PAN Gencarkan Sosialisasi Penggunaan Obat Tepat untuk Lindungi Kesehatan Masyarakat

Selain mengganggu kesehatan bagi tubuh, peredaran obat ilegal juga merugikan secara ekonomi.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 23 Jul 2023, 17:07 WIB
Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mendaftarkan bakal calon legislatif (Bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) menggencarkan sosialisasikan penggunaan obat secara tepat dan benar agar dapat menghindari efek samping yang dapat membahayakan tubuh.

Salah satu cara PAN yakni melalui sosialisasi gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat (Gema Cermat).

"Kegiatan sosialisasi Gema Cermat ini merupakan upaya mewujudkan kepedulian, kesadaran dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menggunakan obat secara tepat dan benar.” Kata Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Dapil Banten III, Muhammad Rizal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/7/2023). 

Tak hanya itu, PAN juga secara masif menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat akan obat palsu. Pasalnya, masyarakat masih belum sadar akan ramainya obat palsu.

“Mungkin masih banyak masyarakat yang belum mengetahui, obat itu kalau penggunaannya tepat bisa menyembuhkan, tapi jika tidak bisa akan menjadi racun,” kata Rizal

Selain mengganggu kesehatan bagi tubuh, peredaran obat ilegal juga merugikan secara ekonomi. Berdasarkan data BPOM, terdapat 1.658.205 obat tradisional, suplemen kesehatan, hingga kosmetik yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO), serta bahan yang berbahaya bagi kesehatan lainnya pada 2022 lalu.


Peran Penting Masyarakat

Ilustrasi vitamin atau Obat. Foto Unsplash/Adam Nieścioruk

BPOM juga menemukan penjualan vitamin ilegal yang diedarkan toko online dengan jumlah 718.791 buah dan nilai jual sebesar Rp185,2 miliar. Oleh sebab itu, PAN juga turut mendorong instansi terkait seperti aparat penegak hukum lebih aktif untuk memberantas obat palsu.

Lebih lanjut, Rizal menyebut selain memaksimalkan peran aparat, masyarakat menjadi elemen penting dalam memberantas obat palsu. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi juga harus dibantu oleh masyarakat.

"Maka itu saya mengajak BPOM untuk mengedukasi masyarakat agar mendapat bekal pengetahuan yang lebih terkait penggunaan obat, dan makanan,” ucap Rizal.

Infografis Pandemi Covid-19 Berlalu, Pengobatan dan Vaksinasi Berbayar? (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya