Liputan6.com, Jakarta - Direksi dan Komisaris PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menambah porsi kepemilikan saham dalam rangka pemenuhan POJK 45/POJK.03/2015 tentang penerapan tata kelola dalam pemberian remunerasi bagi bank umum.
Mengutip keterbukaan informasi, Minggu (23/7/2023), Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu membeli 1.014.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga kepemilikan sahamnya menjadi 4.250.500 saham.
Advertisement
Sementara itu, Direktur BTN Andi Nirwoto membeli 963.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 1.822.161 lembar.
Direktur BTN Elisabeth Novie Riswanti membeli 963.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 1.733.200 lembar.
Kemudian, Direktur BTN Hirwandi Gafar menyerok 963.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 1.763.314 lembar. Direktur BTN Jasmin juga menyerok 963.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 2.848.030 lembar.
Tak hanya itu, Direktur BTN Setiyo Wibowo menambah kepemilikan saham BBTN 963.000 dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 1.892.700 lembar.
Direktur BTN Nofry Rony Poetra menambah kepemilikan saham BBTN 963.000 dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 2.531.022 lembar.
Adapun, Direktur BTN Eko Waluyo menambah kepemilikan saham BBTN 963.000 dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 1.871.964 lembar.
Sementara itu, Komisaris BTN Himawan Arief Sugoto membeli 404.600 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga kepemilikan sahamnya menjadi 404.600 saham.
Komisaris BTN Herry Trisaputra Zuna membeli 404.600 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga kepemilikan sahamnya menjadi 404.600 saham. Dengan demikian, keseluruhan transaksi tersebut merogoh kocek hingga Rp 11,21 miliar.
BTN Salurkan Kredit Rp 308 Triliun hingga Juni 2023
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai sekitar Rp308 triliun sepanjang semester I/2023. Perolehan BTN tersebut tumbuh 7,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp286,15 triliun.
“Kinerja keuangan semester satu tahun ini memang lebih menantang. Kami optimistis hingga akhir tahun 2023 tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang positif sesuai target yang telah ditetapkan. Kami juga masih terus berproses membangun Bank BTN yang lebih modern dan kekinian,” ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya, Jumat (21/7/2023).
Nixon mengungkapkan, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada semester I/2023. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp269,48 triliun.
Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada semester I/2023 masih menjadi kontribusi terbesar dengan nilai mencapai Rp152,17 triliun tumbuh 10,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp137,25 triliun.
Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 6,49% menjadi Rp90,83 triliun pada semester I/2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp85,30 triliun.
“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio NPL Gross kami masih terjaga dengan baik di level 3,66%. Hingga akhir tahun ini kami berharap bisa menurunkan rasio NPL di bawah 3%,” kata Nixon.
Advertisement
Dana Pihak Ketiga
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), seiring ketatnya likuiditas pada industri perbankan, Bank BTN berhasil meningkatkan DPK pada semester I/2023 menjadi Rp313,26 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp307,31 triliun.
Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp170,22 triliun naik sekitar 24% dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp137,45 triliun.
Sepanjang semester I/2023, laba bersih Bank BTN tumbuh mencapai hampir sekitar Rp1,5 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,471 triliun.
Sementara total aset Bank BTN hingga akhir Juni 2023 naik menjadi menjadi Rp400,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp381,74 triliun.
Dana Pihak Ketiga
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), seiring ketatnya likuiditas pada industri perbankan, Bank BTN berhasil meningkatkan DPK pada semester I/2023 menjadi Rp313,26 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp307,31 triliun.
Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp170,22 triliun naik sekitar 24% dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp137,45 triliun.
Sepanjang semester I/2023, laba bersih Bank BTN tumbuh mencapai hampir sekitar Rp1,5 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,471 triliun.
Sementara total aset Bank BTN hingga akhir Juni 2023 naik menjadi menjadi Rp400,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp381,74 triliun.
Advertisement