Dijelaskan lebih lanjut, pendapatan yang dimaksud berasal dari iklan yang ditampilkan pada utas balasan para kreator di Twitter.

"Mulai hari ini, Twitter akan berbagi pendapatan iklan dengan kreator untuk iklan yang muncul di utas balasan mereka," tulis bos Tesla tersebut.

Namun, Twitter tetap menetapkan syarat untuk kreator yang berhak mendapatkan pembagian pemasukan dari iklan tersebut.

Melalui unggahan berikutnya, Elon menuliskan, akun tersebut harus menjadi pelanggan Twitter Blue. "Agar memenuhi syarat, akun harus menjadi pelanggan Twitter Blue Verified," tulisnya.


Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos

Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya